Begini Cara Diagnosis Perforasi Membran Timpani dengan Tepat

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   19 Agustus 2019
Begini Cara Diagnosis Perforasi Membran Timpani dengan TepatBegini Cara Diagnosis Perforasi Membran Timpani dengan Tepat

Halodoc, Jakarta – Telinga adalah salah satu indra pada tubuh yang memiliki peranan cukup penting untuk kehidupan. Tidak hanya daun telinga saja, namun bagian telinga lainnya juga, salah satunya adalah membran timpani atau yang dikenal dengan gendang telinga.

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Tentang Gendang Telinga Pecah

Fungsi telinga akan berjalan dengan baik ketika semua bagian pada telinga terjaga kesehatannya dan terhindar dari kerusakan, termasuk bagian membran timpani. Membran timpani dapat mengalami kerusakan yang menyebabkan seseorang mengalami kondisi perforasi membran timpani.

Penyebab Utama dari Perforasi Membran Timpani

Perforasi membran timpani adalah kondisi ketika seseorang mengalami robekan pada membran tipis yang memisahkan telinga bagian luar dan telinga bagian dalam. Ketika seseorang mengalami gangguan pada gendang telinga, tentu menyebabkan dampak yang kurang baik pada telinga.

Gendang telinga memiliki dua fungsi utama pada telinga, seperti penerimaan getaran gelombang suara untuk dijadikan impuls saraf dan dikirimkan menuju otak. Selain itu, gendang telinga berfungsi menjaga bagian dalam telinga dari benda asing atau bakteri yang memungkinkan masuk melalui telinga.

Kondisi perforasi membran timpani umum terjadi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kondisi ini, seperti:

1. Kondisi Otitis Media

Otitis media adalah salah satu penyakit yang dapat dialami oleh telinga bagian tengah. Biasanya, infeksi pada bagian tengah telinga disebabkan karena adanya penumpukan cairan pada telinga sehingga menyebabkan gendang telinga menjadi robek.

2. Barotrauma

Barotrauma adalah kondisi ketika tekanan dalam telinga berbeda dengan tekanan yang ada di sekitar luar telinga. Tekanan yang terlalu kuat menyebabkan kerusakan pada gendang telinga. Kondisi ini bisa dialami ketika melakukan perjalanan menggunakan pesawat. Tekanan udara dalam penerbangan bisa menjadi salah satu penyebab barotrauma.

3. Trauma Akustik

Trauma akustik adalah kondisi ketika telinga mengalami suara mendadak yang sangat keras akibat ledakan. Kondisi ini dapat menyebabkan gendang telinga menjadi robek.

4. Benda Asing dalam Telinga

Benda asing yang masuk dalam telinga dapat menyebabkan kamu mengalami perforasi membran timpani. Sebaiknya hindari penggunaan cotton bud untuk membersihkan telinga agar terhindar dari perforasi membran timpani.

Baca juga: 3 Jenis Gangguan Telinga yang Perlu Diketahui

Lakukan Pemeriksaan untuk Pengobatan Perforasi Membran Timpani

Ada beberapa gejala yang dialami oleh seseorang mengalami perforasi membran timpani, seperti muncul rasa nyeri pada dalam telinga secara tiba-tiba, keluarnya cairan dari telinga, mendapatkan gangguan pendengaran, telinga yang berdenging, muncul penyakit vertigo, dan mual yang disertai muntah.

Sebaiknya segera kunjungi rumah sakit terdekat untuk mengatasi gejala yang muncul. Ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk memastikan gejala yang kamu alami, seperti pemeriksaan otoskopi. Pemeriksaan otoskopi adalah salah satu pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter dengan menggunakan sebuah alat dengan lampu untuk melihat kondisi telinga bagian dalam.

Tes audiologi dilakukan ketika dokter memastikan adanya robekan pada gendang telinga. Biasanya, tes ini dilakukan untuk memastikan seberapa besar dampak robekan yang terjadi pada pendengaran seseorang.

Baca juga: Gendang Telinga Pecah, Bahaya atau Tidak?

Kamu dapat mencegah penyakit perforasi membran timpani pada kesehatan. Menghindari telinga dari paparan suara yang cukup keras menjadi salah satu cara pencegahan perforasi membran timpani. Tidak hanya itu, jaga kebersihan dan jaga telinga tetap kering agar kamu terhindar dari gangguan telinga seperti perforasi membran timpani.

Referensi:
Mayo Clinic (Diakses pada 2019). Ruptured Eardrum
NHS (Diakses pada 2019). Perforated Eardrum
WebMD (Diakses pada 2019). Ruptured Eardrum