Begini Cara Tepat Mengatur Porsi MPASI untuk Si Kecil
Halodoc, Jakarta – Nutrisi yang memadai selama masa tumbuh kembang Si Kecil di usia dini adalah sangat penting. Periode dari lahir sampai usia dua tahun adalah rentang yang krusial. Defisit nutrisi dini di periode ini dapat memberikan dampak penurunan kinerja intelektual sampai keseluruhan kesehatan selama masa remaja hingga dewasa.
World Health Organization (WHO) mencatat pemberian ASI dan pemberian makanan pendamping ASI dapat menurunkan risiko malnutrisi dan kemungkinan terkena penyakit menular. Pemberian MPASI dilakukan ketika ASI saja tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Bagaimana cara tepat mengatur porsi MPASI untuk Si Kecil? Selengkapnya baca di sini!
Cara Tepat Mengatur Porsi MPASI
Rentang usia pemberian MPASI dimulai dari usia 6 bulan hingga 24 bulan. Ini dilakukan meskipun menyusui dapat berlanjut sampai usia anak lebih dari dua tahun. Bagaimana menentukan jenis makanan dan porsi MPASI untuk Si Kecil? Salah satu yang tidak boleh diabaikan adalah pemberian variasi makanan.
Baca juga: Ikan Gabus sebagai Menu MPASI Si Kecil, Ini Cara Mengolahnya
Berikan berbagai makanan untuk memastikan kebutuhan nutrisi terpenuhi. Daging, unggas, ikan atau telur adalah pilihan untuk menu MPASI. Demikian juga dengan buah dan sayuran kaya vitamin A. Intinya ibu harus memberikan anak makanan dengan kandungan lemak yang cukup serta hindari pemberian minuman dengan nilai gizi rendah, seperti teh, kopi, dan gula termasuk membatasi jumlah pemberian jus.
Baca juga: 6 Makanan Sehat bagi Anak yang Mulai MPASI
Ketika bayi mencapai usia enam bulan, makanan pendamping harus dihaluskan atau dihaluskan dan awalnya ditawarkan hanya beberapa sendok sehari. Ibu harus ingat untuk menjaga frekuensi pemberian ASI agar tidak terjadi gizi buruk dan stunting.
Bayi juga harus diperkenalkan minum dari cangkir sekitar enam bulan yang diisi dengan pilihan bergizi. Perlu ditekankan bahwa minuman tersebut harus melengkapi, bukan menggantikan ASI. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, minuman buah dengan tambahan gula, kopi, dan minuman manis lainnya bukanlah minuman yang cocok untuk bayi dan dapat menyebabkan masalah kesehatan mulut dan pencernaan
Sekitar sembilan bulan, makanan yang mudah diambil dengan ibu jari dan telunjuk dapat diperkenalkan kepada Si Kecil. Pada usia 12 bulan, bayi pada umumnya dapat makan sebagian besar makanan yang sama yang dimakan oleh anggota keluarga lainnya, dengan modifikasi untuk membuatnya lebih mudah dan lebih aman untuk dikunyah dan ditelan.
Pentingnya Menjaga Kebersihan
Makanan yang membawa bahaya tersedak tinggi seperti kacang-kacangan, anggur utuh, permen keras, potongan daging, keju, dan sayuran mentah harus dihindari sampai anak berusia minimal empat tahun. Kemudian, dianjurkan untuk memperkenalkan satu makanan baru pada satu waktu agar sumber makanan dari reaksi alergi apa pun dapat dengan mudah diidentifikasi. Saat memperkenalkan MPASI, kemungkinan kontaminasi patogen dapat terjadi.
Baca juga: Alasan Buah Alpukat Baik untuk Menu MPASI Bayi
Karenanya informasi mengenai pemberian makanan pendukung ASI juga harus dibarengi dengan pengetahuan tentang mencuci tangan yang benar dan menjaga kebersihan makanan. Tangan bayi dan pengasuh orang yang memberi makan Si Kecil harus dicuci dengan benar dengan sabun dan air sebelum persiapan dan proses makan dilakukan.
Makanan harus disiapkan dengan peralatan bersih. Makanan yang tidak lagi dimakan harus dibuang dan tidak disimpan untuk nanti. Ingin memulai MPASI pada Si Kecil, tanyakan saja langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Referensi:
World Health Organization. Diakses pada 2020. GUIDING PRINCIPLES FOR COMPLEMENTARY FEEDING OF THE BREASTFED CHILD
Academy of Nutrition and Dietetics. Diakses pada 2020. Breastfeeding and Complementary Nutrition
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan