Benarkah Puasa Bisa Menyembuhkan Asam Lambung? Ini Fakta Medisnya

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   06 Februari 2025

Puasa bisa menjadi salah satu terapi untuk menyembuhkan asam lambung karena pola makan yang bisa di atur.

Benarkah Puasa Bisa Menyembuhkan Asam Lambung? Ini Fakta MedisnyaBenarkah Puasa Bisa Menyembuhkan Asam Lambung? Ini Fakta Medisnya

DAFTAR ISI


Ada berbagai keluhan kesehatan yang dapat dialami sebagian orang saat berpuasa, salah satunya adalah penyakit asam lambung. Kondisi ini ditandai dengan gejala seperti rasa panas atau perih di dada (heartburn), mulut terasa asam, mual, sering bersendawa, serta rasa tidak nyaman di perut.

Tampilkan sedikit

Sebenarnya, berbagai penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan, termasuk sistem pencernaan. Namun, benarkah puasa dapat membantu mengatasi penyakit asam lambung?

Bagaimana Puasa Bisa Menyembuhkan Asam Lambung? 

Hal terpenting yang perlu diperhatikan oleh pengidap asam lambung selama berpuasa adalah pola makan. Pola makan yang keliru, seperti mengonsumsi makanan dalam porsi besar atau terlalu banyak makanan berlemak, dapat memperburuk gejala asam lambung.

Nah, berikut beberapa alasan mengapa puasa dapat menjadi terapi yang bermanfaat dalam penyembuhan asam lambung:

1. Memberikan jeda waktu bagi tubuh untuk beristirahat

Puasa memberikan kesempatan bagi tubuh untuk tidak mencerna makanan dalam jangka waktu tertentu. Saat berpuasa, produksi asam lambung menjadi lebih terkendali karena tubuh tidak perlu terus-menerus mengeluarkan asam untuk proses pencernaan.

Selain itu, puasa juga memberi sistem pencernaan waktu untuk beristirahat, yang dinilai efektif dalam pemulihan asam lambung. Puasa dapat membantu mengurangi frekuensi produksi asam lambung dan memperbaiki pola pencernaan agar lebih teratur.

Asam lambung naik saat puasa? Begini Cara Ampuh Mengatasinya. 

2. Mengurangi berat badan

Salah satu faktor risiko utama penyakit asam lambung atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah kelebihan berat badan. Kondisi ini dapat memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan karena lemak di area perut memberikan tekanan pada lambung.

Jika hal tersebut terjadi, pengidap GERD dapat mengalami sensasi terbakar, nyeri, dan tekanan di area dada serta leher. Nah, kabar baiknya, puasa dinilai dapat membantu menurunkan berat badan berlebih.

Alami asam lambung yang naik tiba-tiba? Cek rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi untuk mengatasinya di artikel berikut: 

Apa Kata Studi Mengenai Manfaat Puasa untuk Pengidap Asam Lambung?

Selama berpuasa tubuh akan lebih fokus pada proses regenerasi dan perbaikan sel, termasuk pada sistem pencernaan. Dalam jangka panjang hal ini dapat mengurangi inflamasi atau peradangan pada lapisan esofagus dan lambung akibat iritasi asam. 

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Gastroenterology berjudul The Impact of Intermittent Fasting on Patients With Suspected Gastroesophageal Reflux Disease (2023), menunjukkan bahwa puasa bisa membantu mengurangi gejala GERD, dengan meningkatkan pengaturan pencernaan dan mengurangi produksi asam lambung berlebihan. 

Dengan berpuasa, tubuh mendapatkan waktu untuk beristirahat, sehingga membantu mengurangi risko terjadinya masalah pada sistem pencernaan. 

Masih menurut studi di atas, puasa juga dapat memperbaiki gejala regurgitasi dan nyeri ulu hati yang biasanya terjadi ketika asam lambung sedang naik. 

Tips Berpuasa bagi Pengidap Asam Lambung

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk pengidap asam lambung, agar dapat menjalani ibadah puasa dengan lancar. Berikut tipsnya:

1. Makan dalam porsi kecil dan sering

Makan dalam porsi kecil tetapi lebih sering dapat membantu mengurangi produksi asam lambung yang berlebihan. Hindari makan dalam porsi besar saat sahur atau berbuka karena hal ini dapat memicu peningkatan asam lambung dan refluks.

2. Pilih makanan yang mudah dicerna

Konsumsi makanan yang mudah dicerna dan rendah lemak, seperti nasi, oatmeal, sayuran, dan protein tanpa lemak. Pilihan makanan yang tepat dapat membantu lambung mencerna makanan dengan lebih mudah. 

3. Hindari makanan pemicu refluks asam 

Beberapa makanan dan minuman dapat memicu peningkatan asam lambung, seperti makanan pedas, asam, cokelat, kafein, alkohol, dan makanan berlemak. Sebaiknya hindari makanan-makanan ini selama berpuasa, terutama saat berbuka dan sahur.

4. Jaga jarak antara makan dan tidur 

Jangan langsung tidur atau berbaring setelah berbuka atau sahur. Beri jeda sekitar 2-3 jam sebelum berbaring untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.

Selain itu, penting untuk mengetahui posisi tidur yang baik bagi penderita asam lambung

Kamu juga harus tahu bahwa ada posisi tidur tertentu yang harus dihindari penderita asam lambung, Ini Posisi Tidur yang Baik saat Asam Lambung Naik. 

5. Minum air yang cukup

Pastikan tetap terhidrasi selama puasa dengan minum cukup air saat berbuka dan sahur. Dehidrasi dapat memperburuk gejala asam lambung, sehingga penting untuk menjaga asupan cairan tubuh

Itulah tips bagi penderita asam lambung agar lebih mudah dalam menjalani puasa tanpa memperburuk kondisi asam lambung yang dialami. Namun, jika gejala tetap muncul atau memburuk, segera berkonsultasi dengan dokter di Halodoc.

Jika mengalami asam lambung, konsumsi juga obat-obatan untuk mengatasi gejalanya. Obat asam lambung dan suplemen kesehatan lain bisa kamu dapatkan di Toko Kesehatan Halodoc. 

Referensi: 
Journal of Clinical Gastroenterology. Diakses pada 2025. Gastroesophageal Reflux Disease and Intermittent Fasting Understanding the Relationship. 
Journal of Clinical Gastroenterology. Diakses pada 2025. The Impact of Intermittent Fasting on Patients With Suspected Gastroesophageal Reflux Disease. 
The American Journal of Gastroenterology. Diakses pada 2025. Management of Gastroesophageal Reflux Disease in the Elderly.