Berbahayakah Memberi Makan Anjing Daging Mentah?
Halodoc, Jakarta - Pernahkah kamu mendengar atau melihat seekor anjing peliharaan diberi makan daging mentah? Sampai sekarang, hal tersebut ternyata masih menjadi kontroversi. Secara biologis, anjing mirip dengan serigala karnivora. Namun, bolehkah memberi makan daging mentah pada anjing peliharaan?
Fakta ilmiah menunjukkan bahwa anjing yang diberikan makanan daging mentah lebih banyak bahayanya dibandingkan dengan manfaatnya. Selain berisiko kekurangan nutrisi, daging mentah juga dapat menimbulkan masalah kesehatan lain untuk anjing kesayangan kamu. Daging mentah kemungkinan besar mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella, Listeria, E. coli, dan banyak lagi.
Baca juga: Begini Cara Menghilangkan Kutu Anjing yang Mengganggu
Bahaya Kesehatan Daging Mentah untuk Anjing
Studi yang dilakukan oleh Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat pada 2012 menemukan bahwa makanan hewan mentah lebih mungkin membawa bakteri dibanding jenis makanan hewan lainnya. Bakteri yang dimaksud adalah Salmonella dan Listeria monocytogenes yang menyebabkan penyakit bawaan makanan.
Studi ini mendorong FDA untuk mengeluarkan peringatan tentang risiko kesehatan dari makanan mentah untuk hewan peliharaan. Selain itu, organisasi kedokteran hewan, seperti American Animal Hospital Association, secara resmi merekomendasikan untuk tidak memberi makanan berbasis daging mentah kepada anjing.
Meskipun anjing kamu mungkin dapat mengalami keracunan makanan karena memakan daging mentah yang terinfeksi Salmonella, E. coli, atau penyebab penyakit lainnya, anjing kamu kemungkinan besar juga bisa menjadi pembawa bakteri. Tapi ada kemungkinan ia masih dapat menularkan bakteri tersebut ke anjing lain atau orang yang bersentuhan dengannya.
Hal yang perlu diwaspadai adalah banyak ditemukan Salmonella yang ditemukan pada anjing yang diberi makan daging mentah adalah akibat penggunaan antibiotik yang kurang baik, beberapa jenis Salmonella kini menjadi kebal terhadap antibiotik.
Baca juga: Apa Penyebab Anjing Tidak Mau Menggonggong?
Kekhawatiran lain dari makanan mentah adalah penyumbatan dari tulang atau artefak padat lainnya yang ada di makanan. Ini dapat menyebabkan anjing tersedak atau mengalami kerusakan usus.
Selain itu, makanan mentah yang tidak diformulasi dengan baik mungkin tidak mengandung kalsium, fosfor, vitamin D dengan jumlah yang dibutuhkan anjing. Misalnya, tanpa jumlah kalsium yang tepat, anak anjing bisa mengalami masalah tulang.
Di sisi lain, yang berbahaya dari memberi daging mentah pada anjing yaitu ada peningkatan risiko kamu atau anggota keluarga bersentuhan dengan bakteri dan mengembangkan penyakit bawaan makanan. Menangani daging mentah, membiarkan anjing menjilati wajah kamu, membersihkan kotorannya, atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri.
Proses Pembuatan Makanan yang Aman untuk Anjing
Prosedur keamanan harus dipraktikkan untuk mengolah daging, ikan, dan unggas. Tindakan ini harus dilakukan dengan rajin saat menangani makanan mentah untuk anjing peliharaan. Hal itu termasuk mengambil tindakan pencegahan seperti:
- Biarkan daging mentah dibekukan sampai digunakan.
- Tangani makanan anjing mentah di tempat yang terpisah dari makanan manusia.
- Cuci dan bersihkan permukaan dan piring setelah digunakan.
- Cuci tangan dengan sabun dan air hangat setelah menangani makanan anjing mentah. pastikan bahan makanan untuk membuat makanan anjing tidak busuk
Baca juga: Anjing Peliharaan Sering Menolak Makan, Apa Penyebabnya?
Infeksi bakteri bisa jadi serius, termasuk anjing yang dapat menyebabkan masalah perut atau pencernaan. Bakteri juga bisa berbahaya dan berakibat fatal bagi orangtua, anak-anak, dan orang dengan gangguan kekebalan yang lebih rentan terhadap infeksi.
Sebagai pemelihara anjing, kamu sebaiknya selalu menyediakan makanan segar, bersih, bergizi seimbang, dan disiapkan dengan baik untuk hewan peliharaan. Jika terjadi gangguan kesehatan yang berkaitan dengan makanan, segera tanyakan pada dokter hewan melalui aplikasi Halodoc mengenai penanganannya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang!