Biduran Sering Kambuh, Tanda Alergi?
Halodoc, Jakarta – Biduran atau yang dalam istilah medis disebut juga urtikaria adalah kondisi di mana muncul ruam kulit berwarna merah yang bengkak dan terasa gatal. Kondisi ini biasanya terjadi sebagai akibat reaksi tubuh terhadap alergen tertentu. Alergen adalah sesuatu yang memicu reaksi alergi. Jadi, bila kamu sering mengalami biduran, mungkin saja itu tandanya kamu memiliki alergi tertentu.
Biduran adalah masalah kulit yang cukup umum. Sekitar 20 persen orang pernah mengalami biduran pada suatu waktu dalam hidup mereka. Namun, jangan khawatir, biduran bukan kondisi yang bisa menular. Meski begitu, biduran dapat membuat pengidapnya merasa terganggu oleh rasa gatal yang ditimbulkannya.
Baca juga: Apa Bedanya Biduran Akut dengan Biduran Kronis?
Alergi Merupakan Penyebab Umum Biduran
Biduran sendiri umumnya disebabkan oleh reaksi alergi terhadap suatu benda atau zat yang mengakibatkan sistem imun tubuh mengeluarkan histamin dan bahan kimia lainnya dari bawah permukaan kulit. Histamin dan bahan kimia inilah yang menyebabkan munculnya gejala-gejala biduran.
Contoh hal-hal yang dapat menjadi pemicu timbulnya biduran, antara lain:
-
Makanan, seperti kacang, kerang, telur, stroberi, dan produk gandum.
-
Suhu ekstrem atau perubahan suhu.
-
Bulu hewan peliharaan, seperti anjing, kucing, kuda, dan sebagainya.
-
Tungau debu.
-
Serbuk sari.
-
Gigitan atau sengatan serangga.
-
Paparan sinar matahari.
-
Beberapa bahan kimia.
-
Obat-obatan, seperti beberapa antibiotik dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), misalnya aspirin dan penghambat ACE, yang digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi.
Bila biduran sering kambuh, mungkin saja itu adalah tanda kamu memiliki alergi terhadap salah satu dari hal-hal tersebut. Pemicu di atas memang bukan penyebab biduran, tetapi hal-hal tersebut dapat memperburuk gejala biduran. Oleh karena itu, penting bagi kamu yang sering mengalami biduran untuk mengidentifikasi hal yang menjadi pemicu reaksi alergi dan menghindarinya.
Baca juga: 4 Kebiasaan yang Ternyata Bisa Jadi Pemicu Biduran
Cara Mengatasi Biduran
Bagi kamu yang belum mengetahui pemicu reaksi alergi yang kamu alami, berikut ini cara-cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah biduran:
-
Mengurangi atau menghindari sama sekali minuman beralkohol.
-
Menghindari obat-obatan tertentu yang dapat memicu timbulnya reaksi alergi.
-
Memilih sabun, krim kulit, dan deterjen dengan bahan yang ringan.
-
Menghindari makanan tertentu dapat membantu mencegah biduran. Makanan yang diketahui dapat memicu produksi histamine, antara lain bayam, ikan, yoghurt, ikan, tomat, olahan daging, cokelat, dan stroberi.
-
Sebisa mungkin menghindari stres. Kamu mungkin dapat mengelola stres dengan melakukan teknik meditasi atau relaksasi. Hal ini karena stres juga dapat menyebabkan biduran dan memperparah gejalanya.
Bila biduran sudah terlanjur muncul, berikut adalah cara-cara yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi iritasi yang disebabkan oleh gatal-gatal akibat biduran:
-
Mengenakan pakaian yang longgar dan berbahan ringan.
-
Gunakan sabun untuk kulit sensitif.
-
Gunakan pancuran air, air dingin, kipas angin, losion, atau kompres dingin untuk mendinginkan area yang gatal.
-
Sebisa mungkin jaga agar kulit tidak tergores.
-
Mandi oatmeal dengan air hangat.
-
Hindari pemicu alergi yang diketahui.
Obat-obatan juga bisa digunakan untuk mengatasi biduran. Untuk mengobati biduran akut, yaitu biduran yang berlangsung kurang dari 6 minggu, kamu bisa mengonsumsi antihistamin non-sedasi secara teratur selama beberapa minggu. Antihistamin berfungsi untuk membantu memblokir efek histamine dan mengurangi ruam serta menghentikan rasa gatal.
Namun, hati-hati, beberapa antihistamin dapat menyebabkan kantuk, apalagi bila kamu juga mengonsumsi alkohol.
Sedangkan biduran atau urtikaria kronis, dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam jangka panjang dan kadang-kadang dapat mengakibatkan komplikasi. Karena itu, pengobatannya pun berbeda dari urtikaria akut. Untuk mengatasi urtikaria kronis, kamu dapat meminum antibiotik yang dapat mengurangi kemerahan dan pembengkakan. Omalizumab atau Xolair adalah obat suntik yang juga dapat digunakan untuk menghambat imunoglobulin E, yaitu suatu zat yang berperan dalam respons alergi.
Baca juga: Biduran yang Tidak Ditangani Bisa Sebabkan Komplikasi
Untuk membeli obat-obatan yang kamu butuhkan, gunakan saja aplikasi Halodoc. Enggak perlu repot-repot keluar rumah, tinggal order lewat fitur Buy Medicines dan pesananmu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.