Benarkah Sinusitis Bisa Menular, Mitos atau Fakta?
“Sebenarnya dalam beberapa kasus sinusitis, penyakit ini memang bisa menular dari satu pengidap ke orang yang sehat. Akan tetapi, hal ini amat bergantung pada penyebab sinusitis.”
Halodoc, Jakarta - Sinusitis sering kali membuat pengidapnya kewalahan untuk bernapas. Alasannya simpel, penyakit ini membuat hidung tersumbat yang disertai keluarnya cairan kuning kehijauan. Lalu, apa sih yang menyebabkan penyakit hidung ini?
Biang keladi dari sinusitis adalah infeksi virus maupun alergi yang bisa menyebabkan pembengkakan dinding dalam hidung. Tepatnya dinding tulang pipi dan dahi yang fungsinya mengatur suhu dan kelembapan udara sebelum masuk ke paru. Nah, rongga ini juga biasa dikenal dengan rongga sinus.
Bagaimana dengan gejalanya? Boleh dibilang gejalanya “sebelas-dua belas” alias hampir mirip dengan flu. Sebab penyakit ini bisa membuat hidung tersumbat, kepala terasa sakit, demam, dan hilangnya indra penciuman. Namun, sebenarnya gejala sinusitis enggak hanya sebatas itu saja.
Nah, pertanyaannya, benarkah sinusitis bisa menular layaknya flu? Berikut pembahasannya!
Bisa Menular, Masa Sih?
Sebenarnya dalam beberapa kasus sinusitis, penyakit ini memang bisa menular dari satu pengidap ke orang yang sehat. Akan tetapi, hal ini amat bergantung pada penyebab sinusitis. Sinusitis sendiri terbagi menjadi dua, yaitu bakteri dan virus.
Ketika sinus tersumbat dan dipenuhi oleh lendir, maka timbulah gejala pilek atau flu. Nah, bakteri di dalam sana bisa berkembang dan menyebabkan infeksi di sinus. Dalam kebanyakan kasus, bakteri yang jadi penyebab sinusitis adalah Streptococcus pneumonia, Staphylococcus aureus, Haemophilus influenza, dan Moraxella catarrhalis.
Selain bakteri, sinusitis juga bisa disebabkan oleh infeksi virus. Nah, sinusitis yang disebabkan oleh virus inilah yang bisa berpindah atau menular ke orang lain. Hal yang perlu ditegaskan, meski virusnya bisa menyebar, tetapi bukan berarti seseorang akan langsung terinfeksi sinusitis juga.
Alasannya jelas, yang berpindah hanyalah virusnya. Sedangkan masing-masing orang, belum tentu akan mengalami infeksi (penyebab sinusitis), karena amat bergantung dengan kondisi imun tubuhnya.
Virus yang berpindah ini biasanya akan membuat seseorang mengalami gejala pilek atau flu. Andaikan sistem imun berada dalam kondisi pria, maka gejalanya bisa hilang dan sembuh. Namun, bila kekebalan tubuh sedang menurun, maka kondisi ini bisa saja berkembang menjadi sinusitis.
Gejala Berdasarkan Jenisnya
Sebenarnya gejala sinusitis tak hanya menyoal hidung tersumbat, hilangnya indra penciuman, atau nyeri pada bagian wajah saja. Penyakit ini juga bisa bikin kepala pusing sehingga dapat mengganggu aktivitas, lho. Nah, berikut penjelasan jenis dan gejala sinusitis.
1. Sinusitis Akut
Sinusitis yang satu ini umumnya berlangsung selama 4–12 minggu. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh flu biasa yang berasal dari infeksi virus. Namun, ada kalanya alergi dan infeksi bakteri serta jamur juga bisa memicu terjadinya sinusitis akut.
Ketika seseorang mengidap sinusitis akut, rongga di sekitar hidung (sinus) mereka akan mengalami peradangan, kemudian membengkak. Hal ini bisa mengganggu cairan di dalam hidung dan lendir akan diproduksi lebih banyak dari biasanya. Nah, inilah yang nantinya akan membuat pengidapnya kesulitan bernapas. Lalu, bagaimana dengan gejala sinusitis akut?
- Batuk.
- Hidung mampet.
- Indra penciuman memburuk.
- Lendir hidung (ingus) berwarna hijau atau kuning.
- Wajah terasa nyeri atau tertekan.
Selain hal di atas, sinusitis akut adakalanya bisa membuat pengidapnya kelelahan, bau mulut, dan sakit gigi.
2. Sinusitis Kronis
Sinusitis kronis biasanya bisa berlangsung lebih dari 12 minggu atau dirimu sudah pernah mengidap penyakit ini berkali-kali. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi, polip pada hidung, atau kelainan tulang pada rongga hidung.
Sama halnya dengan sinusitis akut, kita juga bisa mengalami kesulitan bernapas melalui hidung dan mengalami rasa sakit pada wajah serta kepala. Berikut ini gejala sinusitis kronis lainnya:
- Timbulnya rasa nyeri, sensitif, atau bengkak di sekitar mata, pipi, hidung atau kening.
- Adanya cairan kental, diskolorasi dari hidung atau adanya cairan mengalir dari belakang tenggorokan.
- Berkurangnya indra penciuman dan pengecap (pada dewasa) atau batuk (pada anak-anak).
- Penyumbatan pada hidung hingga membuat kesulitan bernapas.
Selain keempat gejala umum di atas, sinusitis kronis juga bisa menimbulkan gejala lain, seperti nyeri pada telinga, rahang atas dan gigi, batuk yang memburuk di malam hari, dan radang tenggorokan. Dalam beberapa kasus, juga bisa menyebabkan mual dan bau mulut.
Itulah penjelasan mengenai mitos atau fakta apakah sinusitis dapat menular. Sebenarnya dalam beberapa kasus sinusitis, penyakit ini memang bisa menular dari satu pengidap ke orang yang sehat. Akan tetapi, hal ini amat bergantung pada penyebab sinusitis. Sinusitis sendiri terbagi menjadi dua, yaitu bakteri dan virus.
Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar sinusitis, segeralah hubungi dokter. Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa tanya dokter tepercaya untuk mendapatkan informasi medis yang dibutuhkan. Tentunya melalui fitur chat/video call secara langsung. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
US National Library of Medicine National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2022. Sinusitis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Diseases and Conditions. Acute Sinusitis. John Hopkins Medicine. Diakses pada 2020. Sinusitis.
WebMD. Diakses pada 2022. Are Sinus Infections Contagious?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan