Begini Perkembangan Janin pada Usia 28 Minggu
Halodoc, Jakarta - Tak terasa ya, kini usia kehamilan ibu sudah masuk usia ke 28 minggu atau trimester terakhir. Satu hal yang perlu ibu perhatikan, ibu perlu memeriksakan kondisi kandungan setiap 2 (dua) minggu sekali. Pada masa ini, komplikasi kehamilan riskan terjadi, sehingga perlu terus memantau kondisi janin di dalam rahim.
Lanjut ke Perkembangan Janin Usia 29 Minggu
Perkembangan Janin pada Usia 28 Minggu Kehamilan
Kini bayi di dalam rahim ibu memiliki panjang sekitar 40 sentimeter dengan berat mencapai 1 kilogram. Sang bayi juga mengubah posisinya, menuju ke posisi siap dilahirkan dengan kepala berada di bawah. Ia sibuk berkedip pada usia kehamilan ini, sementara paru-parunya berkembang dengan lebih baik.
Perkembangan janin lainnya adalah menyadari ada cahaya yang menyoroti secara terus-menerus, bersinar terang dan dari arah luar. Tulang-tulangnya juga sudah terbentuk hampir sempurna.
Baca juga: Benarkah Posisi Janin Sungsang Bisa Diperbaiki?
Jika pada usia kehamilan ini bayi masih nyaman dengan posisi normal alias kepala di atas, jangan khawatir. Masih ada 2 (dua) bulan lagi, dan sewaktu-waktu ia mulai mengubah posisinya. Pada periode ini, alur otak dan lipatan semakin berkembang dan lebih luas. Lapisan lemak di tubuhnya bertambah, seiring dengan rambutnya terus bertumbuh.
Lalu, Bagaimana dengan Tubuh Ibu di Usia 28 Minggu Kehamilan?
Tidak hanya perut yang semakin membesar seiring dengan semakin bertambahnya usia kehamilan, kaki dan betis ibu ikut membesar. Tenang saja, kondisi ini tidak membahayakan kehamilan, tetapi mungkin ibu merasa tidak nyaman, karena sepatu tak lagi muat di kaki, cincin juga tak lagi nyaman melingkar di jari.
Pembengkakan kaki ini normal terjadi, terlebih ketika ibu terlalu lama duduk atau berdiri, dan ketika cuaca sedang panas dan ibu sedang beraktivitas di luar rumah. Kondisi ini dikaitkan semakin banyaknya asupan cairan yang ibu butuhkan ketika sedang hamil. Pembengkakan ini bisa dikurangi dengan melakukan olahraga ringan, menaikkan kaki, dan menyangganya ketika ibu duduk, dan juga beristirahat.
Baca juga: Harus Tahu, Inilah Alas Kaki yang Tidak Baik Bagi Ibu Hamil
Namun, jika pembengkakan ini tidak kunjung mereda, bahkan memburuk, ibu bisa bertanya pada dokter ketika sedang memeriksakan kondisi kehamilan. Pembengkakan yang memburuk dan berlebih ini bisa dikaitkan dengan gejala awal preeklampsia, terlebih jika muncul gejala lain, seperti meningkatnya berat badan dan tekanan darah dalam waktu yang terbilang singkat.
Baca juga: Bagaimana Ciri-Ciri Sifilis pada Ibu Hamil?
Lanjut ke Perkembangan Janin Usia 29 Minggu
Apa yang Perlu Ibu Perhatikan?
Pada perkembangan janin usia 28 minggu kehamilan ini, ibu diminta untuk melakukan tes darah sekali lagi untuk mengetahui apakah ada penyakit serius seperti HIV atau sifilis yang bisa saja diturunkan pada bayi.
Jika pada pemeriksaan darah awal hasil Rh yang ibu miliki adalah negatif, dokter memberikan suntikan imunoglobulin Rh untuk mencegah tubuh ibu menciptakan antibodi yang menyerang darah bayi.
Semakin mendekati waktu kelahiran, usahakan untuk tetap rileks. Untuk mengisi waktu, coba ibu ikut kelas senam hamil atau yoga atau berenang. Namun, tetap sesuai dengan saran dokter, ya. Ibu bisa kok menanyakan langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Caranya, download dahulu aplikasi Halodoc di ponsel ibu, dan pilih Tanya Dokter. Dokter ahli kandungan akan siap membantu ibu kapan saja.