Halodoc, Jakarta – Microwave bekerja dengan menggunakan frekuensi radiasi yang sangat tinggi (dalam spektrum gelombang mikro) untuk memanaskan makanan. Saat makanan menyerap gelombang mikro, hal itu menyebabkan molekul air di dalam makanan bergetar dan menghasilkan panas. Gelombang mikro tidak menggunakan sinar-X atau sinar gamma, dan tidak membuat makanan menjadi radioaktif. 

Bisa dikatakan microwave yang digunakan sesuai dengan instruksi tidak dapat menimbulkan risiko kesehatan. Namun, microwave yang rusak atau dimodifikasi dapat menyebabkan gelombang mikro bocor, sehingga dapat menimbulkan bahaya bagi orang-orang di sekitarnya yang berpotensi menyebabkan luka bakar. Lalu, bagaimana dengan risiko kanker? Cari tahu melalui pembahasan berikut!

Baca juga: Waspada Efek Radiasi Sinar UV Meningkat, Lakukan 5 Hal Ini

Microwave Tidak Menyebabkan Kanker

Menurut SGMC Cancer Centre, microwave tidak menyebabkan kanker. Tidak ada penelitian yang membuktikan hubungan antara penggunaan microwave dan perkembangan kanker.

Lalu, bagaimana sebenarnya cara kerja gelombang mikro? Energi elektromagnetik (yang mirip dengan gelombang radio) dari gelombang mikro memanaskan molekul air dari makanan. Pemantulan molekul air yang dipanaskan ini mengakibatkan makanan menjadi hangat. 

Karena microwave tidak menyebabkan perubahan pada makanan seperti metode memasak lain (direbus atau digoreng), hal ini tidak membuat makanan yang dimasukkan ke microwave lebih bisa menyebabkan kanker. Berikut dua hal yang perlu diperhatikan:

1. Makanan yang dipanaskan atau dimasak dalam microwave tidak menjadi radioaktif, sehingga tidak akan menyebabkan kerusakan pada DNA yang memicu kanker.

2. Microwave dan dindingnya tidak bersifat radioaktif setelah oven dimatikan.

Meski begitu, tindakan pencegahan berikut dapat diperhitungkan saat menggunakan microwave:

1. Ikuti petunjuk pabrikan tentang penggunaan microwave yang aman, misalnya memastikan bahwa pintunya tertutup dengan baik.

2. Gunakan hanya wadah berlabel aman microwave. Jangan gunakan pembungkus plastik atau wadah lain yang dapat meleleh dan bocor ke dalam makanan.

3. Untuk memasak secara merata, aduk makanan secara berkala pada suhu dan waktu yang optimal.

4. Angkat atau biarkan tutup makanan sedikit terbuka saat menggunakan microwave.

Ingin mengetahui lebih lanjut tentang mitos dan fakta kesehatan, tanyakan saja ke dokter di Halodoc. Tanpa perlu repot, kamu bisa berkomunikasi dengan dokter kapan dan di mana saja. Tunggu apa lagi? Ayo, download aplikasinya sekarang juga di Google Play atau App Store!

Baca juga: Awas, Sinar UV Bisa Menembus Kaca Mobilmu

Penggunaan Microwave Menghilangkan Nutrisi Makanan?

Selain disebut penyebab kanker, mitos lain penggunaan microwave adalah disebut dapat menghilangkan nutrisi pada makanan. Faktanya, memang benar bahwa beberapa nutrisi, seperti vitamin C misalnya, dapat rusak saat terkena panas. Ini bukan hanya karena mengolah makanan dengan microwave, tetapi bisa saja karena makanan dipanaskan dengan cara apapun. 

Faktanya, makanan biasanya menghabiskan lebih sedikit waktu dalam microwave yang berarti ada lebih sedikit peluang bagi nutrisi tersebut untuk terurai. Gelombang mikro juga dapat lebih unggul daripada metode memasak lainnya karena menggunakan lebih sedikit air yang diketahui dapat menghilangkan nutrisi dari sayuran, seperti saat direbus.

Baca juga: Paparan Sinar Biru dari Gawai Bisa Merusak Kulit

Gelombang mikro hanya menembus makanan hingga 1 hingga 1,5 inci di bawah permukaan. Memasak dengan microwave memang menghancurkan bakteri seperti oven konvensional, tetapi masalah kesehatan yang lebih besar muncul saat microwave digunakan untuk memasak makanan seperti daging mentah untuk pertama kalinya dan makanan tersebut tidak dipanaskan secara menyeluruh. 

Referensi:

American Cancer Society. Diakses pada 2020. Radiofrequency (RF) Radiation.

SGMC Cancer Centre. Diakses pada 2020. Do microwave ovens cause cancer?

Quick and Dirty Tips. Diakses pada 2020. Do Microwaves Cause Cancer? (And 3 Other Microwave Myths).