Benarkah Pengobatan PDA Bisa dengan Alat Amplatzer Ductal Occluder (ADO)?
Halodoc, Jakarta - Patent ductus arteriosus (PDA) merupakan kondisi jantung bawaan, ketika ada hubungan persisten antara arteri pulmonalis dan aorta. Ini menyebabkan darah bercampur antara dua arteri dan memaksa jantung serta paru-paru bekerja lebih keras. Kelainan ini terjadi pada 5 hingga 10 persen anak yang lahir dengan penyakit jantung bawaan.
Selain itu, penyakit ini berisiko terjadi pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki. Hampir semua bayi dilahirkan dengan koneksi kecil antara arteri pulmonalis dan aorta yang disebut dengan ductus arteriosus. Selama kehamilan, pembukaan ini diperlukan untuk memungkinkan darah yang kaya oksigen memintas paru bayi dan mengalir ke dalam tubuh. Pada kebanyakan kasus, patent ductus arteriosus menutup secara alami setelah lahir.
Pada bayi dengan kelainan ini, ductus arteriosus tetap terbuka secara paten. Hal ini memungkinkan darah baru bercampur dengan darah lama yang miskin oksigen, sehingga memaksa paru-paru dan jantung bekerja lebih keras daripada biasanya.
Baca juga: Jantung Berdenyut Tak Beraturan, Perlukah Waspada?
Seberapa baik pembuluh pada paru dapat mengompensasi bergantung pada seberapa besar ductus paten dan berapa banyak darah dari aorta yang bisa melewatinya. Aliran darah ekstra menyebabkan tekanan yang lebih tinggi pada pembuluh darah dan paru, suatu kondisi yang disebut hipertensi paru. Semakin besar volume darah yang masuk ke paru, semakin besar kemungkinan kerusakan pada paru dan jantung.
Pengobatan PDA dengan Amplatzer Ductal Occluder (ADO)
Salah satu metode pengobatan PDA dengan amplatzer ductal occluder (ADO) atau lebih dikenal dengan prosedur kateter. Sebenarnya, bayi prematur terlalu kecil untuk melakukan prosedur kateter.
Dalam prosedur ini, tabung tipis atau kateter dimasukkan ke dalam pembuluh darah di pangkal paha dan disambungkan ke jantung. Melalui kateter, sumbat atau koil yang disebut occluder dimasukkan untuk menutup ductus arteriosus. Namun, perawatan ini menimbulkan komplikasi berupa perdarahan, infeksi, atau pergerakan occluder dari tempat kateter diposisikan di jantung.
Baca juga: Benarkah Bayi Prematur Rentan Idap PDA?
Adapun pengobatan PDA lainnya yang dilakukan selain penempatan kateter adalah:
-
Obat-Obatan
Pada bayi prematur, obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen atau indometasin digunakan membantu menutup patent ductus arteriosus. Obat ini memblokir bahan kimia seperti hormon dalam tubuh yang membuat PDA tetap terbuka. Tetapi, obat antiinflamasi tidak menutup PDA pada bayi cukup bulan, anak atau orang dewasa.
-
Pembedahan
Jika pengobatan tidak efektif dan kondisi anak memburuk atau mengalami gejala akan terjadi komplikasi, dokter menyarankan pembedahan dengan cara ligasi atau oklusi. Sayatan kecil dibuat di antara tulang rusuk anak untuk mencapai bagian jantung dan memperbaiki saluran terbuka menggunakan jahitan atau klip.
Setelah operasi, anak diminta untuk tinggal selama beberapa hari di rumah sakit untuk dilakukan observasi. Terkadang, pembedahan direkomendasikan pada orang dewasa dengan PDA yang menyebabkan terjadinya masalah kesehatan lain. Namun, kemungkinan risiko operasi adalah serak, perdarahan, infeksi, dan diafragma yang lumpuh.
Baca juga: Terdengar Murmur Jantung di Pemeriksaan Kehamilan, Awas Gejala PDA
Jadi, selalu tanyakan pada dokter apa pengobatan PDA yang tepat untuk anak yang mengalaminya. Jangan asal, karena semua prosedur cenderung memiliki risiko yang fatal. kamu bisa bertanya melalui aplikasi Halodoc, caranya hanya dengan download dan pasang aplikasi Halodoc langsung di ponsel kamu.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan