Begini Cara Kerja Sistem Saraf dalam Tubuh Manusia
"Sistem saraf manusia memiliki cara kerja yang amat kompleks untuk mengontrol keseluruhan fungsi tubuh. Proses ini melibatkan berbagai jenis sel saraf, zat kimia, otak dan sumsum tulang."
Sistem saraf manusia berperan dalam mengontrol seluruh fungsi tubuh. Bagian ini juga membantu tubuh untuk berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya. Tak hanya itu, adanya saraf memungkinkan kamu untuk mengatur emosi, persepsi, dan kognisi.
Cara kerja sistem saraf manusia melibatkan komunikasi yang kompleks antara berbagai jenis sel saraf, zat kimia neurotransmiter, dan pusat pengendalian di otak dan sumsum tulang belakang. Ketahui lebih lanjut bagaimana prosesnya!
Cara Kerja Sistem Saraf Manusia
Berikut cara kerja sistem saraf manusia yang perlu kamu ketahui:
1. Neuron (sel saraf)
Neuron adalah sel-sel saraf dasar yang membentuk dasar sistem saraf. Setiap neuron terdiri dari tiga bagian utama: dendrit, badan sel, dan akson.
2. Pengiriman sinyal
Sinyal saraf dikirim melalui neuron dalam bentuk impuls listrik. Nah, sinyal ini bergerak cepat melalui neuron, dari ujung dendrit menuju badan sel, dan kemudian melalui akson.
3. Sinapsis
Sinapsis adalah area kontak antara dua neuron. Dalam sistem saraf manusia, sinyal saraf melewati sinapsis melalui zat kimia yang disebut neurotransmiter.
Ketika impuls mencapai ujung akson, neurotransmiter dilepaskan ke celah sinapsis, memungkinkan sinyal untuk melompat ke neuron berikutnya.
4. Sistem saraf pusat (SSP)
SSP terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak adalah pusat pengendalian utama yang mengatur berbagai fungsi tubuh dan proses mental.
Sumsum tulang belakang bertindak sebagai jalur penghubung antara otak dan tubuh.
5. Sistem saraf tepi (SST)
Sedangkan, SST terdiri dari saraf-saraf yang keluar dari otak dan sumsum tulang belakang, serta cabang-cabang saraf yang mencapai berbagai bagian tubuh. Contoh SST, yaitu saraf kranial dan saraf spinal.
6. Saraf sensorik
Dalam sistem saraf manusia, saraf-saraf sensorik membawa informasi dari reseptor sensorik di seluruh tubuh ke SSP.
Ini mencakup informasi tentang sentuhan, rasa sakit, suhu, tekanan, dan berbagai rangsangan lainnya. Yakin Saraf Berfungsi dengan Baik? Cari Tahu Lewat Tes Simpel Ini.
7. Saraf motorik
Sedangkan, saraf motorik membawa sinyal dari SSP ke otot-otot dan kelenjar untuk menghasilkan respons atau gerakan.
Proses ini memungkinkan kita untuk bergerak, berbicara, dan menjalankan fungsi motorik lainnya.
8. Refleks
Beberapa sinyal saraf dapat menyebabkan respons otomatis yang disebut refleks.
Proses ini terjadi ketika sinyal sensorik langsung mengirimkan sinyal motorik tanpa melibatkan otak. Misalnya, refleks lutut ketika seorang dokter memukul tendon lutut.
9. Koordinasi
Sistem saraf manusia bekerja dengan sangat kompleks untuk mengkoordinasikan gerakan tubuh, mengendalikan fungsi organ, dan mengolah informasi sensorik.
Hal ini memungkinkan kita untuk berpikir, merasa, dan berfungsi secara efisien dalam lingkungan kita.
10. Pengaturan otonom
Sistem saraf otonom mengatur fungsi-fungsi tubuh yang tidak kita bisa kamu kendalikan secara sadar, seperti pernapasan, denyut jantung, pencernaan, dan tekanan darah.
Contohnya termasuk cabang simpatis (respons “fight or flight”) dan parasimpatis (respons “rest and digest”) dari sistem saraf otonom.
Pernah mendengar elektromiografi (EMG) untuk mendiagnosis cedera dan kondisi yang memengaruhi otot serta saraf? Baca selengkapnya di artikel ini: “Mengenal Elektromiografi (EMG): Jenis, Manfaat, Prosedur dan Efek Samping“.
Faktor yang Menghambat Fungsi Saraf
Ada banyak faktor yang dapat mengganggu kerja sistem saraf manusia. Beberapa di antaranya, yaitu:
- Cedera fisik, yaitu cedera tulang belakang, cedera kepala, atau cedera saraf perifer dapat merusak saraf dan mengganggu transmisi sinyal saraf.
- Beberapa penyakit seperti multiple sclerosis, Parkinson, ALS (amyotrophic lateral sclerosis), dan Alzheimer dapat merusak sel-sel saraf dan mengganggu fungsi sistem saraf manusia.
- Infeksi virus atau bakteri tertentu dapat merusak saraf, seperti herpes zoster yang dapat menyebabkan neuralgia postherpetica.
- Kekurangan vitamin tertentu, terutama vitamin B12, dapat mempengaruhi kesehatan saraf dan menyebabkan gangguan seperti neuropati.
- Paparan terhadap toksin, yaitu logam berat, pestisida, atau alkohol dapat merusak saraf.
- Stres kronis dapat mempengaruhi kesehatan saraf dan menyebabkan berbagai masalah, termasuk gangguan tidur, kecemasan, dan depresi.
- Tumor di dalam otak atau sumsum tulang belakang dapat menekan saraf dan mengganggu fungsinya.
- Penyakit autoimun seperti lupus atau penyakit Guillain-Barré melibatkan sistem kekebalan menyerang sel-sel saraf, menyebabkan kerusakan.
Itulah penjelasan cara kerja sistem saraf manusia. Jika punya pertanyaan lain tentang hal ini, jangan ragu menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apa lagi, download aplikasinya sekarang juga!
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Nervous System.
National Cancer Institute. Diakses pada 2023. Introduction to the Nervous System.
Kids Health. Diakses pada 2023. Nervous System.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan