Benarkah Perempuan Cenderung Alami Gangguan Metabolik?
Halodoc, Jakarta – Makanan yang dikonsumsi setiap harinya akan melalui proses penguraian nutrisi dalam tubuh, menjadi energi. Proses ini dinamakan metabolisme. Pada orang yang mengalami gangguan metabolik, proses metabolisme tubuhnya mengalami kelainan atau tidak berjalan sebagaimana mestinya. Namun, benarkah gangguan metabolik lebih rentan terjadi pada wanita?
Jawabannya, belum tentu. Sebab, gangguan metabolik merupakan kondisi yang bisa terjadi pada siapa saja, laki-laki ataupun perempuan, dari berbagai kalangan usia. Ketika seseorang mengalami gangguan ini, proses metabolisme dalam tubuhnya akan terganggu, sehingga akan berpengaruh juga pada produksi energi yang dibutuhkan untuk menjalankan berbagai fungsi tubuh.
Baca juga: Jangan Asal, Penanganan untuk Mengatasi Sindrom Metabolik
Gejala yang dapat ditimbulkan gangguan metabolik dapat berbeda-beda, tergantung jenisnya. Mengingat gangguan metabolik memiliki banyak sekali jenis, yang akan dibahas setelah ini. Namun, ada beberapa gejala umum yang dapat dialami seseorang yang mengidap gangguan metabolik, yaitu:
- Tubuh selalu terasa lemas.
- Mual dan muntah.
- Nafsu makan berkurang.
- Sakit perut.
- Bau napas, keringat, air liur, dan urine tidak sedap.
- Menguningnya mata dan kulit.
- Perkembangan fisik terlambat.
- Kejang.
Berbagai gejala tersebut dapat muncul secara tiba-tiba (akut), atau berkembang secara perlahan dan bertahap (kronis). Jika kamu mengalami berbagai gejala tersebut, segera download aplikasi Halodoc untuk berkonsultasi pada dokter, atau buat janji dengan dokter di rumah sakit guna melakukan pemeriksaan lanjutan.
Pada beberapa kasus, gejala gangguan metabolik dapat muncul pada bayi baru lahir, tepatnya beberapa minggu setelah bayi dilahirkan. Sementara pada beberapa kasus lainnya, gejala gangguan metabolik dapat membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun untuk berkembang dan timbul.
Baca juga: Gaya Hidup Sehat untuk Pengidap Sindrom Metabolik
Sementara itu, pada anak-anak, gejala gangguan metabolik dapat terlihat dari pertumbuhan fisik yang terhambat dan ketidakmampuan anak untuk melakukan berbagai hal yang seharusnya sudah dapat dilakukan oleh anak seusianya.
Berbagai Jenis Gangguan Metabolik
Seperti telah disebutkan sebelumnya, gangguan metabolik ada banyak sekali jenisnya, yang dibagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu:
1. Gangguan Metabolisme Karbohidrat
Beberapa jenis penyakit yang termasuk dalam kelompok gangguan metabolisme karbohidrat adalah:
- Diabetes. Mengakibatkan kadar gula dalam darah meningkat.
- Galaktosemia. Menyebabkan tubuh tidak mampu memecah gula jenis galaktosa dengan baik.
- Sindrom McArdle. Menyebabkan tubuh tidak mampu memecah glikogen. Glikogen adalah bentuk gula yang tersimpan di seluruh jaringan tubuh, terutama otot dan hati.
2. Gangguan Metabolisme Protein
Jenis penyakit yang termasuk dalam kelompok gangguan metabolisme protein adalah:
- Fenilketonuria. Terjadi ketika kadar asam amino (protein) fenilalanin dalam darah terlalu tinggi.
- Maple syrup urine disease (MSUD). Terjadi ketika tubuh tidak mampu menyerap asam amino.
- Alkaptonuria. Terjadi ketika tubuh tidak mampu memecah asam amino tirosin dan fenilalanin dengan baik. Akibatnya, urine pengidapnya berwarna hitam kecoklatan ketika terpapar udara.
- Ataksia Friedreich. Terjadi saat protein jenis frataksin di dalam tubuh berkurang, sehingga memicu kerusakan pada saraf yang mengendalikan kemampuan berjalan dan kerja jantung.
Baca juga: Ini Komplikasi Akibat Gangguan Metabolik
3. Gangguan Metabolisme Lemak
Jenis penyakit yang termasuk kelompok gangguan metabolisme lemak adalah:
- Penyakit Gaucher. Membuat tubuh tidak mampu memecah lemak, sehingga lemak menumpuk di hati, limpa, dan sumsum tulang. Gangguan ini akan memicu kerusakan tulang.
- Penyakit Tay-Sachs. Mengakibatkan penumpukan lemak di otak.
- Xanthoma. Muncul akibat adanya penumpukan lemak di bawah permukaan kulit.
Apa Penyebab Gangguan Metabolik?
Umumnya, gangguan metabolik terjadi akibat kelainan genetik yang diturunkan dalam keluarga. Kelainan tersebut memengaruhi kinerja kelenjar endokrin dalam menghasilkan enzim yang berperan penting dalam proses metabolisme. Hal ini menyebabkan jumlah enzim yang dihasilkan berkurang atau tidak diproduksi sama sekali.
Tak hanya itu, hilang atau rusaknya enzim pencernaan juga dapat menyebabkan zat-zat beracun dalam tubuh tidak dapat dikeluarkan, dan pada akhirnya menumpuk di aliran darah. Hal ini kemudian memengaruhi fungsi organ-organ dalam tubuh.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Inherited Metabolic Disorders.
WebMD. Diakses pada 2019. Inherited Metabolic Disorders.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan