Benarkah Kram Kaki Jadi Gejala Penyakit Jantung?
Halodoc, Jakarta - Menghindari penyakit jantung tidak hanya sekedar menurunkan kolesterol dan membatasi konsumsi makanan tertentu. Selain kedua hal tersebut, yang harus kamu lakukan adalah berolahraga, melakukan pola makan sehat, dan memeriksa riwayat keluarga.
Baca juga: Bagaimana Mengenali Gejala Serangan Jantung?
Penyakit Jantung, Kondisi Saat Jantung Mengalami Gangguan
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot-otot dan memiliki empat ruang. Dua ruang atas yang bernama serambi kanan dan kiri. Sedangkan dua ruang bawah bernama bilik kanan dan kiri. Dari masing-masing ruang kanan dan kiri, terdapat dinding pemisah yang bernama septum. Septum berfungsi sebagai pencegah bercampurnya darah yang kaya akan oksigen dan darah kotor.
Penyakit jantung sendiri merupakan kondisi ketika jantung kamu sedang mengalami gangguan, seperti gangguan pada pembuluh darah jantung, gangguan irama jantung, gangguan katup jantung, serta gangguan jantung bawaan.
Gejala yang Akan Timbul pada Pengidap Penyakit Jantung
Gejala yang muncul pada pengidap penyakit jantung akan sangat beragam, tergantung seberapa parah kondisi yang dialami. Gejala umum dari penyakit ini, antara lain sesak napas, batuk kering, mudah lelah, nyeri dada, nyeri leher, perubahan irama jantung, jantung berdebar, warna kulit membiru, pusing, ruam kulit, demam, serta adanya pembengkakan pada tungkai.
Baca juga: Benarkah Penyakit Iskemia Bisa Picu Serangan Jantung?
Kram Kaki Jadi Pertanda Penyakit Jantung, Benarkah?
Kram kaki bisa jadi pertanda kalau seseorang tengah mengidap penyakit jantung, jika kram kaki yang dialami hampir terjadi setiap kali berjalan. Kram ini kemudian akan membaik ketika kamu duduk. Kram ini dapat disebabkan karena adanya penyempitan dan penyumbatan pada arteri perifer pada kaki.
Nah, jika hal tersebut dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, akhirnya akan menyebabkan penyakit jantung. Selain kram kaki, beberapa hal yang dapat menjadi pemicu terjadinya penyakit jantung, antara lain:
-
Suhu yang Terlalu Dingin
Terpapar suhu yang lebih rendah secara ekstrem dapat menyebabkan serangan jantung. Karena saat dalam suhu dingin, tubuh akan mencoba untuk mempertahankan panas dalam tubuh dan tidak membiarkan panas keluar dari tubuh. Nah, hal inilah yang menyebabkan terjadinya serangan jantung, karena pembuluh darah dan arteri akan mengerut dan menyempit.
-
Melakukan Olahraga Berat
Mengubah pola olahraga yang biasanya kamu lakukan untuk mempertahankan kebugaran tubuh sebenarnya boleh saja dilakukan, tetapi jangan sampai mengubahnya langsung ke intensitas tinggi, ya! Karena jika kamu melakukan hal ini, kamu bisa saja mengalami serangan jantung. Lebih baik lakukan dengan aman, secara perlahan.
-
Terpapar Udara yang Berpolusi
Sering terpapar udara berpolusi? Hati-hati karena hal ini dapat memicu kamu mengidap penyakit jantung. Paparan udara yang berpolusi dapat menyebabkan peradangan saluran pernapasan dan memicu terjadinya serangan jantung. Ketika paru-paru teriritasi, tubuh otomatis akan bekerja lebih keras. Nah, hal inilah yang memicu terjadinya serangan jantung atau stroke.
Baca juga: Waspada, Ini Jenis-Jenis Penyakit Jantung di Usia Muda
Penyakit jantung akan lebih mudah ditangani bila terdeteksi lebih awal. Oleh karena itu, diskusikan dengan dokter bila muncul gejala-gejala di atas. Diskusikan juga mengenai cara yang perlu dilakukan guna mengurangi risiko terkena penyakit jantung, terutama bila ada riwayat penyakit jantung pada keluarga. Dengan Halodoc, kamu bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihanmu. Untuk itu, download aplikasinya segera!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan