Benarkah Nyeri di Jempol Kaki Tanda Asam Urat?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   20 September 2022

“Asam urat termasuk ke dalam jenis radang sendi akibat menumpuknya zat purin dalam tubuh. Gejala utamanya ditandai dengan sensasi rasa nyeri, pembengkakan dan kemerahan di area jempol kaki.”

Benarkah Nyeri di Jempol Kaki Tanda Asam Urat?Benarkah Nyeri di Jempol Kaki Tanda Asam Urat?

Halodoc, Jakarta – Penyakit asam urat (gout) termasuk ke dalam jenis radang sendi akibat penumpukan kristal asam urat. Normalnya, asam urat larut dalam darah dan dikeluarkan dari dalam tubuh dalam bentuk urine.

Ketika tubuh memproduksi banyak atau tidak bisa mengolah asam urat dengan baik, terjadi penumpukan yang menyebabkan nyeri di area sendi. Salah satu sendi yang terkena adalah area jempol kaki.

Gejala tersebut rentan dialami oleh pria yang berusia 30 hingga 50 tahun, memiliki riwayat penyakit dalam keluarga, mengonsumsi makanan tinggi purin dan kelebihan berat badan (obesitas).

Nyeri di Jempol Kaki Jadi Tanda Utama

Penumpukan asam urat ditandai dengan munculnya nyeri pada area sendi yang terkena. Rasa nyeri diikuti dengan sensasi rasa hangat, bengkak, perubahan warna kemerahan dan nyeri seperti ditekan. 

Area sendi yang umumnya terkena adalah jempol kaki. Sementara sendi lain yang bisa terpengaruh oleh penyakit, termasuk pergelangan kaki, lutut, pergelangan tangan, jari dan siku. 

Gejala yang disebutkan sebelumnya dapat mereda dengan sendirinya dalam hitungan jam hingga hari, dengan atau tanpa obat.  Dalam kasus yang jarang terjadi, gejala dapat berlangsung selama beberapa minggu.

Faktor Pemicunya

Tingginya kadar asam urat dalam tubuh bisa dipicu oleh penerapan pola hidup tidak sehat, termasuk:

  • Makanan. Hindari makanan tinggi purin, seperti daging merah, jeroan dan beberapa jenis hidangan laut, seperti ikan teri, sarden, kerang serta tuna.
  • Minuman. Hindari konsumsi alkohol berlebihan, terutama bir.
  • Obesitas. Kelebihan berat badan meningkatkan produksi asam urat. Ini menyebabkan ginjal sulit mengolah dan mengeluarkannya dalam bentuk urine.
  • Kondisi medis. Penyakit yang meningkatkan risiko asam urat, termasuk tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, sindrom metabolik dan penyakit jantung serta ginjal.
  • Obat-obatan. Obat untuk mengontrol hipertensi, seperti diuretik thiazide, inhibitor enzim pengubah angiotensin (ACE) dan beta blocker dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.
  • Riwayat keluarga. Memiliki orang tua dengan penyakit asam urat meningkatkan risiko penyakit di masa depan.
  • Usia dan jenis kelamin. Penyakit lebih sering terjadi pada pria ketimbang wanita. Kondisi ini rentan dialami oleh pria berusia 30 hingga 50.
  • Operasi. Prosedur yang dilakukan pada ginjal membuat kinerja organ dalam mengolah asam urat jadi tidak maksimal.

Komplikasi Asam Urat

Komplikasi muncul akibat perburukan gejala yang tidak ditangani dengan langkah tepat. Beberapa di antaranya:

  • Muncul benjolan keras (tofus). Kondisi ini muncul akibat penumpukan asam urat di bawah permukaan kulit kulit. Benjolan biasanya muncul di jari, tangan, siku, kaki dan sekitar mata kaki.
  • Kerusakan sendi permanen. Gejala yang dibiarkan memburuk menyebabkan pengeroposan dan kerusakan pada sendi secara permanen.
  • Penyakit batu ginjal. Tak hanya pada sendi, asam urat juga bisa mengendap dalam ginjal. Jika telat melakukan penangan, batu ginjal akan terbentuk dan menyebabkan nyeri, pendarahan, penyumbatan saluran kemih atau infeksi.

Jika mengalami benjolan di jempol kaki yang terasa nyeri dan semakin parah seiring dengan waktu, silakan tanya dokter untuk melakukan langkah perawatan. Ini dilakukan guna mencegah komplikasi yang bisa membahayakan kesehatan.

Jika kamu membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2022. Gout Pictures Slideshow: Causes, Symptoms, and Treatments of Gout.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Gout.