Benarkah Malaria Lebih Rawan Terjadi saat Cuaca Panas? Ini Faktanya

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   09 Mei 2023

“Malaria adalah penyakit yang bisa terjadi pada manusia melalui penularan lewat nyamuk Anopheles betina yang membawa parasit plasmodium. Penyakit ini akan lebih rawan terjadi di daerah yang cuacanya panas.”

Benarkah Malaria Lebih Rawan Terjadi saat Cuaca Panas? Ini FaktanyaBenarkah Malaria Lebih Rawan Terjadi saat Cuaca Panas? Ini Faktanya

Halodoc, Jakarta – Malaria adalah jenis penyakit yang terjadi karena parasit bernama plasmodium. Hingga bisa terjangkit penyakit ini, kamu harus terlebih dahulu digigit oleh nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit ini. Nyamuk inilah yang kemudian menyebarkan malaria dari orang ke orang. 

Siapa saja bisa terkena penyakit ini. Namun, mayoritas kasusnya terjadi di daerah-daerah dengan karakteristik tertentu. Salah satunya adalah negara yang bertemperatur tinggi dan cuacanya panas. Nah, bagaimanakah cuaca panas berdampak pada potensi terjadinya malaria? Simak ulasannya berikut ini! 

Mengapa Malaria Lebih Rawan Terjadi saat Cuaca Panas?

Seseorang bisa terinfeksi malaria jika mereka berada di suatu negara yang memiliki kasus malaria. Mereka juga bisa membawa penyakit ini ke negara asal jika mereka telah terjangkit malaria di negara tersebut.

Parasit plasmodium penyebab penyakit ini paling banyak ada di bagian dunia seperti:

  • Afrika sub-Sahara.
  • Asia Tenggara dan Asia Selatan.
  • Kepulauan Pasifik.
  • Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian Utara.

Salah satu faktor mengapa negara-negara di daerah ini memiliki risiko kasus malaria yang lebih tinggi adalah iklimnya yang lebih panas. Banyak penelitian yang telah menyatakan bahwa temperatur bisa berdampak pada bertambahnya kasus malaria.

Parasit plasmodium bisa berkembangbiak lebih cepat di dalam tubuh nyamuk jika cuaca di sekitarnya lebih panas, sehingga meningkatkan kemungkinan infeksi penyakit pada manusia yang tergigit nyamuk Anopheles. Selain itu, nyamuk ini juga lebih menyukai temperatur 17-35 derajat Celsius. 

Sebaliknya, penelitian juga menemukan bahwa nyamuk akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk beristirahat ketika cuaca dingin agar mereka bisa bertahan hidup. Jadi, itulah bagaimana cuaca panas bisa menyebabkan kasus malaria yang lebih banyak dan kamu harus lebih berhati-hati. 

Gejala Malaria dan Pencegahannya

Penyakit ini bisa menyebabkan dampak negatif yang berbahaya bagi kesehatan. Terlebih lagi, anak kecil, ibu hamil, atau orang yang tidak berasal dari negara yang panas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi malaria. Maka dari itu, lebih baik menghindari dan mengobati penyakit secepatnya agar terhindar dari masalah kesehatan lanjutan.

Adapun gejala yang mungkin kamu alami ketika mengalami penyakit ini antara lain:

  • Demam dan menggigil.
  • Sakit kepala.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri perut.
  • Diare.
  • Nyeri sendi atau otot.
  • Lemas.
  • Batuk.
  • Detak jantung dan pernapasan cepat.

Untuk mencegah terjadinya malaria dan gejala-gejalanya muncul, cara yang paling penting adalah menghindari tergigit oleh nyamuk Anopheles. Khususnya kalau kamu akan bepergian ke negara-negara dengan riwayat kasus penyakit ini. 

Kamu bisa menggunakan pakaian yang menutupi kulit seperti baju lengan panjang dan celana panjang. Masukkan ujung baju ke dalam celana dan masukkan ujung celana ke atas kaus kaki agar tidak ada ruang untuk nyamuk masuk.

Lalu, kamu juga bisa selalu siap sedia obat anti nyamuk dalam bentuk losion atau semprotan. Tujuannya adalah untuk menjaga bagian tubuh yang terekspos agar tidak menarik nyamuk. Kamu juga bisa menggunakan jaring anti-nyamuk di sekeliling tempat tidur agar tidak khawatir nyamuk menggigit di malam hari.

Itulah berbagai cara mencegah malaria di cuaca panas dan gejalanya yang perlu kamu waspadai. Untuk lebih lengkapnya, kamu juga bisa mencari tahu lebih banyak tentang Nyamuk Anopheles yang Jadi Penyebab Malaria.

Kalau kamu masih ada pertanyaan atau mengalami penyakit ini, jangan ragu untuk meminta bantuan lebih lanjut dengan hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Sekarang kamu bisa berkonsultasi dengan praktis kapan saja dan dari mana saja.  Tunggu apa lagi? Ayo download Halodoc sekarang juga!

Referensi: 
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. Malaria
MayoClinic. Diakses pada 2023. Malaria
Scientific American: E&E News. Diakses pada 2023. As Temperatures Climb, So Does Malaria
Gavi. Diakses pada 2023. Climate change affects mosquito behaviour