Begini Cara Kerja Antibiotik untuk Atasi Infeksi
Halodoc, Jakarta – Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Itulah mengapa obat ini disebut juga antibakteri. Antibiotik bekerja dengan cara membunuh bakteri atau mencegahnya berkembang biak dan menyebar.
Namun, obat ini tidak efektif untuk melawan infeksi virus, seperti pilek, flu, dan kebanyakan jenis batuk. Antibiotik juga tidak selalu diresepkan, karena banyak infeksi bakteri ringan yang dapat diatasi oleh sistem kekebalan tubuh kamu sendiri. Yuk, kenali cara kerja antibiotik lebih jauh di sini.
Ragam Bentuk Antibiotik dan Alasan Menggunakannya
Antibiotik tersedia dalam berbagai bentuk, antara lain:
- Tablet.
- Kapsul.
- Cairan.
- Krim.
- Salep.
Jenis antibiotik tertentu bekerja paling baik untuk jenis infeksi bakteri tertentu. Kebanyakan antibiotik hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Sementara beberapa krim dan salep antibiotik bisa didapatkan tanpa resep.
Baca juga: Antibiotik dengan Injeksi Lebih Efektif dari Oral, Benarkah
Antibiotik hanya diresepkan untuk mengobati infeksi bakteri yang:
- Tidak mungkin sembuh tanpa antibiotik.
- Dapat menular ke orang lain bila tidak diobati.
- Bisa memakan waktu yang lama untuk sembuh bila tidak diobati.
- Memiliki risiko komplikasi yang lebih serius.
Orang-orang yang berisiko tinggi terinfeksi juga bisa diberikan antibiotik sebagai tindakan pencegahan yang dikenal sebagai profilaksis antibiotik.
Baca juga: Ini Jenis-Jenis Penyakit yang Memerlukan Antibiotik
Cara Kerja Antibiotik
Antibiotik melawan bakteri penyebab infeksi di dalam tubuh dengan cara menghancurkan struktur bakteri atau kemampuannya untuk membelah atau bereproduksi. Berikut ini cara kerja antibiotik:
- Beberapa antibakteri, seperti penisilin dan sefalosporin, disebut juga bakterisidal, karena bekerja dengan langsung membunuh bakteri. Jenis antibiotik tersebut mungkin langsung menyerang dinding sel bakteri yang melukai sel. Dengan begitu, bakteri tidak lagi dapat menyerang tubuh, sehingga mencegah sel-sel ini melakukan kerusakan lebih lanjut di dalam tubuh.
- Antibakteri lain, seperti tetrasiklin dan eritromisin, bekerja dengan cara menghalangi pertumbuhan atau reproduksi bakteri. Sering disebut juga antibiotik bakteriostatik, mereka mencegah bakteri mendapatkan nutrisi, sehingga bakteri akan berhenti membelah dan berkembang biak. Dengan mengonsumsi antibiotik ini, infeksi dapat dihentikan dan sistem kekebalan tubuh memiliki waktu untuk melawan balik bakteri.
Beberapa antibakteri memiliki spektrum yang luas dan dapat melawan berbagai jenis kuman di dalam tubuh, sementara yang lain lebih spesifik. Dokter kadang-kadang juga dapat merekomendasikan tes darah urin atau tes lain untuk mengidentifikasi bakteri yang menyebabkan infeksi yang kamu alami. Dengan demikian, dokter dapat meresepkan antibiotik yang tepat untuk melawan kuman tersebut.
Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan Antibiotik untuk Bekerja?
Antibiotik mulai bekerja segera setelah kamu meminumnya. Namun, kamu mungkin belum akan merasa membaik selama 2-3 hari setelah mengonsumsinya.
Seberapa cepat kamu sembuh setelah mendapatkan pengobatan antibiotik bervariasi. Hal itu juga tergantung pada jenis infeksi yang kamu coba atasi.
Kebanyakan antibiotik harus diminum selama 7-14 hari. Dalam beberapa kasus, perawatan yang lebih singkat juga dapat bekerja dengan baik. Dokter bisa menentukan lama perawatan terbaik dan jenis antibiotik yang tepat untuk kamu.
Meskipun kamu mungkin sudah merasa lebih baik setelah beberapa hari pengobatan, kamu dianjurkan untuk menyelesaikan semua dosis antibiotik yang sudah ditentukan dokter untuk memastikan infeksi sudah sepenuhnya teratasi. Hal ini dapat membantu mencegah resistensi antibiotik. Jadi, jangan berhenti minum antibiotik lebih awal tanpa berbicara dulu dengan dokter.
Baca juga: Efek Samping Konsumsi Obat Antibiotik dalam Waktu Lama
Tips Menggunakan Antibiotik agar Efektif
Antibiotik paling efektif bila digunakan secara tepat. Pertama, pastikan dulu bahwa kamu benar-benar membutuhkan antibiotik. Sebaiknya hanya minum antibiotik yang diresepkan oleh dokter untuk mengatasi infeksi bakteri.
Bicarakan dengan dokter mengenai cara terbaik minum antibiotik. Beberapa harus dikonsumsi bersama makanan untuk mengurangi efek samping, tapi yang lain harus dikonsumsi dengan perut kosong.
Antibiotik juga harus diminum sesuai dengan jumlah dan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan dokter. Jangan menghentikan konsumsi antibiotik lebih awal tanpa membicarakannya terlebih dahulu dengan dokter.
Nah, kamu bisa membeli antibiotik yang diresepkan dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk mendapatkan solusi kesehatan terlengkap dengan mudah.