Bergaya tapi Berbahaya, Vape bisa Sebabkan Chemical Pneumonia
Halodoc, Jakarta - Penggunaan vape atau rokok elektrik sebagai pengganti rokok rupanya sangat diminati masyarakat, terlebih di kalangan remaja dan usia dewasa muda. Sayangnya, masih banyak yang belum menyadari akan bahaya kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh benda satu ini.
Sebut saja, Dinas Kesehatan Milwaukee, Amerika Serikat mengimbau warganya untuk berhenti mengisap vape usai 16 orang remaja dilaporkan mengalami kolaps paru-paru setelah mengisap vape yang tidak jelas apa kandungannya. Kejadian ini dikaitkan dengan penyakit chemical pneumonia, yaitu radang pada paru-paru akibat paparan iritan, dalam hal ini adalah kandungan vape.
Baca juga: Yang Terjadi Ketika Tubuh Terkena Pneumonia
Inilah yang Dimaksud dengan Chemical Pneumonia
Chemical pneumonia merupakan jenis pneumonia yang bisa menyerang paru-paru. Berbeda dengan pneumonia pada umumnya yang terjadi karena serangan virus atau bakteri, chemical pneumonia terjadi karena paparan racun atau iritan ke paru-paru. Meski begitu, sejauh ini sangat sedikit jenis pneumonia yang terjadi karena paparan racun kimia.
Ada banyak jenis racun yang bisa menjadi penyebab chemical pneumonia, dan vape diduga menjadi salah satu racun yang merusak organ paru-paru. Pasalnya, dikatakan bahwa vape yang diisap oleh para remaja tersebut mengandung Tetrahydrocannabinol (THC), yaitu senyawa aktif yang ada dalam ganja.
Gejala yang muncul sebagai tanda penyakit ini biasanya tidak terlalu signifikan, bahkan mirip dengan gejala pneumonia biasa. Beberapa tandanya berupa batuk-batuk, nyeri dada, kesulitan bernapas, dan demam. Selain itu, orang yang mengidap penyakit ini juga sering mengalami kelelahan, nafsu makan menurun, mual, dan diare. Orang yang sering terpapar asap rokok atau asap vape menjadi kelompok yang paling rentan mengalami penyakit ini.
Baca juga: Perlu Tahu, Ini Efek Ganja pada Kesehatan Tubuh
Chemical pneumonia adalah kondisi yang harus segera ditangani untuk menghindari dampak negatif yang mungkin terjadi terhadap tubuh. Orang yang didiagnosis mengalami penyakit ini harus selalu menjaga kondisi pernapasan agar selalu sehat, salah satunya dengan menghindari paparan asap rokok elektrik atau vape. Menghindari paparan asap bisa membantu mengurangi gejala dan membuat kondisi paru-paru sedikit membaik.
Sementara pada tingkatan yang lebih parah, pengobatan medis perlu dilakukan untuk mengatasi penyakit ini. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan terlebih dahulu guna mengetahui tingkat keparahan penyakit, kondisi kesehatan tubuh, dan jenis pengobatan yang dibutuhkan. Pengidap penyakit ini mungkin akan ditangani dengan terapi oksigen atau pengobatan lain sesuai kondisi. Jika tidak segera ditangani, penyakit chemical pneumonia bisa mengakibatkan komplikasi berupa kegagalan pernapasan, hingga berujung pada kehilangan nyawa.
Baca juga: Tanpa Nikotin, Vape Tetap Berbahaya?
Meski terlihat tidak membahayakan, tetapi mengisap vape ternyata turut berdampak negatif pada kesehatan tubuh seperti halnya rokok biasa. Jadi, demi menjaga kesehatan tubuh, sebaiknya hindari kebiasaan mengisap keduanya. Jika kamu masih membutuhkan informasi lain terkait dengan rokok elektrik dan bahayanya untuk kesehatan, download saja aplikasi Halodoc dan tanyakan langsung pada dokter ahli paru. Jadi, kamu akan mendapatkan informasi yang benar langsung dari ahlinya.
Referensi:
Health. DIakses pada 2021. How Can You Get Chemical Pneumonia From Vaping? Pulmonologists Explain.
Web MD. Diakses pada 2021. Chemical Pneumonia.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan