Berbahaya Seperti Rokok, Ini 5 Dampak Kecanduan Vape
“Tak sedikit pengguna vape yang meyakini kalau produk tersebut lebih aman ketimbang rokok biasa. Meski kandungan kimia di dalam vape lebih sedikit, tetapi rokok elektrik ini juga berisiko menimbulkan sederet penyakit pada tubuh.”
DAFTAR ISI
- Vape dan Zat-zatnya
- Dampak Kecanduan Vape Bagi Tubuh
- Popcorn Lung
- Pneumonia Lipoid
- Pneumotoraks spontan primer (paru-paru runtuh)
- Mempengaruhi perilaku dan kesehatan mental
- Mempengaruhi kesehatan gigi dan gusi
Halodoc, Jakarta – Vape atau rokok elektrik nampaknya sedang sangat ramai di kalangan generasi milenial dan generasi Z. Rokok elektrik ini biasanya menjadi alternatif untuk merokok yang lebih aman. Beberapa perokok beralih menggunakan vape karena tergiur dengan klaimnya yang demikian.
Padahal, faktanya juga mengandung nikotin dan zat-zat lainnya yang terkandung dalam cairan vape (e-liquid). Nah, zat-zat beracun ini yang bisa menimbulkan masalah pada tubuh. Lantas, apa saja dampak kecanduan vape bagi kesehatan tubuh?
Vape dan Zat-Zatnya
Jika dibandingkan vape asap rokok memang memiliki lebih dari 7.000 bahan kimia, yang mana banyak di antaranya beracun, dan sekitar 70 bahan kimia lainnya dapat menyebabkan kanker.
Namun, sayangnya menurut American Heart Association (AHA) baik rokok dan vape tidak ada yang memberikan dampak positif untuk tubuh manusia. Sebab, e-liquid dalam vape memiliki zat-zat yang berbahaya untuk tubuh, yaitu:
- Nikotin, zat adiktif dan berbahaya yang terdapat dalam rokok dan produk tembakau lainnya.
- Asetaldehida dan formaldehida yang bersifat karsinogenik dapat menyebabkan kanker.
- Acrolein, diacetyl dan diethylene glycol, bahan kimia yang dapat menyebabkan penyakit paru-paru.
- THC (tetrahydrocannabinol), zat kimia dalam mariyuana (ganja) yang membuat efek “tinggi”.
- Vitamin E asetat, bahan kimia yang dapat memicu cedera paru-paru.
- Logam berat seperti nikel, timah, timbal dan kadmium.
- Partikel kecil (ultrafin) yang jika dihirup bisa masuk jauh ke dalam paru-paru.
Kembali ke pertanyaan di atas, apa saja dampak kecanduan vape bagi kesehatan tubuh?
Dampak Kecanduan Vape Bagi Tubuh
Meskipun vape mengandung banyak zat kimia berbahaya, nampaknya masih banyak orang yang menyepelekan dampak negatif dari gaya hidup tidak sehat ini.
Sebaiknya kamu harus hati-hati karena di balik rasanya yang adiktif vape mengandung berbagai dampak negatif untuk tubuh, seperti:
1. Popcorn Lung
“Popcorn lung” atau bronchiolitis obliterans (BO), adalah kondisi langka akibat oleh kerusakan paru-paru sehingga saluran udara menyempit.
Zat yang menyebabkan penyakit ini adalah diacetyl. Diacetyl sering ditambahkan ke dalam e-liquid beraroma untuk meningkatkan rasa.
Menghirup diacetyl menyebabkan peradangan dan jaringan parut permanen pada cabang terkecil saluran udara atau bronkiolus. Jika terjadi peradangan di bagian bronkiolus maka akan menyebabkan kesulitan bernapas.
Hingga saat ini belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan popcorn lung secara total. Nah, beberapa gejala popcorn lung, seperti:
- Batuk.
- Suara tinggi yang terdengar saat bernafas.
- Nyeri dada.
- Sesak napas.
2. Pneumonia lipoid
Pneumonia lipoid adalah fenomena ketika asam lemak masuk ke dalam paru-paru.
Nah, pneumonia lipoid terjadi karena menghirup zat berminyak yang terdapat dalam e-liquid vape, yang memicu respons inflamasi di paru-paru. Gejala pneumonia lipoid meliputi:
- Batuk kronis.
- Sesak napas.
- Batuk darah atau lendir bercampur darah.
Nah, baru-baru ini terdapat fenomena pria di negara bagian Indiana, Amerika Serikat, yang mengalami batuk berdarah tanpa henti. Ternyata, pria tersebut mengalami pneumonia yang disebabkan oleh menghirup vape terlalu lama.
3. Pneumotoraks spontan primer (paru-paru runtuh)
Pneumotoraks spontan primer, atau paru-paru yang runtuh (kolaps), terjadi ketika ada lubang di paru-paru tempat keluarnya oksigen. Merokok dan vaping dapat meningkatkan risiko kolapsnya paru-paru.
Beberapa tanda-tanda paru-paru kolaps, seperti:
- Nyeri dada atau bahu yang tajam.
- Sesak napas.
- Sulit bernapas.
4. Mempengaruhi perilaku dan kesehatan mental
Vape jelas mengandung nikotin yang mana merupakan zat adiktif. Ketika seseorang kecanduan pada nikotin dan mencoba berhenti menggunakannya, tubuh dan otak mereka harus terbiasa untuk tidak memiliki nikotin.
Nah, hal inilah yang dapat berdampak pada mood dan perilaku seseorang. Contohnya menjadi mudah marah, gelisah, merasa cemas atau tertekan, sulit tidur, sulit berkonsentrasi, dan mengidam nikotin.
Sementara itu pada remaja, jika mereka sudah kecanduan akan zat nikotin dalam vape, mereka akan cenderung mudah merasa stress.
5. Mempengaruhi kesehatan gigi dan gusi
Dampak negatif utama dari vaping adalah menyebabkan risiko munculnya penyakit paru-paru. Namun, selain itu vaping juga berpengaruh pada kesehatan gigi dan gusi.
Menurut studi yang dilaporkan pada tahun 2018, paparan aerosol pada vape dapat membuat permukaan gigi lebih rentan terhadap perkembangan bakteri. Adapun studi lain juga menyatakan, vaping dapat memicu iritasi pada gusi, mulut, dan tenggorokan.
Itulah beberapa dampak negatif kecanduan vape bagi kesehatan tubuh. Jika kamu ingin berkonsultasi mengenai cara berhenti melakukan vape atau memiliki keluhan seputar kesehatan paru-paru, kamu bisa langsung tanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc untuk konsultasi kesehatan yang lebih mudah.