Berapa Lama Waktu Pemulihan Usai Operasi Usus Buntu?
“Setelah operasi usus buntu, pasien biasanya diperbolehkan pulang dalam 1-2 hari. Proses pemulihan memerlukan waktu sekitar 2-4 minggu, dan pasien disarankan untuk tidak melakukan aktivitas berat selama masa pemulihan.”
Halodoc, Jakarta – Penyakit usus buntu terjadi akibat peradangan pada usus buntu (apendiks). Ketika mengidap kondisi ini, akan muncul rasa nyeri hebat yang bisa bertambah parah ketika bergerak, menarik napas dalam-dalam, atau batuk.
Maka dari itu, perlu penanganan sebelum usus buntu pecah, karena gangguan ini bisa membahayakan nyawa pengidapnya. Prosedur operasi usus buntu merupakan salah satu penanganan medis untuk mengatasi masalah radang usus buntu.
Operasi ini merupakan tindakan medis darurat untuk mengambil apendiks (usus buntu) yang mengalami peradangan. Biasanya, operasi dokter lakukan setelah pengobatan sudah tidak lagi dapat meredakan peradangan.
Nah, lalu berapa lama waktu pemulihan pasca operasi usus buntu? Berikut ini ulasannya!
Lama Waktu Penyembuhan Operasi Usus Buntu
Waktu penyembuhan setelah operasi usus buntu akan berbeda, tergantung pada keparahan infeksi dan pecah atau tidaknya usus buntu. Jika usus buntu tidak pecah, seseorang dapat pulang setelah 1-2 hari setelah operasi.
Namun jika pecah, pasien perlu menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Dokter juga akan memberikan antibiotik dosis tinggi dan selalu memantau pasien guna mengantisipasi tanda komplikasi.
Pasca operasi, pasien harus menghindari kegiatan mengemudi, minum alkohol, dan mengoperasikan mesin hingga 2 hari. Pengidap juga harus menahan diri untuk tidak membuat keputusan penting.
Dokter juga akan mengarahkan pasien untuk membatasi aktivitas dan perkiraan waktu pemulihan. Pembatasan aktivitas ini biasanya akan berlangsung antara 2-4 minggu setelah operasi.
Pembatasan aktivitas ini biasanya akan berlangsung antara 2 hingga 4 minggu setelah operasi. Waktu pembatasan aktivitas tersebut termasuk dalam masa waktu pemulihan.
Sementara itu, anak yang menjalani operasi ini dapat kembali ke sekolah dalam waktu satu minggu setelah operasi, jika usus buntunya tidak pecah. Jika pecah, mereka waktunya 2 minggu setelah operasi.
Setelah operasi, kamu juga mungkin mengalami rasa nyeri. Coba konsumsi obat pereda nyeri pada artikel berikut ini: “Ini 5 Rekomendasi Obat Pereda nyeri yang Ampuh di Apotek”.
Cara Mempercepat Pemulihan Setelah Operasi Usus Buntu
Ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk mempercepat proses pemulihan setelah operasi usus buntu, antara lain:
- Rutin mengonsumsi obat resep dari dokter.
- Kurangi batuk dan angkat beban.
- Melakukan olahraga ringan.
- Menghindari konsumsi makanan berlemak.
- Menjaga kebersihan jahitan secara rutin.
- Jangan menggunakan pakaian ketat.
- Mengonsumsi makanan tinggi vitamin C, jeruk, kiwi, jambu biji, dan kembang kol.
- Menghindari makanan tinggi gula.
- Jauhi makanan pedas, karena dapat meningkatkan risiko sakit perut.
- Mencukupi waktu istirahat.
Selain itu, kamu juga harus tahu Deretan Makanan Pantangan setelah Operasi Usus Buntu agar pemulihan bisa berlangsung lebih cepat.
Jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter spesialis di Halodoc✔️ untuk mengetahui tindakan yang tepat dalam mempercepat pemulihan. Klik gambar di bawah ini:
Manfaat dan Tujuan Operasi Usus Buntu
Operasi usus buntu membantu untuk mengatasi masalah yang ada di usus buntu. Tindakan medis ini memiliki beberapa manfaat, seperti:
- Mencegah peritonitis, komplikasi yang berpotensi fatal.
- Mengatasi nyeri berulang di area tersebut.
- Pendarahan lebih sedikit.
Dokter juga akan melakukan operasi jika infeksi meradang dan membengkak. Caranya dengan mengangkat bagian usus buntu yang mengalami infeksi.
