Begini Caranya Memupuk Keinginan Membaca Anak?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 Oktober 2018
Begini Caranya Memupuk Keinginan Membaca Anak?Begini Caranya Memupuk Keinginan Membaca Anak?

Halodoc, Jakarta –  Menurut penelitian yang dilakukan oleh The Annie E. Casey Foundation, membaca adalah satu-satunya cara terbaik untuk meningkatkan IQ anak sehingga sangat penting untuk menanamkan keinginan anak membaca.

Apakah orangtua pernah memerhatikan bagaimana kebiasaan membaca anak? Apakah anak membaca setiap hari atau di waktu-waktu tertentu saja? Kemudian, bagaimana perasaan anak ketika membaca apakah senang atau tuntutan kewajiban saja? Penting untuk orangtua memahami respon terhadap keinginan anak membaca.

Soalnya kebiasaan membaca anak berkorelasi langsung dengan kinerja sekolah anak. Anak-anak yang menjadikan membaca sebagai suatu kesenangan dan bukan hanya kewajiban mendapat nilai lebih tinggi pada tes prestasi di semua bidang pelajaran. Selain itu, manfaat membaca bagi anak juga memberikan pengetahuan yang lebih luas ketimbang anak-anak yang tidak senang membaca.

Kebiasaan membaca tidak pernah benar-benar tertanam di masa kecil. Karena itu, penting untuk memupuk keinginan membaca anak sejak dini. Berikut adalah beberapa cara memupuk keinginan membaca pada anak:

1. Membacakan Anak Sejak Usia Dini

Membacakan anak sejak usia dini adalah salah satu cara memupuk keinginan membaca pada anak. Kebiasaan ini tidak hanya dilakukan pada waktu tidur, tetapi juga di waktu senggang seperti sambil makan ataupun bersantai. Pilihlah buku-buku cerita dengan tampilan menarik dan kisah yang unik.

Ketika sedang membaca, ciptakan waktu yang senyaman mungkin sambil berpelukan ataupun elusan sayang ke anak. Penelitian menunjukkan bahwa membaca untuk anak-anak dan mendiskusikan buku saat orangtua membaca adalah satu-satunya cara meningkatkan IQ anak dan menanamkan kecintaan membaca.

2. Mengajak Anak Mengunjungi Perpustakaan secara Teratur

Gunakan waktu di perpustakaan untuk membacakan buku ke anak. Mengunjungi perpustakaan juga bisa sekalian membuat anak beradaptasi dengan buku. Orangtua bisa mengajak anak untuk memilih bukunya sendiri mana yang anak suka untuk dibaca. Momen ini bisa sekaligus mengenalkan anak dengan anak-anak lain yang mungkin sedang belajar menyenangi buku juga. Perpustakaan adalah tempat yang baik untuk menumbuhkan kecintaan membaca.

3. Jadikan Kebiasaan Keluarga

Sejatinya jangan hanya memaksakan anak membaca saja, tetapi yakinkan anak kalau orangtua juga sedang membaca. Caranya adalah orangtua juga harus gemar membaca dan menjadikan membaca sebagai kebiasaan keluarga. Dua minggu sekali budayakan sebagai momen untuk membeli buku ataupun jadikan diskusi buku sebagai topik rutin yang keluarga bahas. Bisa tentang penulis siapa ataupun buku apa, tergantung yang sedang ingin dibahas.

4. Batasi Penggunaan Teknologi

Sebelum penggunaan teknologi menjadi sebuah candu untuk anak, orangtua perlu membatasi penggunaan teknologi di rumah. Membatasi atau bahkan melarang penggunaan gadget terlalu sering secara tidak langsung dapat mendorong anak untuk membaca. Kemudian, peraturan penggunaan gadget ini jangan hanya dilakukan kepada anak saja, tapi orangtua juga harus mematuhi aturan yang sama dan memberikan contoh yang baik ke anak.

5. Ciptakan Ruang Diskusi yang Asyik

Supaya anak tidak sekedar mengendapkan bacaannya, alangkah baiknya orangtua mengajak anak untuk berdiskusi mengenai bacaan yang sudah dibaca anak. Apa yang anak suka dan tidak sukai dari bacaan tersebut dan bagaimana seharusnya ending dari cerita tersebut yang menurut anak menarik. Dengan mengajak anak untuk bercerita seperti ini, maka akan merangsang kognitif dan daya imajinasi anak sehingga mengembangkan kerangka berpikirnya.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai cara memupuk keinginan membaca anak serta manfaat membaca bagi anak atau hal-hal lain yang terkait dengan itu, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk orangtua. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Hubungi Dokter, orangtua bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga: