Begini yang Terjadi Ketika Memiliki Kandungan Kalium yang Berlebihan
Halodoc, Jakarta – Jika kamu memiliki hiperkalemia, itu artinya kamu memiliki terlalu banyak kalium dalam darah. Tubuh membutuhkan keseimbangan kalium untuk membantu jantung dan otot-otot lain bekerja dengan baik. Namun, terlalu banyak kalium dalam darah dapat menyebabkan perubahan irama jantung yang berbahaya dan mungkin mematikan.
Hiperkalemia dapat terjadi ketika ginjal tidak bekerja dengan baik, sehingga tidak dapat menghilangkan kalium dari tubuh atau saat kamu mengonsumsi obat-obatan tertentu. Penyakit ginjal adalah penyebab paling umum dari hiperkalemia.
Baca juga: 5 Jenis Pengobatan untuk Hiperkalemia
Ginjal dapat membantu mengontrol keseimbangan kalium dalam tubuh. Jika ginjal tidak bekerja dengan baik, akibatnya ginjal tidak dapat menyaring kalium ekstra dari darah atau mengeluarkannya dari tubuh.
Hormon yang disebut aldosteron memberitahu ginjal kapan harus mengeluarkan kalium. Penyakit yang menurunkan produksi hormon ini, seperti penyakit Addison, dapat menyebabkan hiperkalemia.
Terlalu banyak kalium dalam diet juga dapat berkontribusi pada kadar darah yang lebih tinggi, terutama jika ginjal tidak bekerja dengan baik karena konsumsi obat-obatan. Pengganti garam biasanya mengandung jumlah kalium yang tinggi. Makanan, seperti melon, jeruk, dan pisang juga kaya akan kalium.
Beberapa masalah kesehatan mengganggu bagaimana kalium bergerak keluar dari sel-sel tubuh. Terkadang, sel melepaskan terlalu banyak kalium. Melepaskan terlalu banyak kalium dapat disebabkan oleh:
-
Hancurnya sel darah merah, disebut hemolisis
-
Hancurnya jaringan otot, disebut rhabdomyolysis
-
Luka bakar, trauma, atau cedera jaringan lainnya
-
Diabetes yang tidak terkontrol
Kondisi yang dapat memengaruhi kemampuan ginjal untuk menghilangkan kalium dari tubuh meliputi:
-
Gangguan hormonal
-
Lupus
-
Gagal ginjal
-
Penyakit ginjal lainnya
Baca juga: Waspada, Ini 2 Komplikasi yang Terjadi karena Hiperkalemia
Beberapa obat dapat menyebabkan hiperkalemia. Ini terutama benar jika kamu memiliki penyakit ginjal atau masalah dengan cara tubuh menangani kalium. Beberapa obat yang dapat meningkatkan jumlah kalium dalam tubuh, yaitu:
-
Obat tekanan darah yang disebut inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE)
-
Obat tekanan darah yang disebut angiotensin-receptor blockers (ARBs)
-
Obat tekanan darah yang disebut beta-blocker
-
Suplemen herbal, termasuk milkweed, lily of the valley, ginseng Siberia, beri Hawthorn, atau olahan dari kulit atau racun katak kering (Bufo, Chan Su, Senso)
-
Heparin, pengencer darah
-
Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)
-
Suplemen kalium
-
Diuretik hemat kalium, termasuk amiloride (Midamor), spironolactone (Aldactone, Carospir), dan triamterene (Dyrenium)
-
Antibiotik, termasuk amoksisilin
Gejala hiperkalemia meliputi:
-
Irama jantung yang tidak normal - aritmia - yang dapat mengancam jiwa
-
Detak jantung lambat
-
Kelemahan
Gejalanya bisa ringan dan mungkin disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan. Dokter akan memeriksa dan mendengarkan detak jantung. Kamu akan ditanyai tentang riwayat kesehatan, diet, dan obat-obatan. Penting untuk memastikan dokter mengetahui semua obat yang kamu pakai, termasuk produk bebas, seperti jamu dan suplemen lainnya.
Biasanya kamu juga akan mendapatkan tes laboratorium untuk memeriksa kadar kalium dalam darah dan urine. Dokter akan menjelaskan hasil spesifik. Banyak hal yang berbeda dapat memengaruhi kadar kalium.
Baca juga: Ini Penyebab Pengidap Gagal Ginjal Terkena Hiperkalemia
Jika kadar kalium kamu tampak tinggi, dokter kemungkinan akan mengulangi tes darah. Elektrokardiogram, yang disebut EKG, mungkin dilakukan untuk memeriksa masalah dengan irama jantung. Tes ini mencatat aktivitas listrik jantung. Walaupun begitu, tidak setiap orang dengan hiperkalemia memiliki perubahan yang dapat dilihat pada EKG.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak dampak yang terjadi bila kandungan kalium berlebihan pada tubuh, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Talk to a Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.