Benarkah Gangguan Makan Dipengaruhi oleh Faktor Genetik?
Halodoc, Jakarta - Tahukah kamu bahwa gangguan makan menjadi salah satu gangguan mental yang perlu diatasi? Pengidap gangguan makan dapat mengonsumsi terlalu sedikit atau banyak makanan. Bukan hanya itu, biasanya, pengidap gangguan makan memiliki obsesi tersendiri pada bentuk tubuh atau berat badan.
Baca juga: Gangguan Makan yang Perlu Diketahui
Gejala gangguan makan akan dialami berbeda-beda oleh tiap pengidapnya. Hal ini disebabkan banyak jenis gangguan makan yang cukup umum dialami. Mulai dari bulimia, anoreksia, hingga binge eating. Lalu, benarkah gangguan makan dipengaruhi oleh genetik? Yuk, simak ulasannya dalam artikel ini!
Kenali Gejala Gangguan Makan Sesuai dengan Jenisnya
Gejala gangguan makan akan dialami berbeda-beda oleh tiap pengidapnya. Gejala yang dialami akan disesuaikan dari jenis gangguan makan yang dialami. Berikut ini gejala gangguan makan sesuai dengan jenisnya:
1.Anoreksia Nervosa
Kondisi ini lebih dikenal dengan nama anoreksia. Jika tidak diatasi, kondisi anoreksia nyatanya dapat membahayakan kesehatan pengidapnya. Pengidap anoreksia biasanya akan ketakutan dengan kenaikan berat badan, sehingga mereka akan memiliki berat badan yang sangat rendah.
Tidak jarang, pengidap anoreksia melakukan upaya ekstrem untuk mengontrol berat badannya. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan kesehatan hingga aktivitas sehari-hari. Selain itu, pengidap anoreksia akan sering melewatkan waktu makan, mengonsumsi makan sangat sedikit, serta gemar melakukan olahraga berlebihan.
2.Bulimia Nervosa
Sama dengan anoreksia, bulimia juga gangguan makan yang dapat membahayakan kesehatan pengidapnya. Pengidap bulimia umumnya tidak membatasi dirinya saat mengonsumsi makanan. Namun, setelah makan ia akan mengeluarkan lagi makanan yang dikonsumsi untuk mengatasi rasa bersalah, takut kenaikan berat badan, atau rasa malu.
Tanda lain dari bulimia adalah menjadi sangat kritis terhadap bentuk dan berat badan, merasa bersalah setelah mengonsumsi makan dalam jumlah besar, hingga kelelahan.
3.Binge Eating
Pengidap binge eating akan mengonsumsi makanan yang sangat banyak dalam waktu yang cepat. Bahkan dalam keadaan tidak lapar pun, pengidap binge eating dapat kesulitan mengontrol keinginan untuk makan.
Pengidap binge eating juga kerap makan secara diam-diam tanpa diketahui orang lain. Setelah mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak, pengidap binge eating juga akan merasa bersalah hingga malu.
Baca juga: Alasan Gangguan Makan Lebih Sering Terjadi pada Wanita
Genetik Hingga Kesehatan Mental
Lalu, apa yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan makan? Meskipun belum diketahui penyebabnya secara pasti, tetapi salah satu faktor pemicu gangguan makan adalah genetik dan biologis.
Pada beberapa kelompok orang memiliki genetik yang bisa meningkatkan risiko gangguan makan. Selain itu, faktor biologis seperti perubahan kimia pada otak berperan dalam kondisi ini.
Selain itu, kondisi psikologis dan kesehatan mental seseorang juga berisiko menyebabkan gangguan makan. Keinginan untuk menjadi sempurna, perilaku impulsif, hingga gangguan mental lainnya bisa menjadi pemicu seseorang mengalami gangguan makan.
Gangguan makan rentan dialami oleh anak-anak usia remaja. Untuk itu, peran orangtua mengenalkan citra diri pada anak begitu penting. Jika anak ingin melakukan diet, sebaiknya dampingi agar anak menjalani diet sehat dan tepat.
Jika kondisi gangguan makan tidak diatasi, kondisi ini dapat memicu berbagai komplikasi. Mulai dari terhambatnya tumbuh kembang para remaja, penurunan kualitas hidup, gangguan pada fungsi organ, hingga munculnya gangguan kesehatan mental yang lebih buruk.
Baca juga: 4 Cara Mencegah Gangguan Makan pada Remaja Perempuan
Lakukan pengobatan pada rumah sakit terdekat jika gangguan makan yang kamu alami sudah memengaruhi kehidupan kamu sehari-hari. Penanganan lebih dini tentunya membuat pemulihan lebih mudah dilakukan.
Tidak perlu repot, kini kamu bisa membuat janji dengan dokter melalui Halodoc untuk perawatan yang akan kamu jalani. Tunggu apalagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Eating Disorders.
National Health Service UK. Diakses pada 2021. Binge Eating Disorder.
National Health Service UK. Diakses pada 2021. Bulimia.
National Health Service UK. Diakses pada 2021. Anorexia Nervosa.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan