Benarkah Pengawet Makanan Natrium Benzoat dapat Memicu Kanker?
“Food and Drug Administration menganggap tingkat maksimum yang diizinkan untuk natrium benzoat berada dalam air minum berada di angka 5 ppb. Hampir semua produk minuman berada di bawah angka ini dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi kesehatan.”
Halodoc, Jakarta – Natrium benzoate adalah pengawet yang ditambahkan ke makanan dan produk-produk kemasan lainnya untuk memperpanjang usia penyimpanan. Beberapa pendapat mengatakan natrium benzoate ini tidak berbahaya, sementara yang lain mengaitkannya dengan kanker dan masalah kesehatan lainnya.
Studi menunjukkan bahwa natrium benzoat dapat meningkatkan risiko peradangan, stres oksidatif, obesitas, ADHD, dan alergi. Jika natrium benzoate berubah menjadi benzena. ini akan memicu karsinogen. Meski begitu, kadar rendah yang ditemukan dalam minuman dianggap masih aman.
Batasan Sehat Konsumsi Natrium Benzoat
Tadi sudah disebutkan sebelumnya, natrium benzoat umumnya diakui aman dan dapat digunakan sebagai agen antimikroba dan agen penyedap dalam makanan. Dengan catatan, penggunaan maksimumnya hanya 0,1 persen.
Food and Drug Administration menganggap tingkat maksimum yang diizinkan untuk natrium benzoat berada dalam air minum berada di angka 5 ppb. Hampir semua produk minuman berada di bawah angka ini tidak akan menimbulkan ancaman bagi kesehatan.
Baca juga: Makanan dengan Pengawet Memicu Kanker?
Secara umum, natrium benzoat dianggap buruk bagi kesehatan dan memiliki beberapa efek samping, salah satunya kanker. Ketika natrium benzoat dikombinasikan dengan vitamin C yang terjadi pada beberapa minuman ringan, lalu kemudian terkena suhu tinggi atau cahaya, benzena kimia penyebab kanker dapat terbentuk.
Sejauh ini Food and Drug Administration belum menerbitkan lagi analisis produk yang lebih baru. Namun, mereka telah menyatakan bahwa kadar benzena yang rendah dalam minuman tidak menimbulkan risiko kesehatan. Perlu ada penelitian lebih jauh mengenai risiko jangka panjang mengenai pengawet makanan natrium benzoate yang bisa memicu kanker.
Penelitian yang diterbitkan pada November 2007 di The Lancet mengenai efek natrium benzoate pada anak-anak menyatakan bahwa natrium benzoate dapat memicu hiperaktif terutama pada yang berada pada rentang usia 8-9 tahun.
Reaksi lain yang merugikan terhadap bahan tambahan makanan ini selain perubahan perilaku, adalah ruam dan gejala iritasi usus. Pewarna dan pengawet yang dapat menyebabkan reaksi merugikan biasanya ditemukan pada makanan yang direkomendasikan untuk anak-anak, seperti minuman ringan dan penganan lain.
Tidak hanya pada pengawet makanan, makanan yang sangat asin, diasamkan, atau diasap mengandung nitrat. Nitrat di sini bertindak sebagai pengawet serta menambah warna daging saat tertelan.
Baca juga: Begini Sayur dan Buah Pengaruhi Imunitas Tubuh
Tubuh mengubah nitrat menjadi N-nitroso yang dikaitkan dengan peningkatan kanker yang lebih besar. Daging asap dan kacang-kacangan menyerap tar yang merupakan karsinogen lain. Acar yang mengandung banyak garam yang terbukti meningkatkan risiko kanker usus besar dan perut.
Pola makan sehat dengan buah dan sayuran segar, akan meminimalkan konsumsi paparan pewarna dan pengawet pada makanan. Selain itu, makanan tanpa pengawet biasanya merupakan makanan yang tidak mengalami pemrosesan jangka panjang, sehingga secara keseluruhan memang jauh lebih sehat.
Baca juga: Kunci Menjalani Diet Sehat yang Perlu Diketahui
Itulah informasi mengenai pengawet makanan natrium benzoate yang disinyalir dapat memicu kanker. Kalau kamu butuh informasi lebih detail mengenai hidup sehat dan tips rekomendasi lainnya, tanyakan saja langsung ke Halodoc. Selain itu kamu juga bisa membeli obat lewat aplikasi Halodoc tanpa harus keluar rumah!