Berapa Lama Manusia Bertahan Hidup Tanpa Makan dan Minum?
“Banyak orang yang penasaran, sebenarnya, berapa lama, sih, seseorang bisa bertahan hidup tanpa makanan dan minuman. Meski sebenarnya, ada banyak kondisi yang memengaruhi hal ini, termasuk seberapa besar simpanan lemak dalam tubuh.”
Halodoc, Jakarta – Setiap manusia membutuhkan makanan dan minuman agar dapat terus bertahan hidup. Tanpa adanya sesuatu yang dikonsumsi, seseorang bisa tidak bertenaga hingga meregang nyawa.
Namun, berapa lama, sih, sebenarnya manusia dapat bertahan hidup tanpa adanya asupan makanan dan minuman?
Manusia Dapat Bertahan Hidup Tanpa Makanan dan Minuman Lebih dari Seminggu
Saat tubuh tidak menerima cukup kalori untuk menjalankan fungsi yang mendukung untuk tetap hidup, kondisi ini disebut kelaparan. Hal ini bisa terjadi saat asupan makanan benar-benar tidak tergapai, atau disebabkan tubuh tidak dapat mencerna nutrisi dari makanan.
Saat tubuh manusia mengalami defisit kalori, pengurangan jumlah energi yang dibakar terjadi. Jika nutrisi yang dibutuhkan tidak dipenuhi dalam waktu lama, kelaparan yang terjadi dapat menyebabkan kehilangan nyawa.
Pada umumnya, seseorang yang tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman, tubuhnya dapat bertahan hidup paling tidak sekitar satu minggu. Jika masih ada asupan air tanpa makanan, lama seseorang bertahan hidup bisa lebih lama, sekitar 2 hingga 3 bulan.
Meski begitu, tingkat bertahan hidup seseorang tanpa makanan dan minuman dapat tergantung oleh banyak hal, seperti jenis kelamin, komposisi tubuh, serta lingkungannya. Contohnya, seseorang dengan cadangan lemak lebih banyak dapat bertahan lebih lama karena tubuh masih bisa mendapatkan kalori dari lemak.
Seseorang yang sehat dan memiliki tubuh kurus, efek kelaparan parah bisa terjadi saat tubuhnya kehilangan 18% dari berat badan atau indeks massa tubuhnya kurang dari 16,5.
Wanita Mampu Bertahan Lebih Kuat saat Kelaparan Dibandingkan Pria
Secara umum, wanita dapat menahan rasa lapar lebih lama dibandingkan pria, serta bertahan pada massa indeks tubuh yang lebih rendah. Hal ini bisa jadi karena wanita secara alami memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi. Bisa juga karena tubuhnya cenderung menggunakan lemak untuk diubah menjadi energi selama kelaparan.
Hal yang Dirasakan Tubuh saat Kelaparan
- Hari Ke-1
Selama 24 jam pertama tanpa makanan, tubuh mulai mengubah glikogen dari hati dan otot menjadi glukosa, untuk mengganti stok yang mulai menipis atau habis.
- Hari Ke-2
Tanpa asupan makanan dan minuman, glukosa dan glikogen sudah habis. Sehingga, tubuh mulai memecah jaringan otot untuk menyediakan energi.
Namun, tubuh merasa harus menghemat otot bukan memecahnya, sehingga terjadi perubahan besar. Untuk mencegah kehilangan otot berlebihan, tubuh mulai mengandalkan simpanan lemak untuk menghasilkan keton agar mendapatkan energi (ketosis).
- Hari Ke-5
Seseorang bisa jadi kehilangan 1-2 kg berat badannya setiap hari. Hal ini disebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Selama beberapa minggu kelaparan, penurunan berat badan rata-rata sebesar 0,3 kg per hari.
Kesimpulannya, semakin banyak simpanan lemak seseorang, semakin lama juga ia bisa bertahan hidup akibat kelaparan. Saat lemak sudah habis, tubuh akan memecah otot untuk energi sebagai sumber bahan bakar terakhir.
Nah, itulah lamanya manusia dapat bertahan hidup tanpa makanan dan minuman. Saat kelaparan melanda, cobalah sebisa mungkin mendapatkan asupan air agar tubuh bertahan lebih lama. Namun jika makanan tak kunjung didapatkan jika, pada akhirnya sulit untuk bertahan hidup.
Jika masih memiliki pertanyaan terkait lamanya manusia dapat bertahan hidup, fitur tanya dokter dari Halodoc bisa memudahkan untuk berinteraksi langsung dengan ahlinya. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan melalui smartphone di tangan. Makanya, unduh aplikasinya sekarang juga!