Halodoc, Jakarta – Penyakit kanker menjadi salah satu penyakit yang cukup berbahaya. Jika tidak melakukan gaya hidup dan pola makan yang sehat, tentunya risiko seseorang mengalami penyakit kanker semakin tinggi. Banyak jenis kanker yang dapat dialami, salah satunya adalah kanker nasofaring. Kanker nasofaring adalah jenis kanker tenggorokan yang menyerang bagian luar nasofaring.

Baca juga: Kenali 4 Stadium Karsinoma Nasofaring

Nasofaring merupakan bagian tenggorokan atas yang terletak di belakang hidung dan juga langit-langit rongga mulut. Kondisi yang tidak segera diatasi dapat sebabkan berbagai komplikasi. Sebaiknya segera periksakan gejala yang muncul dengan berbagai macam pemeriksaan yang dapat dilakukan pada rumah sakit, salah satunya metode endoskopi.

Mulai dari Pemeriksaan Fisik Hingga Endoskopi THT

Ada beberapa penyebab yang meningkatkan seseorang mengalami penyakit kanker nasofaring. Meskipun belum diketahui secara pasti, melansir National Health Service UK, ada beberapa faktor pemicu penyebab kanker nasofaring, seperti riwayat keluarga dengan kanker nasofaring, kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, dan memiliki risiko pekerjaan dengan paparan debu yang cukup parah.

Tidak hanya itu, melansir American Cancer Society, paparan virus Epstein Barr juga meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini. Hal ini disebabkan paparan virus Epstein Barr dapat merusak DNA dan memengaruhi sel-sel pada nasofaring. Kemudian, DNA yang rusak menyebabkan sel pada nasofaring untuk membelah diri dan bertumbuh menjadi sel-sel yang abnormal. Hal ini yang menyebabkan munculnya sel kanker pada nasofaring.

Ada beberapa gejala yang dialami oleh pengidap kanker nasofaring, seperti munculnya benjolan pada tenggorokan, infeksi telinga, telinga yang berdengung, kesulitan membuka mulut, sakit kepala, mimisan, hingga sakit tenggorokan. Sebaiknya segera lakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat untuk memastikan penyebab gejala yang kamu alami.

Melansir National Cancer Institute, ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker nasofaring, seperti melakukan pemeriksaan fisik, MRI, CT Scan, Tes darah untuk mengetahui adanya virus Epstein Barr dalam tubuh, dan endoskopi.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Karsinoma Nasofaring Menular?

Prosedur Endoskopi THT untuk Kanker Nasofaring

Tidak seperti pemeriksaan bagian tubuh yang lain, pemeriksaan melalui endoskopi THT nyatanya tidak memerlukan pasien harus melakukan puasa. Pemeriksaan ini digunakan untuk memeriksa bagian dalam hidung, tenggorokan, kerongkongan, lambung, dan usus. Melansir National Cancer Institute, untuk memastikan kondisi kanker nasofaring, alat endoskopi dimasukkan melalui mulut ke dalam kerongkongan. Alat endoskopi sangat tipis dan memiliki tabung serta cahaya untuk menunjang pemeriksaan. 

Umumnya, endoskopi THT dilakukan ketika dokter menemukan benjolan pada tenggorokan. Sehingga pemeriksaan ini memungkinkan untuk pengambilan sampel  jaringan untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan memastikan adanya sel kanker pada nasofaring.

Pengobatan Kanker Nasofaring

Hasil pemeriksaan memastikan tingkat stadium yang dialami oleh pengidap kanker nasofaring. Tentunya, kondisi ini memastikan pengobatan yang dapat dilakukan oleh pengidap kanker nasofaring. Ada berbagai pengobatan yang bisa dilakukan, seperti melakukan radioterapi, kemoterapi, pembedahan untuk melakukan pengangkatan sel kanker yang telah menyebar, dan juga imunoterapi.

Pengobatan yang dilakukan dapat menurunkan gejala yang dialami oleh pengidap dan risiko komplikasi yang mungkin terjadi. Nyatanya, benjolan sel kanker dapat bertumbuh semakin besar dan bisa membahayakan organ yang berada di sekitarnya, seperti otak dan tenggorokan. 

Baca juga: Bagaimana Cara Mencegah Karsinoma Nasofaring?

Tidak hanya itu, sel kanker yang tidak segera diatasi juga berisiko menyebar pada organ lain. Jika kamu masih ada pertanyaan seputar kanker nasofaring, tanyakan langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc, kapan saja dan di mana saja. 

Referensi:

National Cancer Institute. Diakses pada 2020. Nasopharyngeal Cancer Treatment

American Cancer Society. Diakses pada 2020. Nasopharyngeal Cancer

National Health Service UK. Diakses pada 2020. Nasopharyngeal Cancer