Benarkah Ada Gangguan Bipolar Akut Tingkat Tinggi?
“Gangguan bipolar merupakan gangguan suasana hati yang ditandai dengan episode mania atau hipomania dan depresi. Ada 7 jenis gangguan bipolar yang dicatat dalam DSM-5.”
Halodoc, Jakarta – Belakangan ini, gangguan mental bipolar sedang ramai menjadi bahan perbincangan di media sosial. Pasalnya, ada seorang selebgram terkenal yang sedang tersandung masalah hukum, dan mengaku mengidap bipolar.
Bahkan tidak tanggung-tanggung, menurut pengacaranya, selebgram sekaligus pengusaha tersebut mengidap bipolar akut tinggi. Lantas, adakah bipolar akut tinggi?
Biar jelas, yuk ketahui lebih lanjut lagi mengenai jenis gangguan bipolar!
Mengenal Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar, yang sebelumnya disebut manik depresi, adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem yang mencakup emosi tinggi (mania atau hipomania) dan terendah (depresi).
Pada fase depresi, pengidap mungkin akan merasa sedih atau putus asa dan kehilangan minat untuk menjalani sebagian besar aktivitas.
Namun, ketika suasana hati pengidap berubah menjadi mania atau hipomania, pengidap bisa merasa euforia, penuh energi, atau sangat mudah tersinggung. Episode perubahan suasana hati ini bisa terjadi jarang atau beberapa kali dalam setahun.
Sementara kebanyakan pengidap akan mengalami beberapa gejala emosional di antara episode, tapi beberapa pengidap bisa tidak mengalaminya.
Apabila kamu mendapatkan diagnosa mengidap bipolar, kamu dapat membaca artikel berikut ini untuk mengetahui obat bipolar yang umumnya diresepkan dokter: “Ini Jenis-Jenis Obat Bipolar yang Biasa Diresepkan Dokter”.
Dari Jenis Gangguan Bipolar, Adakah Bipolar Akut Tingkat Tinggi?
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) membuat pembaruan dan mengungkapkan setidaknya ada 7 jenis gangguan bipolar yang bisa terjadi, yaitu:
1. Bipolar I
Jenis gangguan bipolar ini melibatkan episode manik yang berlangsung 7 hari atau lebih atau mania parah yang memerlukan rawat inap. Pengidap mungkin juga mengalami episode depresif berat yang berlangsung selama 2 minggu atau lebih.
Catat, Ini Manfaat, Dosis, dan Efek Samping Lithium obat yang berguna untuk mengontrol manik episode pada pengidap bipolar.
2. Bipolar II
Bipolar II menyebabkan mania dan depresi, tapi episode manianya tidak separah bipolar I, dan dokter menyebutnya hipomania. Pengidap bipolar II mungkin mengalami episode depresi mayor sebelum atau setelah episode manik.
3. Gangguan siklotimik
Dikenal juga dengan siklotimia, gangguan siklotimik mencakup gejala hipomania dan depresi yang berlangsung selama 2 tahun atau lebih pada orang dewasa atau 1 tahun pada anak-anak. Gejala-gejala yang muncul tidak sesuai dengan kriteria untuk episode manik atau depresi sepenuhnya.
Kenali lebih lanjut mengenai episode manik dan depresi pada pengidap bipolar dengan membaca artikel berikut ini: “Kenali Fase Gejala Gangguan Bipolar”.
4. Gangguan bipolar yang diinduksi zat atau obat dan gangguan terkait
Gangguan bipolar yang diinduksi zat atau obat terjadi ketika seseorang mengalami gejala bipolar karena penggunaan alkohol, narkoba, atau obat-obatan. Ini bisa membuat mereka merasa depresi atau sangat bersemangat secara tiba-tiba..
5. Bipolar dan gangguan terkait karena kondisi medis
Jenis bipolar lainnya adalah bipolar dan gangguan terkait karena kondisi medis.
Hal ini terjadi ketika seseorang mengalami gejala bipolar karena adanya kondisi kesehatan lain seperti penyakit Cushing, multiple sclerosis, stroke, atau cedera otak traumatis.
Ketahui pula Berbagai Hal Penyebab Gangguan Bipolar yang Perlu Dipahami.
6. Bipolar tertentu dan gangguan terkait lainnya
Jenis gangguan bipolar ini berlaku untuk orang yang tidak memenuhi kriteria untuk bipolar I, II atau siklotimia tetapi masih mengalami periode peningkatan suasana hati abnormal yang signifikan secara klinis.
7. Bipolar yang tidak ditentukan dan gangguan terkait
Ini juga berlaku bagi orang yang tidak memenuhi kriteria ketiga jenis gangguan bipolar (bipolar I, II atau siklotimia), tapi mengalami gejala karakteristik dari bipolar.
Nah, menurut jenis gangguan bipolar di atas, tidak ada bipolar akut tingkat tinggi.
Untuk mengetahui apakah kamu mengalami bipolar atau tidak, kamu perlu mengunjungi psikiater. Ahli kesehatan mental tersebut akan melakukan wawancara mengenai pikiran, perasaan, dan pola perilaku kamu, serta mencatat gejala-gejala yang kamu alami.
Kesimpulannya, psikiater lah yang akan menentukan jenis gangguan bipolar dengan membandingkan gejala dengan kriteria DSM-5 di atas.
Jadi, bila kamu mengalami perubahan suasana hati yang cukup drastis sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya bicarakan pada ahlinya untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Kamu juga bisa tanya dokter mengenai gejala kesehatan mental yang kamu alami melalui aplikasi Halodoc.
Bagi kamu yang mengidap bipolar, kamu dapat dengan mudah mendapatkan obat dan produk kesehatan lainnya dari Toko Kesehatan Halodoc. Tanpa perlu repot, belanja obat dapat dilakukan secara online dari kenyamanan rumah masing-masing.
Yuk, download Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.