Benarkah Gangguan Mental Bisa Diturunkan ke Anak?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   11 Agustus 2022

“Ada kemungkinan bahwa gangguan kesehatan mental dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Selain itu, faktor lingkungan juga berperan penting dalam perkembangan masalah mental ini.”

Benarkah Gangguan Mental Bisa Diturunkan ke Anak?Benarkah Gangguan Mental Bisa Diturunkan ke Anak?

Halodoc, Jakarta – Seseorang yang memiliki gangguan mental, terkadang khawatir bila masalah tersebut juga dapat terjadi pada anaknya.  Entah itu gangguan mental yang sama, ataupun berbeda. Perlu diketahui, kebanyakan orang dengan gangguan kesehatan mental tidak memiliki kerabat dengan penyakit mental yang sama. 

Namun, penelitian menunjukkan bahwa gangguan kesehatan mental dapat diturunkan dalam keluarga. Misalnya, dari orang tua yang memiliki gangguan mental ke anak mereka. Singkat kata, genetik menjadi faktor pemicu masalah ini. 

Untuk mengetahui bagaimana gangguan kesehatan mental dapat diturunkan ke anak, simak ulasan berikut!

Bagaimana Gangguan Kesehatan Mental dapat Diturunkan dalam Keluarga?

Penyebab gangguan kesehatan mental sebenarnya belum sepenuhnya dipahami. Begitu juga bagaimana gangguan tersebut dapat diturunkan dalam keluarga, seperti dari orang tua ke anak.

Hanya saja, suatu kondisi dapat diturunkan dalam keluarga melalui gen, yang disebut ‘keturunan’. Ada kemungkinan bahwa gangguan kesehatan mental dapat bergantung pada gen seseorang dan kerabatnya. Namun, gangguan kesehatan mental dalam keluarga bisa diturunkan karena alasan yang berbeda dan tidak dapat dijelaskan, jadi bukan hanya karena gen saja. 

Sekitar satu dari lima orang dewasa akan mengalami gangguan kesehatan mental di beberapa titik setiap tahun. Sayangnya, para ilmuwan hingga kini belum mengidentifikasi gen penyakit mental. 

Namun, ada dugaan kuat bahwa seseorang yang memiliki riwayat gangguan mental dalam keluarganya, seperti depresi dan skizofrenia, maka kemungkinan dirinya juga berisiko mengalami gangguan kesehatan mental dengan tingkat yang sama.  

Meski demikian, para ahli juga mengatakan bahwa faktor lingkungan berperan penting dalam perkembangan gangguan kesehatan mental. Selain itu, otak anak-anak berkembang secara aktif, seperti pengalaman masa kanak-kanak, baik positif maupun negatif. Hal tersebut juga merupakan faktor utama dalam menentukan apakah gangguan kesehatan mental diturunkan ke anak atau tidak.

Cara Mengurangi Dampak Gangguan Kesehatan Mental pada Anak 

Sekitar 50 persen masalah kesehatan mental muncul pada usia 13 tahun, dan 75 persen muncul pada usia 24 tahun. Karena otak dianggap berkembang sepenuhnya pada usia 25 tahun. Jika seseorang mencapai usia tersebut tanpa terdiagnosis gangguan kesehatan mental, maka itu adalah pertanda baik.

Perlu dipahami, otak anak-anak mudah dibentuk. Para ahli merekomendasikan orang tua yang memiliki gangguan kesehatan mental, agar membangun ketahanan pada anak. Hal tersebut untuk membantu anak mengatasi emosi yang ditimbulkan oleh pikiran mereka. 

Nah, berikut upaya bagi orang tua yang terdiagnosis gangguan kesehatan mental agar dapat mengasuh anak dengan baik: 

  1. Bersikaplah terbuka tentang kesehatan mental yang dialami orang tua pada anak.
  2. Lakukan strategi pencegahan dan penanganan yang baik.
  3. Pahami bahwa menurunkan kondisi kesehatan mental pada anak tidak bisa dihindari.
  4. Hindari menghukum diri sendiri ketika kesehatan mental sedang tidak baik.
  5. Jadikan masalah kesehatan mental sebagai kesadaran diri untuk mendidik anak lebih baik.

Perlu dipahami juga, gangguan kesehatan mental tidak selalu disebabkan oleh pengalaman masa kecil. Faktanya, mereka yang tinggal di lingkungan dan mendapatkan pengasuhan yang baik, juga tetap berisiko mengalami gangguan kesehatan mental.  

Jika ayah dan ibu khawatir anak memiliki gangguan kesehatan mental, sebaiknya segera bicarakan pada psikolog melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Talk Space. Diakses pada 2022. Will You Pass Your Mental Illness Onto Your Kids?
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Does Mental Illness Run in Families?
Rethink. Diakses pada 2022. Does mental illness run in families?