Benarkah Bedah Laparoskopi Bisa Atasi Kehamilan Ektopik?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   19 Juli 2020
Benarkah Bedah Laparoskopi Bisa Atasi Kehamilan Ektopik?Benarkah Bedah Laparoskopi Bisa Atasi Kehamilan Ektopik?

Halodoc, Jakarta – Kehamilan ektopik adalah kondisi yang terjadi ketika telur yang dibuahi menempel dan tumbuh di luar rahim, biasanya di salah satu saluran tuba. Masalah tersebut membuat kehamilan tidak bisa dipertahankan lagi. Sebab, telur yang dibuahi tidak dapat bertahan hidup, dan jaringan yang tumbuh bisa mengakibatkan perdarahan yang mengancam jiwa, bila tidak ditangani.

Oleh karena itu, kehamilan ektopik perlu ditangani segera. Salah satu caranya adalah dengan melakukan bedah laparoskopi. Simak penjelasannya lebih lanjut di bawah ini.

Memahami Kehamilan Ektopik

Kehamilan dimulai dengan telur yang dibuahi. Normalnya, sel telur yang sudah dibuahi akan bergerak ke rahim untuk melekatkan dirinya di sana. Namun, dalam kasus kehamilan ektopik, sel telur yang dibuahi tidak melekat pada rahim. 

Sebagai gantinya, ia dapat menempel pada tuba falopii, rongga perut, atau serviks. Namun, kebanyakan kehamilan ektopik paling sering terjadi pada saluran tuba, tabung yang menghubungkan ovarium ke rahim. Jenis kehamilan ektopik ini disebut juga kehamilan tuba.

Telur yang sudah dibuahi tidak dapat berkembang secara normal di luar rahim, sehingga kehamilan tidak mungkin untuk dilanjutkan. Bila tidak ditangani segera, kehamilan ektopik justru akan berbahaya bagi keselamatan ibu hamil. Karena itu, jaringan ektopik biasanya harus dikeluarkan dengan menggunakan obat-obatan atau operasi.

Baca juga: Inilah 7 Penyebab Kehamilan Ektopik

Ketahui Prosedur Laparoskopi untuk Tangani Kehamilan Ektopik

Salpingostomi dan salpingektomi adalah dua jenis bedah laparoskopi yang biasa digunakan untuk mengobati kehamilan ektopik. Dalam prosedur ini, sayatan kecil dibuat di perut, dekat atau di pusar. Selanjutnya, dokter akan menggunakan tabung tipis yang dilengkapi dengan lensa kamera dan cahaya (laparoskop) untuk melihat area tuba.

Dalam prosedur salpingostomi, hanya jaringan ektopik saja yang diangkat, sedangkan tuba dibiarkan untuk sembuh sendiri. Namun, pada salpingektomi, kehamilan ektopik dan tuba diangkat. Itulah mengapa, meskipun salpingektomi sudah menjadi prosedur standar untuk menangani kehamilan ektopik, tetapi salpingostomi dapat menjadi pilihan bagi wanita yang ingin mempertahankan kesuburan di masa depan.

Namun, prosedur laparoskopi mana yang dipilih juga tergantung pada jumlah perdarahan dan kerusakan, serta apakah saluran tuba telah pecah. Selain itu, faktor lainnya yang juga menentukan jenis laparoskopi yang dilakukan adalah apakah tuba fallopi kamu yang lainnya normal atau menunjukkan tanda-tanda kerusakan sebelumnya.

Salah satu keunggulan bedah laparoskopi adalah proses penyembuhannya cenderung lebih cepat dibandingkan prosedur bedah konvensional.

Namun, bila kehamilan ektopik menyebabkan perdarahan hebat, kamu mungkin perlu melakukan operasi darurat. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan metode laparoskopi atau laparotomi (melalui sayatan di perut). Dalam beberapa kasus, tuba falopi dapat diselamatkan. Namun, biasanya, saluran tuba yang pecah harus diangkat.

Baca juga: Menjalani Laparoskopi, Apa yang Perlu Disiapkan?

Cara Mengatasi Kehamilan Ektopik dengan Obat-obatan

Kehamilan ektopik yang diketahui lebih dini dan tanpa perdarahan yang tidak stabil, dapat diatasi dengan obat yang disebut methotrexate. Obat ini dapat menghentikan pertumbuhan sel dan melarutkan sel tersebut. Methotrexate diberikan dengan suntikan. Sangat penting untuk memastikan diagnosis kehamilan ektopik sebelum menerima perawatan ini.

Setelah suntikan methotrexate diberikan, dokter akan meminta untuk ibu untuk melakukan tes HCG lain untuk melihat seberapa efektif pengobatan bekerja dan menentukan apakah ibu membutuhkan lebih banyak obat.

Perlu diketahui juga bahwa methotrexate dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti mual, muntah, pusing, diare dan stomatitis (sariawan di mulut dan bibir). Sebagian besar wanita yang menerima obat ini mengalami sakit perut beberapa hari setelah disuntik.

Baca juga: Diagnosis Kehamilan Ektopik dengan Cara Ini

Itulah penjelasan mengenai prosedur laparoskopi untuk menangani kehamilan ektopik. Periksakanlah kehamilan ibu secara rutin agar dapat mendeteksi masalah lebih dini. Untuk melakukan pemeriksaan, ibu juga bisa langsung buat janji di rumah sakit pilihanmu lewat aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Ectopic pregnancy.
WebMD. Diakses pada 2020. What's the Treatment for Ectopic Pregnancy?