Benarkah Thalassemia Bisa Menurun? Ini Faktanya
“Ada dua tipe thalassemia yaitu thalassemia alfa dan beta. Anak dengan salah satu atau kedua orang tua yang memiliki penyakit ini, memiliki risiko untuk mewarisinya atau menjadi carrier.”
Halodoc, Jakarta – Thalassemia merupakan salah satu jenis kelainan darah yang menyebabkan penurunan produksi hemoglobin dalam sel darah merah. Hemoglobin merupakan protein yang dibawa sel darah merah, yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jika seseorang kekurangan hemoglobin, akibatnya ia bisa mengalami anemia.
Thalassemia bisa terjadi karena faktor genetik, sehingga banyak pengidapnya yang takut memiliki anak karena khawatir akan menurunkan penyakit ini.
Namun, apakah pernyataan ini terbukti benar? Berikut fakta yang perlu kamu ketahui.
Bagaimana Thalassemia Diturunkan?
Ada dua jenis thalassemia yaitu thalassemia alfa dan beta, keduanya mengacu pada bagian dari hemoglobin yang tidak dibuat. Jika produksi alfa rendah adalah thalassemia alfa, sedangkan jika beta rendah bernama thalassemia beta.
Pada thalassemia alfa, tipe ini bisa diturunkan karena anak mewarisi empat gen yang bermutasi, yang berasal dari dua gen ibu dan dua gen ayah. Jika kamu hanya mewarisi satu gen yang bermutasi, kamu tidak akan memiliki gejala thalassemia. Namun, kamu masih bisa menjadi “carrier”, yang artinya kamu dapat mewariskan gen tersebut kepada anakmu nanti.
Sedangkan jika kamu mendapatkan dua gen, kamu akan mengalami gejala thalassemia ringan. Pada seseorang yang mewariskan tiga gen, ia bisa mengalami gejala sedang hingga berat.
Sementara itu, bayi yang mendapatkan keempat gen thalassemia dari kedua orang tuanya, akan mengalami thalassemia yang sangat parah, dan mungkin tidak akan hidup lama setelah lahir.
Berbeda dengan thalassemia beta, tipe ini bisa diwariskan dengan hanya melibatkan dua gen, yaitu satu gen dari ibu dan satu gen dari ayah. Anak yang hanya mendapatkan satu gen yang bermutasi akan memiliki gejala thalassemia ringan.
Namun, jika anak mewarisi kedua gen, ia akan mengalami gejala sedang hingga parah, dan biasanya dapat berkembang dalam dua tahun pertama kehidupannya. Untuk mengetahui gejalanya kamu bisa kunjungi laman ini, “Ketahui Gejala Thalassemia sesuai dengan Jenisnya.”
Mengenal Thalassemia dalam Kehamilan
Wanita pengidap thalassemia yang membutuhkan transfusi darah sering kali memiliki tingkat interfertilitas yang lebih tinggi. Namun, beberapa dari mereka masih ada kesempatan untuk mengalami kehamilan. Akan tetapi, kesehatan bayi dan ibu harus benar-benar menjadi perhatian.
1. Pertimbangan Kesehatan Bayi
Jika kamu dan pasanganmu memiliki thalassemia, ada kemungkinan besar bayi juga akan mewarisi penyakit ini. Kamu harus berkonsultasi dengan dokter, untuk mengetahui risiko kesehatan bayi.
Pasalnya, mereka mungkin memerlukan transfusi darah bahkan sebelum lahir untuk mengatasi anemia janin, dan mencegah masalah kesehatan lainnya yang dapat mengancam jiwa setelah bayi lahir.
2. Pertimbangkan Kesehatan Ibu
Selama kehamilan, volume darah dalam tubuh meningkat secara substansial. Hal ini dapat menyebabkan anemia, sehingga meningkatkan kebutuhan akan transfusi darah. Bahkan, mengharuskan jantung untuk bekerja lebih keras agar dapat menyalurkan darah ke seluruh jaringan tubuh.
Karena itu, sebelum merencanakan kehamilan, kamu harus memeriksakan fungsi jantung untuk memastikannya dapat bekerja dengan baik.
Mengonsumsi asam folat sangat penting untuk menambah kebutuhan nutrisi selama minggu-minggu awal kehamilan, baik untuk ibu hamil dengan kondisi normal maupun ibu hamil pengidap thalassemia.
Selain membantu mencegah cacat tabung saraf pada bayi, asam folat juga membantu mengurangi risiko ibu terkena anemia jenis khusus yaitu anemia megaloblastic. Asparagus, telur, sayuran hijau dan buah-buahan, merupakan sumber asam folat yang bisa ibu konsumsi.
Itulah fakta mengenai thalassemia, penyakit darah yang bisa menurun dari orang tua ke anak.
Apabila Anak Mengidap Thalassemia, Dokter Ini Paham Perawatannya. Ibu bisa melakukan konsultasi terkait pengobatan lebih lanjut untuk Si Kecil.
Sejauh ini, belum ada pencegahan untuk thalassemia, tetapi dengan melakukan pemeriksaan pra kehamilan, akan membantu mengurangi risiko penurunan penyakit ini.
Selain itu, sebelum merencanakan kehamilan pastikan juga untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan lewat aplikasi Halodoc. Yuk download Halodoc sekarang sebagai aplikasi pendukung kesehatanmu.
Referensi:
About Kids Health. Diakses pada 2023. Thalassemia and pregnancy.
Family Doctor.Org. Diakses pada 2023. Thalassemia.
CDC. Diakses pada 2023. What is Thalassemia?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan