Benarkah Penyembuhan Gagal Hati Hanya Transplantasi Hati?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   12 Juni 2019
Benarkah Penyembuhan Gagal Hati Hanya Transplantasi Hati?Benarkah Penyembuhan Gagal Hati Hanya Transplantasi Hati?

Halodoc, Jakarta - Bukan hanya organ terbesar, hati atau liver juga merupakan organ yang memiliki banyak fungsi vital bagi tubuh. Itulah sebabnya ketika mengalami gagal hati, penanganan perlu dilakukan secepatnya, karena berisiko menyebabkan kematian. Gagal hati adalah kondisi ketika sebagian besar organ hati mengalami kerusakan, sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

Kerusakan hati ini bisa terjadi bertahap dalam waktu bertahun-tahun, atau seketika. Organ hati memiliki sejumlah fungsi penting, antara lain membuang racun dari dalam tubuh, membantu proses penggumpalan darah, serta membantu tubuh melawan infeksi. Seseorang akan berada dalam kondisi serius, apabila sejumlah fungsi tersebut tidak berjalan normal.

Baca juga: Suka Minum Alkohol, Benarkah Rentan Alami Gagal Hati?

Sejumlah Faktor yang Bisa Menyebabkan Gagal Hati

Gagal hati disebabkan oleh kerusakan pada sel-sel di organ hati. Kerusakan tersebut bisa terjadi seketika, atau berkembang dalam jangka panjang. Sejumlah faktor yang bisa menyebabkan gagal hati adalah:

  • Sirosis.

  • Infeksi virus, terutama hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis E.

  • Kanker, baik yang bermula di hati, maupun kanker yang bermula dari bagian tubuh lain kemudian menyebar ke hati.

  • Penggunaan obat paracetamol yang berlebihan.

  • Konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid, antikejang, dan obat herbal.

  • Kecanduan alkohol.

  • Penyalahgunaan NAPZA.

  • Paparan racun, misalnya zat karbon tetraklorida.

  • Sistem kekebalan tubuh yang menyerang tubuh sendiri (hepatitis autoimun).

  • Penyakit pembuluh darah di hati, seperti sindrom Budd-Chiari.

  • Gangguan metabolik, misalnya penyakit Wilson.

  • Reaksi tubuh atas infeksi berat (sepsis).

  • Penyakit lainnya, misalnya penyumbatan pembuluh darah di hati, penumpukan zat besi dalam tubuh, intoleransi fruktosa, sindrom Reye, dan galaktosemia.

Gejala Awalnya Cenderung Ringan

Gejala awal gagal hati cenderung ringan dan mirip dengan gejala pada kondisi lain, yaitu sakit perut bagian atas, diare, lelah, mual, dan hilang selera makan. Jika kondisi organ hati makin memburuk, gejala yang lebih serius akan muncul. Gejala pada gagal hati tingkat lanjut tersebut meliputi:

  • Mudah mengalami memar dan perdarahan.

  • Kulit dan mata menguning.

  • Penumpukan cairan di perut.

  • Muntah darah atau BAB berdarah (berwarna hitam).

  • Kesadaran berkabut dan bicara kacau.

  • Tidak sadarkan diri.

Baca juga: Alasan Gagal Hati Sebabkan Penurunan Fungsi Otak

Benarkah Harapan Hidup Pengidapnya Bergantung pada Transplantasi Hati?

Organ hati yang rusak hingga menimbulkan gagal hati bisa kembali menjadi normal, tetapi bisa juga tidak. Gagal hati akibat overdosis obat paracetamol biasanya masih dapat kembali normal. Jika kerusakan organ hati sudah cukup parah dan fungsinya tidak dapat kembali normal, misalnya pada sirosis, pengobatan akan ditujukan untuk menyelamatkan bagian hati yang masih sehat.

Namun, jika hal tersebut tidak memungkinkan, organ hati pengidap perlu diganti dengan organ hati yang sehat dari pendonor. Prosedur ini disebut transplantasi hati. Tidak ada pengobatan khusus untuk gagal hati. Pengobatan yang diberikan hanya bertujuan untuk menjaga kestabilan kondisi tubuh hingga hati dapat kembali berfungsi normal.

Pengobatan itu meliputi:

  • Pemberian infus untuk menjaga tekanan darah normal.

  • Transfusi darah bila mengalami perdarahan.

  • Obat pencahar untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

  • Suntik gula bila kadar gula darah turun.

Baca juga: 8 Orang Ini Berpotensi Terkena Gagal Hati

Guna menjaga bagian organ hati yang masih sehat, dokter biasanya akan menyarankan pengidap untuk:

  • Menghindari konsumsi obat tanpa anjuran dari dokter.

  • Tidak mengonsumsi minuman beralkohol.

  • Membatasi konsumsi daging merah, keju, dan telur.

  • Mengurangi konsumsi garam di menu makanan.

  • Menjaga kadar gula darah dan tekanan darah normal.

  • Mempertahankan berat badan ideal.

Itulah sedikit penjelasan tentang gagal hati. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!