Benarkah Konsumsi Obat Kortikosteroid Memicu Osteoporosis?
“Konsumsi obat kortikosteroid dosis tinggi disebut dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis. Jadi, sangat penting untuk minum obat sesuai dengan anjuran dokter.”
Halodoc, Jakarta – Kortikosteroid adalah salah satu jenis obat steroid. Obat ini digunakan sebagai terapi untuk banyak penyakit inflamasi dan autoimun, seperti asma, rheumatoid arthritis, lupus, dan penyakit radang usus. Namun, sudah tahukah kamu bahwa kortikosteroid memicu osteoporosis?
Meski obat ini bermanfaat untuk banyak kondisi medis, salah satu efek samping yang perlu diwaspadai adalah osteoporosis. Kondisi osteoporosis yang disebabkan oleh obat ini disebut juga corticosteroid-induced osteoporosis.
Alasan Kortikosteroid Berisiko Memicu Osteoporosis
Obat kortikosteroid memiliki efek besar pada bagaimana tubuh menggunakan kalsium dan vitamin D untuk membangun tulang. Kortikosteroid dapat memicu pengeroposan tulang, osteoporosis, dan patah tulang.
Namun, efek ini umumnya baru akan terjadi jika obat kortikosteroid digunakan dalam dosis tinggi, atau tanpa resep dan pengawasan dokter. Dalam dosis tinggi, pengeroposan tulang dapat terjadi dengan cepat.
Meski begitu, tidak semua orang yang menggunakan obat ini mengalami osteoporosis atau masalah tulang pada tingkat yang sama. Dosis, penyakit yang mendasari, dan kemungkinan gen semuanya berperan. Misalnya, wanita pascamenopause yang menggunakan kortikosteroid selama lebih dari enam bulan memiliki risiko pengeroposan tulang terbesar.
Obat kortikosteroid dapat memengaruhi metabolisme kalsium dan tulang dalam banyak cara, yaitu:
- Meningkatkan tingkat alami kerusakan tulang (resorpsi).
- Menurunkan pembentukan tulang.
- Menurunkan jumlah kalsium yang diserap oleh usus.
- Meningkatkan ekskresi kalsium melalui ginjal.
Obat ini bekerja langsung pada jaringan target di tulang untuk meningkatkan resorpsi dan menurunkan pembentukan. Efeknya pada kalsium menghasilkan peningkatan kerusakan tidak langsung, dengan memicu kelenjar paratiroid untuk meningkatkan sekresi hormon paratiroid (PTH).
Kondisi ini dikenal sebagai hiperparatiroidisme sekunder. Peningkatan kadar PTH mengakibatkan peningkatan kerusakan tulang. Sebab, tubuh berusaha memperbaiki kadar kalsium yang bersirkulasi rendah, dengan melepaskan kalsium dari tulang ke dalam darah.
Tips Pencegahannya
Meski obat kortikosteroid dapat memicu osteoporosis dan berbagai masalah tulang, ada beberapa cara untuk mencegahnya, yaitu:
1. Konsumsi kalsium dan vitamin D yang cukup
Salah satu tips untuk mencegah osteoporosis yaitu dengan mendapatkan cukup kalsium dan vitamin D. Sumber kalsium yang baik termasuk susu, yoghurt rendah lemak, keju, brokoli, salmon kalengan dengan tulang, jus jeruk dan tahu. Jika dirasa kurang, bisa ditambah dengan suplemen.
Baca selengkapnya seputar vitamin D di sini “Semua yang Perlu Diketahui tentang Suplemen Vitamin D”
2. Olahraga
Olahraga dapat membantu membangun tulang yang kuat dan memperlambat pengeroposan tulang. Latihan kekuatan memungkinkan kamu membangun otot dan tulang di lengan dan tulang belakang bagian atas.
Latihan menahan beban (berjalan, jogging, berlari, memanjat tangga, lompat tali, ski, dan olahraga yang menghasilkan benturan), membantu tulang di kaki, pinggul, dan tulang belakang bagian bawah.
3. Berhenti merokok
Berhenti merokok atau hindari merokok dapat mencegah diri dari terjadinya osteoporosis. Merokok mempercepat pengeroposan tulang, mungkin dengan menurunkan berapa banyak estrogen yang dibuat tubuh wanita dan dengan mengurangi kalsium yang diserap oleh usus.
4. Hindari minum terlalu banyak alkohol
Tips lainnya untuk mencegah diri dari osteoporosis adalah dengan menghindari untuk minum alkohol terlalu banyak. Minum lebih dari dua minuman beralkohol sehari dapat memotong pembentukan tulang dan kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium. Namun, tidak ada hubungan yang jelas antara asupan alkohol yang terbatas dan osteoporosis.
5. Batasi kafein
Batasi diri dari konsumsi kafein berlebih. Mengonsumsi kafein berlebih dapat meningkatkan pengeluaran kalsium melalui urine.
Ini adalah kelompok yang rentan terhadap osteoporosis. Simak selengkapnya di artikel ini “Siapa Saja yang Rentan Terserang Osteoporosis?”
Perawatan Medis Osteoporosis
Perawatan osteoporosis dengan obat membantu untuk menguatkan tulang dan mengurangi risiko tulang untuk pecah. Perawatan osteoporosis dapat dilakukan dengan:
- Memperlambat sel-sel yang memecah tulang (osteoklas) – dikenal dengan obat ‘antiresorptif.’
- Merangsang sel-sel yang membangun tulang baru (osteoblas) – dikenal dengan obat ‘anabolik.’
- Kombinasi dari keduanya.
Dokter kamu mungkin akan menyarankan kamu untuk mendapatkan pengobatan penguatan tulang jika kamu:
- Dalam usia yang cukup tua (biasanya lebih dari 75 tahun).
- Mengonsumsi steroid lebih dari 3 bulan.
- Telah menjalani pemindaian kepadatan tulang yang menunjukkan kamu memiliki kepadatan tulang yang rendah.
- Mudah patah tulang.
Selain itu, ada makanan yang dapat memperkuat tulang dan mencegah osteoporosis, loh! Simak di artikel ini: “6 Makanan untuk Memperkuat Tulang dan Mencegah Osteoporosis”
Itulah efek samping obat kortikosteroid yang diduga dapat memicu osteoporosis. Jika memiliki keluhan kesehatan, konsultasikan kondisimu dengan menghubungi dokter melalui Halodoc.
Jika kamu mendapat resep obat ini dari dokter, kamu dapat download Halodoc dengan klik gambar di bawah ini untuk cek kebutuhan medis kamu dengan mudah.
Referensi:
New York State Department of Health. Diakses pada 2022. What You Should Know About Steroids and Osteoporosis.
Cedars Sinai. Diakses pada 2022. Corticosteroid-Induced Osteoporosis.
Very Well Health. Diakses pada 2022. What You Need to Know About Corticosteroid-Induced Osteoporosis.
Royal Osteoporosis Society. Diakses Pada 2023. Osteoporosis drug treatments.
Royal Osteoporosis Society. Diakses Pada 2023. Steroids (glucocorticoids) and bone health.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan