Benarkah Body Dysmorphic Disorder Dipicu Masalah Mental?
Halodoc, Jakarta – Entah dari mana awal mulanya, dalam lingkungan masyarakat saat ini, terbentuk suatu standar khusus mengenai penampilan fisik yang sempurna. Misalnya, seseorang baru dianggap cantik atau ganteng bila memiliki tubuh yang proporsional dan bentuk wajah yang bagus. Hal ini akhirnya membuat orang-orang yang tidak memenuhi standar tersebut menjadi minder atau kurang percaya diri.
Bahkan, ada beberapa orang yang terlalu cemas memikirkan kelemahan atau kekurangan penampilan fisik dirinya sendiri. Kondisi tersebut disebut juga gangguan dismorfik tubuh atau body dysmorphic disorder. Katanya body dysmorphic disorder bisa terjadi karena dipicu masalah mental. Benarkah demikian? Yuk, simak penjelasannya di sini.
Mengenal Body Dysmorphic Disorder
Body Dysmorphic Disorder adalah gangguan mental yang ditandai dengan gejala berupa rasa cemas yang berlebihan akibat memiliki kelemahan atau kekurangan pada penampilan fisik diri sendiri. Gangguan mental ini paling sering dialami oleh orang-orang dengan rentang usia 15 sampai 30 tahun. Pengidap body dysmorphic disorder biasanya merasa malu dan tidak nyaman karena menganggap dirinya buruk, sehingga cenderung menghindari acara-acara sosial. Bahkan, beberapa pengidap juga tidak ragu-ragu untuk menjalani operasi plastik guna memperbaiki penampilannya.
Body Dysmorphic Disorder mirip dengan gangguan makan dalam hal pandangan negatif dan kecemasan mengenai penampilan fisik. Hanya saja, bedanya adalah rasa cemas pada gangguan tersebut bukan mengenai berat badan atau bentuk tubuh secara keseluruhan, melainkan kekurangan fisik pada anggota tubuh tertentu, seperti bentuk hidung yang pesek, dahi lebar, paha yang besar, rambut rontok, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Perlu Tahu, Tanda-Tanda Mengidap Binge Eating Disorder
Penyebab Body Dysmorphic Disorder
Penyebab utama body dysmorphic disorder masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga bisa menjadi penyebab masalah mental ini muncul, yaitu:
-
Faktor Genetik
Menurut penelitian, body dysmorphic disorder lebih besar kemungkinannya terjadi pada orang yang memiliki riwayat masalah mental serupa di dalam keluarga. Meski demikian, masih belum bisa dipastikan apakah kondisi tersebut diturunkan secara genetik atau akibat pola asuh dan lingkungan.
-
Kelainan pada Otak
Kelainan pada struktur otak atau senyawa-senyawa yang terdapat di dalamnya diduga juga bisa menyebabkan body dysmorphic disorder.
-
Faktor Lingkungan
Penilaian negatif atau cemoohan dari lingkungan sekitar, pengalaman buruk di masa lalu, atau trauma pada masa kecil bisa menyebabkan seseorang mengalami body dysmorphic disorder.
Selain faktor-faktor penyebab di atas, benar bahwa masalah mental tertentu, seperti gangguan kecemasan atau depresi juga bisa memicu seseorang mengalami gangguan dismorfik tubuh. Orang yang memiliki sifat-sifat tertentu, misalnya perfeksionis atau rasa rendah diri juga lebih rentan terkena gangguan mental ini. Latar belakang keluarga atau orangtua yang memiliki sifat perfeksionis terhadap penampilan juga turut menyebabkan seseorang mengalami body dysmorphic disorder.
Baca juga: 5 Penyebab Depresi yang Sering Diabaikan
Cara Mengatasi Body Dysmorphic Disorder
Body Dysmorphic Disorder sebaiknya jangan dibiarkan saja tanpa diberi penanganan, karena hal ini bisa membuat pengidap mengalami depresi hingga akhirnya cenderung lari kepada hal-hal yang negatif, seperti penggunaan NAPZA.
Body Dysmorphic Disorder bisa diatasi dengan melakukan kombinasi antara terapi perilaku kognitif dan mengonsumsi obat-obatan. Terapi perilaku kognitif bertujuan agar pengidap bisa memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah yang dihadapinya. Sedangkan obat-obatan, bermanfaat untuk mengurangi pikiran dan perilaku obsesif pada pengidap.
Baca juga: 5 Prosedur untuk Atasi Borderline Personality Disorder (BPD)
Itulah penjelasan sekilas mengenai body dysmorphic disorder. Bila kamu atau ada orang terdekat yang memiliki ciri-ciri masalah mental ini, seperti memiliki rasa rendah diri yang berlebihan karena kekurangan fisik yang dimilikinya, coba bicarakan saja kepada dokter di Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa berbicara dan minta saran kesehatan pada psikolog terpercaya kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.