Benarkah Face Shield Lebih Aman dari Masker?
Halodoc, Jakarta - Beberapa orang tetap harus bekerja dari kantor di tengah pandemi coronavirus ini. Dengan begitu, otomatis kamu harus benar-benar menjaga diri dari COVID-19 yang sejauh ini vaksinnya belum tersedia. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari serangan virus tersebut adalah dengan menjaga jarak dengan orang lain, rajin mencuci tangan, dan menggunakan masker.
Untuk perlindungan wajah menggunakan masker, beberapa orang lebih memilih face shield untuk digunakan. Banyak orang yang percaya jika penggunaan pelindung wajah dengan plastik keras tersebut dapat lebih efektif dibandingkan masker bedah sekalipun. Namun, benarkah faktanya seperti itu? Berikut adalah pembahasan lebih lengkapnya.
Baca juga: Seberapa Efektif Penggunaan Face Shield untuk Cegah Corona?
Face Shield Tidak Lebih Aman dari Masker
Pemerintah Indonesia sudah mewajibkan setiap orang untuk menggunakan pelindung wajah saat ke luar rumah, paling minimal adalah masker. Cara ini dipercaya dapat menurunkan risiko untuk terserang coronavirus yang dapat membahayakan pengidapnya. Selain itu, salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mencegah virus melewati wajah adalah face shield. Pelindung tersebut membuat mulut terasa nyaman sehingga banyak dipilih.
Selain itu, face shield juga lebih mudah untuk dikenakan dan dilepas, serta mudah untuk dibersihkan. Alat tersebut juga tidak menimbulkan rasa panas dan sesak napas saat menggunakannya. Komunikasi antara manusia juga dapat kembali normal karena ekspresi dan gerakan bibir tidak terhalangi. Kamu juga tetap melakukan makan dan minum tanpa perlu membuka face shield yang sedang dikenakan.
Namun, benarkah face shield yang digunakan untuk mencegah coronavirus lebih ampuh dari masker?
Memang pelindung wajah tersebut memiliki beberapa kelebihan yang tidak terjadi saat kamu menggunakan masker. Meski begitu, face shield belum bisa menggantikan peran masker untuk mencegah kamu tertular coronavirus. Penggunaan pelindung wajah dapat efektif jika seseorang benar-benar menerapkan physical distancing dengan penurunan risiko hingga 90 persen. Namun, jika virus berterbangan di udara, pemblokiran virus hanya sebanyak 68 persen.
Selain itu, face shield juga tidak sepenuhnya melindungi wajah penggunanya. Masih ada celah yang dapat dimasuki oleh virus pada bagian bawah dan sisi samping. Dengan begitu, proteksi maksimal untuk hidung dan mulut belum seefektif penggunaan masker. Jika kamu tetap bersikeras untuk menggunakan face shield, ada baiknya juga mengenakan masker secara bersamaan agar perlindungan lebih maksimal.
Baca juga: Mayoritas Kasus COVID-19 Sepekan Terakhir Berasal dari Aktivitas Kantor
Menggunakan masker dan face shield secara bersamaan dapat memberikan manfaat yang signifikan. Masker yang digunakan dapat membantu untuk menyaring virus yang berterbangan di udara ketika menghirup aerosol di tempat kerja. Lalu, penggunaan pelindung wajah dari plastik tersebut dapat mencegah cipratan air liur dari rekan kerja saat berbincang yang tanpa disadari tidak terlindungi oleh masker, seperti bagian mata.
Dengan begitu, proteksi yang kamu dapatkan agar tidak terserang coronavirus dapat mencapai 100 persen. Pastikan juga untuk membersihkan face shield secara berkala dan mencuci yang lama serta mengganti masker yang baru setiap harinya. Cara ini dapat memastikan jika sudah tidak ada virus yang menempel pada semua alat yang seharusnya memberikan proteksi. Konsumsi makanan sehat dan rutin berolahraga juga jangan dilupakan.
Baca juga: Ini yang Perlu Dilakukan Saat Pencegahan Corona Terasa Melelahkan
Kamu juga dapat bertanya pada dokter dari Halodoc terkait penggunaan pelindung wajah mana yang lebih efektif antara face shield atau masker. Kamu boleh memanfaatkan fitur-fitur dari Halodoc yang memudahkan interaksi dengan dokter. Caranya hanya dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!