Benarkah Hamil di Atas 35 Tahun Rentan Alami Sindrom HELLP?
Halodoc, Jakarta - Istilah sindrom HELLP merupakan kondisi saat adanya gangguan pada organ hati dan darah saat masa kehamilan. Kondisi ini biasanya terjadi pada ibu hamil saat usia kehamilan menginjak 20 minggu. Sindrom HELLP merupakan kondisi medis darurat yang membutuhkan penanganan secepatnya, karena akan berdampak fatal pada ibu dan bayi dalam kandungan.
Lantas, apakah kehamilan pada wanita berusia 35 tahun menjadi salah satu faktor risiko sindrom HELLP? Berikut penjelasan selengkapnya!
Baca juga: Ini Komplikasi Kesehatan Akibat Sindrom HELLP
Hamil di Atas 35 Tahun Jadi Faktor Risiko Sindrom HELLP
Meski belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab dari sindrom HELLP, tetapi beberapa faktor risiko diduga dapat memicu terjadinya kondisi ini. Salah satunya adalah kehamilan pada wanita yang berusia di atas 35 tahun. Selain itu, faktor risiko sindrom HELLP yang paling umum terjadi adalah preeklamsia pada ibu hamil, yang ditandai dengan tekanan darah tinggi di trimester terakhir kehamilan.
Meski menjadi faktor risiko sindrom HELLP yang paling umum terjadi, tetapi tidak semua ibu hamil dengan preeklamsia mengalami sindrom yang satu ini. Selain kehamilan pada wanita di atas usia 35 tahun dan preeklamsia, berikut ini sejumlah faktor risiko sindrom HELLP lainnya:
- Memiliki berat badan berlebihan atau obesitas.
- Mengidap penyakit diabetes.
- Mengidap penyakit ginjal.
- Mengidap tekanan darah tinggi.
- Pernah melakukan beberapa kali proses persalinan.
Sindrom HELLP pada ibu hamil juga akan sangat rentan dialami jika ibu pernah mengalami kondisi ini sebelumnya. Oleh karena dapat berakibat sangat fatal bagi ibu dan juga anak janin dalam kandungan, segera temui dokter di rumah sakit terdekat saat ibu memiliki salah satu faktor risiko sindrom HELLP, ya!
Baca juga: Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Sindrom HELLP
Sindrom HELLP dan Gejala yang Menyertai
Penyakit ini akan sulit untuk terdeteksi karena gejala yang muncul sangat mirip dengan penyakit gastroenteritis atau flu perut. Gejala yang tampak pada setiap ibu hamil pengidap kondisi ini juga akan berbeda-beda. Secara umum, gejala sindrom HELLP pada ibu hamil ditandai dengan beberapa hal berikut ini:
- Mengalami rasa lelah yang berlebihan.
- Mengalami pembengkakan di tangan dan wajah.
- Merasa tidak enak badan.
- Mengalami mual dan muntah-muntah.
- Mengalami nyeri di bagian perut atas.
- Mengalami sakit kepala.
- Mengalami kenaikan berat badan.
- Mengalami gangguan penglihatan.
- Mengalami nyeri punggung.
- Mengalami rasa nyeri saat menarik napas dalam.
Pada beberapa pengidap, mereka akan mengalami gejala yang sangat jarang terjadi, yaitu kebingungan dan kejang. Saat kedua fase gejala tersebut terjadi, sindrom HELLP yang dialami sudah masuk ke dalam fase parah yang membutuhkan penanganan medis dengan segera. Jadi, selalu perhatikan gejala yang terjadi dan segera mencari bantuan medis terdekat, ya!
Baca juga: Apakah Sindrom HELLP pada Ibu Hamil Bisa Dicegah?
Seperti pada ulasan sebelumnya, sindrom HELLP dapat berakibat fatal dan mengancam nyawa jika tidak diatasi dengan baik. Berbagai komplikasi yang dapat membahayakan, di antaranya penyakit gagal ginjal, gagal pernapasan akut, pecahnya organ hati, ditemukan adanya cairan pada paru-paru, perdarahan hebat saat persalinan, stroke, bahkan kematian.
Penanganan yang tepat bertujuan untuk menghindari sejumlah komplikasi berbahaya yang telah disebutkan. Meskipun sindrom HELLP bukanlah kondisi yang dapat dicegah, tetapi ibu dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit ini dengan menjalani pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.