Benarkah Perempuan Lajang Lebih Bahagia? Ini Faktanya
“Ada penelitian dari Inggris yang menyebutkan bahwa perempuan lajang lebih bahagia tanpa kehadiran seorang anak. Penelitian tersebut juga menyebutkan laki-laki lebih mendapatkan manfaat dari pernikahan ketimbang perempuan.”

Halodoc, Jakarta – Jane Fonda, seorang aktris senior Hollywood pernah mengatakan sambil bercanda pada media bahwa hal yang membuat seorang perempuan awet muda dan panjang umur adalah tidak menikah. Tentunya pernyataan ini sedikit berbeda dengan harapan dan asumsi kebanyakan orang. Pasalnya selama ini, pernikahan dianggap sebagai pelengkap kehidupan, terutama untuk perempuan.
Lantas, benarkah perempuan lajang lebih bahagia? Menurut Paul Dolan, seorang profesor ilmu perilaku di London School of Economics and Political Science, perempuan lajang lebih bahagia tanpa kehadiran anak. Dolan juga menyebutkan bahwa yang mendapatkan lebih banyak manfaat dari pernikahan adalah laki-laki ketimbang perempuan.
Alasan Perempuan Lajang Lebih Bahagia
Untuk laki-laki, pernikahan membuat mereka lebih tenang dan cenderung tidak mengambil risiko. Memiliki pasangan juga membuat laki-laki lebih sehat dan merasa terjaga kondisi mental dan fisiknya.
Sementara itu, perempuan hanya mendapat sedikit manfaat dari pernikahan karena ada beban mental yang mereka tanggung. Berdasarkan data dan survei, kebanyakan perempuan lebih berupaya supaya hubungan berhasil dalam suatu relasi, inilah yang membuat perempuan berisiko mengalami kelelahan batin.
Selain itu, berikut ini adalah beberapa alasan mengapa perempuan lajang jauh lebih bahagia daripada perempuan menikah:
1. Perempuan Lajang Lebih Mandiri dan Percaya Diri
Kehidupan single membuat perempuan menjadi lebih tangguh, salah satunya karena sudah terbiasa sendiri dan kebutuhan untuk melakukan apapun bisa mereka penuhi sendiri. Kemandirian inilah yang pada akhirnya membuat perempuan lajang menjadi lebih percaya diri dan mengalami pertumbuhan dan pengembangan potensi diri.
2. Menjalani Kehidupan yang Aktif
Pernikahan ataupun memiliki pasangan terkadang membuat seseorang terikat dengan tugas dan tanggung jawab rutin. Misalnya mengurus rumah, anak, serta hal-hal lain yang mengiringi kehidupan berumah tangga. Hal-hal demikian tidak akan dilakukan oleh perempuan lajang sehingga mereka bisa menjalani kehidupan yang lebih aktif, bebas, dan fleksibel.
3. Kesempatan untuk Mencoba Hal Baru dan Menemukan Banyak Passion
Menjadi perempuan lajang membuka kesempatan untuk mencoba hal-hal baru dan menjalani beragam passion. Ini adalah hal yang sulit dilakukan bila sudah menikah atau berkomitmen dalam hubungan.
Perempuan single juga punya banyak kesempatan mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang siapa dirinya. Ketika mereka memiliki lebih banyak kebebasan berpikir dan bertindak, ini yang akan membuat mereka lebih bahagia dibandingkan para ibu rumah tangga.
Perempuan yang Menikah Tetap Bisa Bahagia
Meski begitu, wanita yang sudah menikah juga tetap bisa bahagia. Pernikahan yang didasarkan atas hubungan yang sehat dan baik pastinya akan membawa kebahagiaan bagi siapa saja yang menjalaninya.
Hal yang membuat pernikahan tidak bahagia adalah saat relasi tersebut dipaksakan, menikah karena tuntutan, memiliki pasangan yang abusive, faktor finansial, ketimpangan dalam urusan domestik, dan lain-lainnya.
Pada akhirnya, definisi kebahagiaan adalah sesuatu yang personal dan tiap-tiap orang memiliki pemaknaan kebahagiaannya sendiri dan tidak bisa dipaksakan. Ketimbang fokus pada tujuan hidup orang dan mengomentari pilihan orang, lebih baik fokus pada kebahagiaan diri sendiri.
Itulah informasi mengenai tingkat kebahagiaan pada wanita menikah dan tidak menikah. Kalau kamu kerap stres karena ditanya kapan menikah terus oleh keluarga dan lingkungan terdekat, kamu bisa konsultasi dengan profesional medis melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga!
