Berbagai Hal Penyebab Syok Kardiogenik yang Perlu Dipahami
“Penyebab syok kardiogenik seringkali berkaitan dengan serangan jantung. Namun, ada beberapa penyebab lainnya, seperti gagal jantung, cedera, dada, dan penumpukan cairan di dada.”
Halodoc, Jakarta – Syok kardiogenik merupakan suatu kondisi yang terjadi secara tiba-tiba, ketika jantung tidak dapat memasok darah yang membawa oksigen ke otak dan organ lainnya.
Jika darah dan oksigen tidak mencapai organ tubuh dan otak, tubuh akan mengalami syok. Kondisi syok kardiogenik adalah keadaan darurat medis. Tanpa pengobatan segera, syok kardiogenik bisa berakibat fatal.
Lantas, apa penyebab syok kardiogenik? Ini ulasanya!
Penyebab Syok Kardiogenik
Mengutip The National Heart, Lung, and Blood Institute di Amerika Serikat, serangan jantung adalah penyebab paling umum dari syok kardiogenik, tapi bukan satu-satunya penyebab.
Mereka mencatat bahwa ada kemungkinan penyebab lainnya, meliputi:
- Gagal jantung.
- Cedera dada.
- Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti penghambat saluran kalsium, meskipun jarang terjadi.
- Gumpalan darah.
- Penumpukan cairan di dada.
- Pendarahan di dalam.
- Kehilangan darah.
- Emboli paru.
- Komplikasi yang jarang terjadi dari prosedur di jantung.
- Peradangan otot jantung (miokarditis).
- Infeksi katup jantung (endokarditis).
Beberapa orang mungkin mempunyai peningkatan risiko syok kardiogenik, termasuk pada mereka yang:
- Berusia 75 tahun atau lebih.
- Memiliki penyakit kardiovaskular yang mendasari, seperti aterosklerosis, gagal jantung, atau penyakit katup iskemik.
- Mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
- Mengidap diabetes atau pradiabetes.
- Memiliki kelainan paru-paru, seperti pneumotoraks.
Perlu kamu ketahui juga, syok kardiogenik lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.
Syok kardiogenik memiliki beberapa tahapan, berkisar dari berisiko hingga sakit parah. Penjelasan tahapannya yaitu:
- Berisiko (A): Penyakit jantung, seperti serangan jantung atau gagal jantung, namun tidak ada tanda-tanda syok.
- Awal (B): Tekanan darah atau detak jantung rendah.
- Klasik ( C ) : Kebutuhan akan obat atau alat untuk membantu mengalirkan darah ke organ.
- Memburuk (D): Tidak merespons obat atau peralatan dan semakin parah.
- Ekstremis (E): Serangan jantung yang memerlukan CPR, ventilator, dan defibrilator.
Pencegahan Penyebab Syok Kardiogenik
Cara terbaik untuk mencegah syok kardiogenik adalah dengan melakukan perubahan gaya hidup untuk menjaga kesehatan jantung dan tekanan darah.
Berikut ini Cara Efektif Mencegah Syok Kardiogenik:
- Jangan merokok dan hindari orang yang merokok.
- Pertahankan berat badan sehat, sebab kelebihan berat badan berkontribusi terhadap faktor risiko lain serangan jantung dan syok kardiogenik.
- Batasi makanan pemicu kolesterol dan lemak jenuh, termasuk lemak trans.
- Batasi asupan garam, karena kebanyakan garam dapat menyebabkan penumpukan cairan di dalam tubuh yang dapat membebani jantung.
- Kurangi gula untuk menghindari kalori yang minim nutrisi dan menjaga berat badan sehat.
- Batasi alkohol.
- Berolahraga secara teratur agar tekanan darah menurun dan kesehatan pembuluh darah serta jantung meningkat.
Jika kamu mengalami serangan jantung, tindakan medis segera dapat membantu mencegah syok kardiogenik.
Maka itu, penting untuk segera mencari bantuan medis darurat jika kamu merasa mengalami serangan jantung.
Hal yang perlu kamu pahami, syok kardiogenik adalah suatu kondisi serius yang mengancam jiwa karena menyebabkan jantung tidak berfungsi dengan baik.
Kondisi tersebut dapat mengakibatkan kegagalan organ dan mengancam jiwa.
Itulah yang perlu kamu ketahui tentang syok kardiogenik.
Jika kamu atau anggota keluarga mengalami kondisi ini, sebaiknya segera hubungi dokter spesialis jantung di Halodoc agar mendapatkan rujukan perawatan yang tepat.