Pengangkatan usus buntu merupakan cara paling tepat untuk mengobati radang usus buntu. Jika tidak, usus buntu bisa pecah. Akibatnya, bakteri dan feses di dalam usus buntu menyebar ke perut.
Pecahnya usus buntu juga dapat menyebabkan infeksi yang berbahaya, contohnya peritonitis atau abses. Keduanya merupakan kondisi yang dapat mengancam jiwa, sehingga membutuhkan pembedahan darurat.
Operasi ini juga bertujuan untuk mengobati dan mengatasi gejala-gejala berikut ini:
- Sakit perut dari pusar dan menjalar ke sisi kanan bawah perut.
- Pembesaran perut.
- Otot perut kaku.
- Kembung atau diare.
- Mual.
- Muntah.
- Nafsu makan berkurang.
- Demam.
Prosedur Usus Buntu
Prosedur operasi ini bervariasi, tergantung pada jenis operasi yang direkomendasikan dokter. Berikut ini jenis operasi usus buntu yang perlu kamu ketahui:
1. Apendektomi terbuka
Prosedurnya dengan membuat sayatan tunggal yang lebih besar di perut. Setelah dokter spesialis bedah membuat sayatan, ia menarik usus buntu dan kemudian menutup sayatan tersebut.
2. Apendektomi laparoskopi
Jenis operasi ini umumnya kurang invasif. Pada apendektomi laparoskopi, dokter membuat sekitar 3 sayatan kecil ke dalam perut. Mereka akan melihat kondisi usus buntu dengan alat laparoskop.
Kedua prosedur di atas memerlukan pemulihan di rumah sakit dan waktu pemulihan tambahan di rumah. Prosedurnya akan sesuai dengan pilihan pasien dan teknik yang tepat. Baca lebih lanjut mengenai Apa yang Perlu Disiapkan Sebelum Operasi Usus Buntu?
Apa Efek Samping Setelah Operasi Usus Buntu?
Ada beberapa risiko atau efek samping yang bisa terjadi pasca operasi usus buntu, antara lain:
1. Nanah di area operasi
Kumpulan nanah atau abses berisiko muncul dan terbentuk pada luka sayatan. Gejala dari abses di area operasi antara lain demam tinggi, tidak enak badan, badan lemas, dan nyeri hebat.
2. Penyumbatan usus
Kondisi ini dikenal dengan sebutan obstruksi usus. Gangguan terjadi saat makanan dan cairan tidak bisa melewati usus kecil atau usus besar. Gejalanya berupa nyeri perut hebat, susah BAB, mual, dan muntah.
3. Perdarahan di dalam atau luar tubuh
Perdarahan tak hanya di bekas sayatan saja. Risikonya juga dapat terjadi akibat kerusakan pembuluh darah atau organ lain dalam perut akibat goresan alat-alat medis.
4. Adhesi usus
Adhesi adalah perlengketan organ yang terjadi akibat proses penyembuhan luka yang belum sempurna. Pada operasi usus buntu, masalah ini terjadi ketika bekas jahitan menempel pada bagian usus lain, seperti rahim dan rongga perut.
5. Peradangan pada peritoneum
Peradangan pada area peritoneum dikenal dengan sebutan peritonitis. Area ini adalah lapisan tipis di dinding bagian dalam perut. Jika meradang, gejalanya dapat berupa mual, diare, menggigil, demam tinggi, dan perut terasa kembung.
Baca selengkapnya tentang peritonitis di sini: Hati-Hati, Peritonitis Bisa Memicu 5 Komplikasi Ini
Tempat Melakukan dan Kisaran Biaya
Prosedur operasi dapat dilakukan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan resmi lainnya yang memiliki layanan tersebut. Sementara itu, besarnya biaya operasi usus buntu bervariasi, tergantung pada tempat dan fasilitas kesehatan yang kamu pilih.
Sebagai acuan, kisaran biaya terendah yaitu sekitar Rp 1.700.000. Namun, acuan tersebut bisa berubah sewaktu-waktu. Mengutip situs resmi BPJS Kesehatan, operasi usus buntu juga dapat ditanggung oleh program kesehatan pemerintah ini, jika pengidap memenuhi syarat yang berlaku.
Apabila kamu mengalami nyeri setelah operasi usus buntu, kamu bisa mendapatkan obat-obatan pereda nyeri dari Toko Kesehatan Halodoc. Dengan Halodoc, berbelanja obat menjadi lebih mudah dari mana saja dan kapan saja!