Berbagai Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi PPOK
“Tergantung dari tingkat keparahannya, ada berbagai pilihan pengobatan untuk mengatasi PPOK. Mulai dari perubahan gaya hidup, terapi hingga prosedur operasi”
Halodoc, Jakarta – PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis adalah kondisi yang terjadi ketika jaringan paru-paru mengalami penyumbatan atau kerusakan. Sayangnya, PPOK dianggap sebagai penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Oleh karena itu, dokter biasanya menganjurkan pengobatan yang bertujuan untuk meredakan gejala dan memperlambat perkembangan penyakit.
Mengikuti pengobatan yang tepat dapat membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, mencegah terjadinya kekambuhan, dan menghindari komplikasi yang mungkin timbul.
PPOK Terjadi Karena Apa?
Merokok adalah penyebab utama PPOK, baik melalui merokok langsung maupun paparan asap rokok pasif. Paparan berkepanjangan terhadap asap rokok menyebabkan peradangan dan merusak saluran pernapasan, yang akhirnya menyebabkan penyempitan saluran udara dan pembentukan jaringan parut.
Namun, PPOK juga dapat terjadi karena paparan jangka panjang terhadap zat-zat iritan tertentu. Misalnya seperti polusi udara, debu, bahan kimia, uap, gas, asap rokok, dan zat-zat lainnya. Sebab, beberapa paparan tersebut dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada saluran pernapasan.
Apa gejala umum PPOK?
Gejala umum PPOK meliputi sesak napas, terutama saat pengidapnya sedang beraktivitas fisik. Gejala lain yang juga dapat muncul adalah batuk yang berkepanjangan dengan atau tanpa dahak, produksi dahak yang berlebihan, kelelahan, dan sering mengalami infeksi saluran pernapasan.
Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi PPOK
Sebelum memutuskan pilihan pengobatan yang tepat, dokter akan memeriksa gejala atau riwayat kesehatan pengidapnya. Jadi, jika kamu merasakan adanya gejala sesak napas yang mengganggu dan tidak kunjung sembuh, kamu harus segera melakukan pengecekan kesehatan.
Nah, berikut ini beberapa pilihan pengobatan yang bisa dijalani oleh pengidap PPOK untuk membantu meringankan gejalanya:
1. Perubahan Gaya Hidup
Dokter biasanya menyarakankan pengidap PPOK ringan untuk mengadopsi gaya hidup yang sehat. Namun, tidak hanya terbatas pada PPOK ringan, pengidap PPOK sedang dan berat juga perlu melakukan perubahan pola hidup. Langkah pertama yang penting adalah menghentikan kebiasaan merokok jika penderita adalah perokok aktif.
Setelah itu, penting untuk menjalani olahraga secara teratur. Meskipun kondisi PPOK dapat membatasi kemampuan seseorang untuk berolahraga secara maksimal, dokter biasanya akan merekomendasikan jenis olahraga yang aman dan menghindari yang dapat memicu komplikasi yang serius.
Terakhir, perubahan dalam pola makan juga sangat penting. Biasanya, dokter akan menyarankan pengidap PPOK untuk mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun sering, serta mempertimbangkan penggunaan suplemen gizi yang direkomendasikan.
2. Terapi
Terapi juga dapat menjadi pilihan pengobatan untuk mengatasi PPOK. Tentunya, terapi juga dapat menjadi pilihan sesuai dengan anjuran dokter dan kondisi medis pengidapnya. Nah, ada tiga jenis terapi yang bisa dilakukan untuk membantu meringankan PPOK, yaitu:
- Terapi oksigen. Terapi ini bertujuan untuk membantu pengidapnya bernapas lebih mudah dengan memasok oksigen sesuai dengan kebutuhan organ paru. Selain itu, terapi oksigen juga dapat membantu mengurangi gejala dan membuat pengidapnya lebih mudah beristirahat.
- Rehabilitasi paru. Melalui program ini, dokter atau terapis akan mengajarkan pengidap untuk mengendalikan pernapasan melalui banyak cara, seperti asupan nutrisi yang tepat, berolahraga, dan meditasi dengan mengutamakan pikiran positif.
- Terapi ventilasi non-invasif. Terapi ini melibatkan alat bantu pernapasan tanpa harus memotong jalan napas dengan bantuan masker yang bisa membantu meningkatkan pernapasan.
3. Konsumsi Obat
Ada beberapa pilihan obat yang bisa dikonsumsi oleh pengidap PPOK, yaitu:
- Bronkodilator. Obat ini bermanfaat dalam membantu membuka saluran bronkus, biasanya menggunakan nebulizer atau inhaler.
- Kortikosteroid. Bertujuan untuk membantu mengurangi peradangan pada paru-paru yang terjadi karena infeksi.
- Vaksin dan antibiotik. Keduanya bermanfaat dalam mencegah terjadinya infeksi pada pengidap PPOK. Sementara vaksinasi akan dokter lakukan untuk mencegah PPOK yang terjadi karena virus.
- Penggunaan alternatif pengganti rokok. Bertujuan untuk membantu perokok berhenti merokok, misalnya inhaler atau permen karet.
- Obat anti kecemasan atau anxiolitik. Bertujuan untuk membantu mengurangi gangguan kecemasan yang rentan terjadi pada pengidap PPOK.
3. Operasi
Ada beberapa tindakan operasi yang dapat dokter lakukan dengan tujuan meningkatkan fungsi paru-paru secara maksimal. Biasanya, prosedur-prosedur operasi untuk mengatasi PPOK dapat terbagi menjadi tiga jenis:
1. Bullectomy. Prosedur ini bertujuan untuk mengangkat kantung udara yang sering muncul akibat kerusakan pada paru-paru.
2. Pengurangan volume paru. Prosedur ini melibatkan pengangkatan bagian paru-paru yang mengalami kerusakan guna mengurangi ukuran paru-paru dan memberikan ruang yang lebih baik bagi paru-paru yang masih sehat.
3. Transplantasi paru. Pada kasus PPOK yang parah, dokter akan melakukan prosedur ini untuk mengganti paru-paru yang rusak dengan paru-paru yang sehat melalui transplantasi. Baca lebih lanjut mengenai prosedur ini pada: Ketahui Prosedur Operasi Transplantasi Paru.
Perlu kamu catat bahwa tindakan-tindakan ini merupakan opsi yang tersedia dalam penanganan PPOK tergantung pada kondisi dan kebutuhan masing-masing individu. Keputusan mengenai prosedur operasi yang tepat harus dokter tetapkan setelah evaluasi medis dan berdiskusi mendalam antara dokter dan pasien.
Bisakah PPOK Disembuhkan?
PPOK saat ini sebenarnya tidak dapat sembuh total. Tetapi perawatan yang tepat dapat membantu mengelola gejala dan memperlambat kemajuan penyakit. Menghentikan kebiasaan merokok dan menghindari paparan zat-zat iritan adalah langkah penting dalam mengendalikan PPOK.
Itulah berbagai pilihan pengobatan untuk mengatasi PPOK. Jika kamu merasakan gejalanya, sebaiknya segeralah periksakan kondisimu ke dokter spesialis paru. Dengan diagnosis yang tepat, tentunya pengobatan dapat segera dilakukan, sehingga risiko komplikasi dapat berkurang.