Begini Cara Tepat untuk Diagnosis Penyakit Hidronefrosis
Halodoc, Jakarta - Saat terjadi ginjal mengalami pembengkakan akibat penumpukan urine, kondisi ini disebut sebagai hidronefrosis. Akibatnya, urine tidak bisa mengalir dari ginjal ke kandung kemih. Kondisi ini biasanya terjadi pada salah satu ginjal, namun bisa terjadi pada kedua ginjal sekaligus. Selain itu, penyakit ini bukan penyakit utama, tapi merupakan kondisi sekunder dari penyakit lain yang berkembang dalam tubuh.
Urine seharusnya mengalir melewati saluran kemih dengan lancar. Namun saat muncul sumbatan, aliran urine menekan dinding sekitarnya dan menyebabkan ginjal membengkak. Ginjal dapat terisi penuh oleh urine, sehingga menekan organ lainnya di sekitarnya. Jika tidak segera dilakukan pengobatan, tekanan ini menyebabkan gagal ginjal. Saat kondisinya masih tergolong ringan, gejala yang terjadi antara lain sering bolak-balik buang air kecil dan tidak bisa menahan kencing. Sementara gejala yang lebih parah antara lain:
- Nyeri perut atau nyeri di sekitar pinggang dekat tulang rusuk bawah.
- Mual.
- Muntah.
- Nyeri saat buang air kecil.
- Masih ingin kencing padahal baru saja selesai.
- Demam.
- Retensi urine atau urine tidak dapat keluar sama sekali.
Gangguan pada aliran urine meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi saluran kencing (ISK). Itulah kenapa ISK menjadi komplikasi paling umum dari hidronefrosis. Gejalanya antara lain:
- Urine berkabut.
- Nyeri saat buang air kecil.
- Sensasi panas saat buang air kecil.
- Aliran kencing lemah.
- Sakit punggung.
- Demam.
- Menggigil.
ISK yang tidak terobati berkembang menjadi pyelonephritis, atau infeksi ginjal, dan sepsis (infeksi/keracunan darah).
Baca Juga: Hidronefrosis Dapat Sebabkan Gagal Ginjal, Ini Alasannya
Apa Penyebabnya?
Penyebab paling umum dari hidronefrosis adalah sumbatan pada saluran kencing (ureter), yang biasanya terjadi tiba-tiba. Sumbatan ini biasanya disebabkan oleh batu ginjal. Selain itu, terdapat beberapa penyebab lain, yaitu:
- Adanya belitan di persimpangan ureteropelvik, ketika ureter bertemu panggul ginjal.
- Pembesaran prostat pada pria, yang dapat disebabkan prostatitis.
- Kehamilan.
- Tumor di dalam ureter atau dekat ureter.
- Penyempitan saluran kencing, entah karena cedera atau cacat lahir.
Ini Cara Mendiagnosis Hidronefrosis
Pada tahap awal pemeriksaan, biasanya dokter memeriksa kondisi pasien dengan menanyakan gejala serta riwayat kesehatan pasien dan keluarganya. Selanjutnya, dokter melakukan pemeriksaan fisik, termasuk melihat kondisi sistem urine dan merasakan kondisi ginjal dengan menekan perut dan panggul secara perlahan.
Beberapa tes yang dijalankan untuk mendiagnosis hidronefrosis antara lain:
- Tes darah, untuk mengetahui adanya infeksi.
- Tes urine, guna melihat adanya darah dalam urine atau infeksi.
- Urografi intravena, untuk melihat kondisi saluran urine dengan menyuntikkan pewarna khusus dalam aliran darah, yang selanjutnya diamati dengan foto rontgen.
- Pemindaian ginjal dengan USG atau CT scan, yang menunjukkan gambaran ginjal secara jelas.
Usai Diagnosis Dilakukan, Ini Pengobatan yang Akan Dilakukan
Tujuan utama pengobatan untuk menghilangkan penyumbatan aliran urine. Caranya juga disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan. Jika kondisi ini terjadi pada wanita hamil, janin, atau bayi biasanya tidak memerlukan penanganan. Alasannya, kondisi ini segera membaik saat ibu hamil melahirkan.
Sementara jika pembengkakan ginjal terjadi karena penyumbatan ureter, maka dokter dapat memasang selang untuk melebarkan ureter (stent) dan mengalirkan urine ke kandung kemih, atau saluran nefrostomi yang mengalirkan urine dari ginjal langsung ke luar tubuh. Operasi bisa dilakukan jika penyebabnya adalah batu ginjal atau pembesaran prostat.
Baca Juga: Perlu Diketahui, Ini 5 Komplikasi Gagal Ginjal Kronis
Jika suatu hari kamu mengalami gejala yang mirip dengan penyakit hidronefrosis, segeralah berdiskusi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc supaya mendapatkan diagnosis yang tepat. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan saja dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan