Benarkah Thalassemia Berisiko Sebabkan Penyakit Jantung?
Halodoc, Jakarta – Thalassemia adalah kelainan darah bawaan yang menyebabkan tubuh memiliki hemoglobin lebih sedikit dari biasanya. Kurangnya hemoglobin dalam tubuh dapat menyebabkan eritrosit mudah pecah dan menyebabkan pengidap mengalami kekurangan darah atau anemia, sehingga mudah merasa lelah.
Pada kasus yang ringan, thalassemia mungkin tidak perlu diobati. Namun, thalassemia dalam bentuk yang lebih parah perlu diwaspadai, karena berpotensi menyebabkan berbagai komplikasi serius. Lantas, apakah benar thalassemia berisiko sebabkan penyakit jantung?
Baca juga: Minor atau Mayor, Mana Thalassemia yang Paling Parah?
Memahami Thalassemia dan Penyebabnya
Thalassemia disebabkan oleh mutasi pada DNA sel yang membuat hemoglobin, zat dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Mutasi tersebut diturunkan dari orangtua ke anak-anak.
Ketika tidak ada cukup hemoglobin, sel darah merah dalam tubuh tidak bisa berfungsi dengan baik dan lebih cepat mati, sehingga hanya ada sedikit sel darah merah sehat yang mengalir dalam darah.
Sel darah merah berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh sel tubuh. Ketika tidak ada cukup sel darah merah yang sehat, tidak ada oksigen yang cukup juga untuk dikirim ke semua sel tubuh lainnya.
Akibatnya, orang yang mengalami thalassemia akan merasa lelah, lemah atau sesak napas. Kondisi ini dikenal sebagai anemia. Orang dengan thalassemia bisa mengidap anemia yang ringan atau berat. Anemia yang berat dapat merusak organ yang dapat berakibat fatal.
Thalassemia dan Hubungannya dengan Penyakit Jantung
Baik anemia yang disebabkan oleh thalassemia dan kelebihan zat besi yang terkait dengan kelainan tersebut dan pengobatannya, bisa berkontribusi pada terjadinya penyakit jantung.
Anemia yang tidak diobati, di mana hemoglobin dibiarkan terus-menerus dalam tingkat yang rendah, sering kali dapat menyebabkan takikardia (detak jantung terlalu cepat), karena jantung berupaya keras untuk mempertahankan pengiriman oksigen. Seiring waktu, jantung juga bisa membesar.
Dilansir dari Thalassaemia International Federation, pengidap anemia sering ditemukan memiliki jantung yang lebih besar dibandingkan pasien dengan kadar hemoglobin yang normal, saat diukur dengan menggunakan foto rontgen dada, echocardiografi, dan MRI.
Salah satu penanganan untuk thalassemia bisa dilakukan dengan pemberian terapi kelasi zat besi. Terapi ini biasanya dilakukan seiring dengan transfusi darah yang dilakukan dengan rutin.
Melakukan transfusi darah setiap bulan akan menyebabkan seseorang mengalami penumpukan zat besi dalam darah. Kelebihan zat besi yang merupakan konsekuensi dari transfusi darah, yaitu adanya penumpukan zat besi di berbagai organ di seluruh tubuh, termasuk pada jantung.
Penumpukan zat besi di jantung bisa menyebabkan masalah, seperti aritmia (detak jantung yang tidak normal seperti takikardia) dan gagal jantung kongestif (penurunan kemampuan jantung untuk memompa darah). Jadi, penyakit jantung bisa muncul karena proses transfusi darah yang dilakukan sebagai penanganan untuk thalassemia.
Waspada Gejala dari Masalah Jantung
Berikut ini gejala yang bisa muncul bila penyakit jantung sudah terjadi akibat thalassemia:
- Sesak napas atau kesulitan bernapas (bahkan saat sedang beristirahat);
- Nyeri dada;
- Merasa sangat lelah;
- Pingsan;
- Pembengkakan di sekitar pergelangan kaki tanpa penyebab yang jelas.
Bila kamu mengidap thalassemia dan mengalami gejala-gejala seperti di atas, ada baiknya kamu segera memeriksakan diri ke dokter. Sekarang, kamu bisa berobat tanpa perlu antre dengan buat janji di rumah sakit pilihan kamu melalui aplikasi Halodoc.
Sayangnya, komplikasi jantung yang disebabkan oleh thalassemia sering tidak menimbulkan gejala sampai kondisinya sudah parah. Maka dari itu, penting bagi pengidap untuk menjalani tes rutin yang bisa mendeteksi tanda-tanda masalah jantung pada tahap yang lebih awal.
Baca juga: Jadi Penyakit Genetik, Ini Pemeriksaan Lengkap Thalassemia
Begini Cara Mencegah Penyakit Jantung
Selain pemeriksaan jantung secara rutin, melakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat juga berperan besar dalam mencegah penyakit jantung terjadi.
Sama seperti orang yang bertubuh sehat, pastikan kamu yang mengidap thalassemia juga berolahraga secara teratur. Bisa berolahraga sederhana seperti berjalan kaki untuk membantu menjaga kesehatan jantung.
Ada baiknya kamu mendiskusikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai jenis olahraga apa yang sesuai, seberapa sering, dan berapa lama waktu olahraga yang aman. Selain itu, makanan yang kamu konsumsi sehari-hari juga memengaruhi kesehatan jantung.
Baca juga: 5 Jenis Asupan Makanan untuk Pengidap Anemia
Jika ada pertanyaan lebih lanjut tentang thalassemia atau kondisi kesehatan lainnya, kamu bisa berbicara dengan dokter melalui aplikasi Halodoc, kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga yang dapat memudahkan kamu untuk mendapatkan solusi kesehatan terlengkap.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Thalassemia.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Thalassemia.
Cooley's Anemia. Diakses pada 2020. Cardiac Issues in Thalassemia.
Thalassaemia International Federation. Diakses pada 2020. Cardiac Complications In Thalassemia Major.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan