Benarkah Obesitas Morbid Turunkan Tingkat Kesuburan?
“Pada dasarnya obesitas, termasuk obesitas morbid, dapat mempengaruhi penurunan tingkat kesuburan. Sebab obesitas dapat mengubah tubuh dalam menyimpan hormon seks.”
Halodoc, Jakarta – Obesitas morbid adalah suatu kondisi di mana seseorang memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih tinggi dari 35. BMI digunakan untuk memperkirakan lemak tubuh, dan dapat membantu menentukan apakah kamu memiliki berat badan yang sehat untuk ukuran BMI. Obesitas, termasuk obesitas morbid merupakan akibat dari terlalu banyak lemak yang disimpan dalam tubuh.
Obesitas dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh. Salah satunya dapat menurunkan tingkat kesuburan seseorang. Apa sebabnya?
Hubungan Obesitas Morbid dengan Penurunan Tingkat Kesuburan
Salah satu hubungan antara obesitas, termasuk obesitas morbid, dan masalah reproduksi adalah tingkat kesuburan yang mengarah pada infertilitas. Obesitas morbid dapat menurunkan tingkat keberhasilan kehamilan dan siklus ovulasi secara alami.
Pada wanita yang menjalani terapi reproduksi dengan mempercepat dan menambah siklus ovulasi untuk peluang pembuahan lebih baik, obesitas dapat menurunkan tingkat kehamilan. Sebab, kadar leptin yang tinggi dan kadar adiponektin yang rendah pada orang obesitas dapat menurunkan tingkat pembuahan.
Perlu diwaspadai, obesitas mempengaruhi infertilitas dengan mengubah cara tubuh wanita menyimpan hormon seks, yaitu dengan:
- Sel lemak mengubah hormon pria (androstenedion) menjadi hormon wanita (estrogen).
- Estrogen mempengaruhi metabolisme bagian otak yang mengatur fungsi ovarium dan testis.
- Hal ini dapat mengganggu fungsi reproduksi.
Bukan hanya obesitas pada wanita yang memengaruhi tingkat kesuburan. Menurut penelitian pada JAMA Internal Medicine, pria dengan obesitas juga cenderung memiliki jumlah sperma yang rendah atau tidak ada sama sekali. Hal tersebut terjadi karena beberapa alasan, yaitu:
- Obesitas dapat meningkatkan suhu tubuh, terutama di sekitar skrotum.
- Hal tersebut juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Pria gemuk lebih cenderung memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi, dikombinasikan dengan kadar hormon penghasil sperma yang lebih rendah seperti inhibin B dan androgen.
- Akibatnya, hal tersebut dapat mengacaukan jumlah sperma, serta konsentrasi sperma dan kemampuannya untuk berenang dengan baik.
Cara Mengembalikan Kesuburan pada Orang Obesitas Morbid
Ada beberapa pilihan pengobatan untuk obesitas morbid, yaitu:
1. Diet dan olahraga
Diet dan olahraga secara rutin adalah kunci kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kamu juga perlu mempelajari manajemen stres yang dapat digunakan untuk mengendalikan makan atau ngemil berlebihan selama stres. Sebaiknya libatkan dokter spesialis gizi untuk menetapkan tujuan realistis dalam menurunkan berat badan secara perlahan melalui diet dan olahraga.
2. Obat penurun berat badan
Dalam beberapa kasus, obat penurun berat badan dapat diresepkan. Obat-obatan ini dapat menyebabkan penurunan berat badan, tapi kebanyakan orang akan kembali mengalami penambahan berat badan setelah berhenti minum obat. Untuk itu, tanyakan pada dokter terlebih dulu untuk mendapatkan arahan yang tepat.
3. Operasi
Pembedahan juga dapat menjadi pilihan untuk mengatasi obesitas. Cara ini umumnya dilakukan bila metode lainnya untuk menurunkan berat badan tidak berhasil. Cara ini juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit lain yang berhubungan dengan obesitas parah.
Itulah yang perlu diketahui tentang hubungan obesitas morbid dengan tingkat kesuburan. Jika kamu memiliki masalah kesehatan terkait keduanya, sebaiknya kunjungi dokter di rumah sakit. Kamu bisa memilih rumah sakit yang memiliki dokter spesialis yang kamu butuhkan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Penn Medicine. Diakses pada 2022. What’s the Link Between Obesity and Infertility?
Honor Health. Diakses pada 2022. Link between infertility and obesity
News Medical. Diakses pada 2022. Obesity and Infertility
Healthline. Diakses pada 2022. Morbid Obesity
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan