Benarkah Rematik Hanya Diidap oleh Lansia?
Halodoc, Jakarta - Penyakit rematik adalah kondisi yang bersifat inflamasi dan sering kali bersifat autoimun. Ini artinya sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan yang sehat. Rematik cenderung memengaruhi bagian-bagian sistem muskuloskeletal seperti sendi, otot, tulang, tendon dan ligamen.
Siapa pun bisa mengalami rematik pada rentang usia berapa pun. Hanya saja, kondisi ini kemungkinan besar muncul antara usia 30 hingga 50 tahun. Ketika rematik terjadi antara usia 60-65 tahun (lansia), maka disebut sebagai rematik onset lansia atau rematik yang mulai terlambat. Sedangkan, rematik yang terjadi saat usia muda disebut rematik onset dini.
Baca juga: Mitos dan Fakta Penyakit Sendi yang Perlu Diketahui
Rematik Onset Lansia VS. Onset Dini
Ada beberapa perbedaan utama antara rematik onset lansia dan dini yang terjadi pada orang dewasa muda dan paruh baya. Wanita dan pria mengalami rematik saat lanjut usia pada tingkat yang hampir sama. Jenis kelamin wanita lebih rentan mengalami rematik di antara orang yang berusia muda.
Biasanya gejala muncul lebih cepat pada rematik onset lansia. Jika kamu mengalami rematik saat masih muda, maka gejalanya cenderung muncul seiring berjalan waktu. Rematik yang menyerang lansia biasanya terjadi di sendi besar, seperti bahu. Sedangkan pada orang yang lebih muda, penyakit ini biasanya diawali pada persendian kecil, seperti jari tangan dan kaki.
Faktor reumatoid (RF) lebih jarang terjadi pada rematik onset lansia. Faktor reumatoid adalah protein. Jika tes darah menunjukkan bahwa kamu mengalami rematik, maka protein dapat menyerang jaringan sehat. Sekitar 80 persen orang dengan rematik onset dini memiliki RF.
Secara keseluruhan, rematik yang menyerang lansia lebih sedikit jumlahnya dan cenderung tidak terlalu parah. Kecuali jika kamu memiliki RF. Rematik mungkin akan menjadi rematik yang lebih agresif dibanding seseorang yang tidak memiliki RF.
Rematik yang dialami lansia juga berbeda dengan rematik yang terjadi lebih awal di usia muda. Namun untuk mengetahuinya diperlukan serangkaian pemeriksaan dan perawatan secara terpisah.
Meskipun rematik semakin umum terjadi seiring bertambahnya usia, orang yang mengalami rematik di kemudian hari hanya mencapai sekitar sepertiga dari semua orang yang mengalami rematik.
Baca juga: 5 Faktor Risiko Terkena Osteoarthritis
Alasan Rematik Sering Dikaitkan dengan Usia
Berapa pun usia seseorang, rematik dapat memunculkan rasa sakit yang dapat melemahkan. Namun, rematik menjadi umum di kalangan lansia dengan hampir setengah populasi yang berusia 65 tahun dan lebih tua mengidap beberapa jenis nyeri rematik.
Hal yang sulit mengenali rematik karena kondisi ini dapat menyerang hampir semua bagian tubuh kapan saja. Orang yang mengalami rematik tidak pernah tahu apakah kondisi tersebut akan berlangsung beberapa jam, beberapa hari, atau dalam beberapa kasus yang mengakibatkan kondisi kronis.
Apabila kamu belum pernah mengalami rematik sebelumnya, tapi tiba-tiba merasakan nyeri yang tidak dikenali, kemungkinan besar kamu mengalami rematik. Gejala yang perlu diwaspadai, yaitu pembengkakan sendi, kekakuan sendi, nyeri saat menyentuh sendi, terjadi masalah saat menggerakkan sendi, dan area sendi berubah menjadi merah. Jika gejala terjadi segera bicarakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Baca juga: Ini Bedanya Osteoarthritis dan Rheumatoid Arthritis
Kemungkinan pengobatan yang dapat dilakukan yaitu mengurangi gejala. Dengan begitu, kerusakan sendi dapat dicegah dan membuat sendi bekerja sebagaimana mestinya.
Jika kamu menggunakan obat rematik, obat tersebut mungkin tidak cukup untuk mengurangi rasa sakit dan menjaga persendian agar tetap aktif. Olahraga ringan membantu mengendalikan gejala rematik, meskipun kamu belum pernah atau jarang berolahraga. Diskusikan pula pada dokter mengenai terapi fisik, program olahraga, akuaterapi, dan latihan keseimbangan untuk mengurangi gejala rematik yang dialami.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. What You Need to Know About Elderly-Onset RA
Medical News Today. Diakses pada 2020. What is the difference between arthritis and rheumatism?
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Rheumatoid arthritis
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan