Benarkah Dimethicone Dapat Bikin Kulit Berjerawat?
“Kamu mungkin memperhatikan bahwa hampir tidak mungkin menemukan produk perawatan kulit, riasan, atau perawatan rambut yang tidak mengandung dimethicone. Sebenarnya, apa fungsinya dan benarkan bisa membuat kulit jadi berjerawat?”
Halodoc, Jakarta – Juga dikenal sebagai polydimethylsiloxane (PDMS), dimethicone adalah polimer berbasis silikon. Artinya, ini adalah minyak silikon dengan sifat khusus yang membuat produk perawatan kulit terasa halus dan lembut.
Sifat-sifat ini yang membuat dimethicone menjadi bahan populer dalam produk perawatan wajah dan kulit, terutama krim, losion, pelembap, dan primer.
Benarkah Dimethicone Sebabkan Kulit Berjerawat?
Dimethicone sering disebut sebagai kandungan yang memicu banyak efek samping negatif untuk kulit. Namun, ternyata tidak selalu demikian.
Bagi sebagian orang, terutama pemilik kulit kering, mengunci kelembapan adalah hal yang dibutuhkan. Memakai produk yang mengandung dimethicone dapat membantu memberikan manfaat tersebut.
Meski begitu, dimethicone dapat mengiritasi kulit sensitif dan memicu munculnya jerawat lebih buruk untuk pemilik kulit berjerawat.
Jerawat dapat terjadi ketika silikon menumpuk di permukaan kulit dan menjebak bakteri, kotoran, serta polutan sehingga membuat pori-pori tersumbat.
Selain itu, kandungan ini juga dapat mengganggu proses alami pada kulit. Contohnya, seperti berkeringat dan melepaskan kotoran serta bakteri yang tidak diinginkan dari pori-pori, karena dapat memicu terbentuknya lapisan pada kulit.
Jadi, Haruskah Dimethicone Dihindari?
Tentunya ini menjadi hal yang sulit dikatakan. Namun, sebenarnya dimethicone yang terkandung pada produk perawatan wajah, kulit, dan rambut tidak perlu dikhawatirkan, selama kamu memastikan selalu membersihkan diri dengan benar untuk menghindari terjadinya penumpukan.
Jumlah dimethicone dalam produk kecantikan sering kali sangat minim dan tidak berbahaya bagi tubuh. Meski memang kandungannya yang berlebihan tidak disarankan, kamu tidak perlu cemas jika melihat kandungan ini pada produk kecantikan dan perawatan kulit yang kamu pakai.
Sementara itu, dari sudut pandang formulasi kandungan pada produk, dimethicone adalah bahan yang bagus untuk disertakan karena memiliki tekstur yang halus.
Kandungan ini dapat membantu menciptakan produk pelembap yang cocok untuk jenis kulit berminyak, serta menciptakan kondisioner yang benar-benar membantu melindungi rambut.
Namun, kembali lagi, tetaplah ingat bahwa kandungan ini bisa sulit dihilangkan dan menyebabkan penumpukan seiring waktu, karena membuat lapisan di atas kulit dan rambut.
Apabila kamu mengalami reaksi alergi atau muncul jerawat pada wajah setelah menggunakan produk dengan kandungan dimethicone, segera hentikan penggunaannya.
Penggunaan Dimethicone pada Kulit
Secara umum, dimethicone merupakan bahan yang aman untuk dipakai sehari-hari. Namun, seberapa sering dan bagaimana urutan penggunaan produk yang memiliki kandungan dimethicone tergantung pada jenis produknya.
Jika kamu menggunakannya dalam produk pelembap, saran terbaik adalah menggunakan pada kulit yang bersih dan lembap setelah mandi.
Oleh karena memiliki sifat oklusif, kamu harus mengoleskan serum dan gel berbasis air terlebih dahulu. Selanjutnya, akhiri dengan krim dan pelembap untuk mengoptimalkan penyerapan zat aktif dan menguncinya.
Dimethicone bersifat non-comedogenic, menjadikannya pelembap yang efektif untuk semua jenis kulit. Ini sangat berguna, terutama bagi mereka yang memiliki kulit kering atau sensitif untuk mendapatkan kelembapan ekstra.
Namun, apabila kamu ragu untuk menggunakannya dan membutuhkan saran ahli, tidak ada salahnya untuk bertanya langsung pada dokter spesialis kulit di Halodoc. Pastikan saja kamu sudah download Halodoc di ponselmu, gratis melalui App Store atau Play Store.