Begini 7 Cara Ampuh untuk Mengatasi Mata Merah
Ada beberapa cara yang bisa kamu terapkan untuk mengatasi mata merah, termasuk mengompresnya.
Artikel ini telah di-review oleh dr. Budiyanto, MARS
DAFTAR ISI
- Apa yang Harus Dilakukan Jika Mata Merah?
- Apa Saja Penyebab Mata Merah?
- Kapan Harus ke Dokter?
- Hubungi Dokter Ini untuk Pengobatan Mata Merah
Mata merah adalah salah satu kondisi yang umum terjadi. Salah satu tanda mata merah yaitu adanya perubahan warna pada bagian putih mata yang menjadi kemerahan.
Berita baiknya, apabila kondisi ini tidak muncul dengan gejala lain, biasanya kondisi ini menandakan gangguan mata yang terbilang ringan. Sebab, kondisi ini masih dapat kamu atasi di rumah dengan perawatan sederhana.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Mata Merah?
Jika kondisi terjadi tetapi tidak disertai dengan gejala apa pun, kamu bisa menanganinya dengan melakukan perawatan sederhana secara rumahan.
Berikut adalah beberapa cara ampuh yang dapat kamu lakukan sebagai perawatan mata merah:
1. Kompres mata yang merah
Kamu bisa melakukan pengompresan pada mata yang merah.
- Siapkan wadah yang berisi air dingin dan hangat.
- Gunakan kain yang lembut untuk mengompres area mata.
- Kompres bagian mata secara bergantian menggunakan kompres dingin dan hangat selama 3 hingga 5 menit.
- Setelah selesai, keringkan area mata.
Kamu juga dapat mengatasi mata merah dan gatal dengan menggunakan obat tetes mata yang tepat.
Mau tahu apa saja rekomendasi obat tetes mata? Baca di artikel ini: 11 Rekomendasi Obat Tetes Mata untuk Redakan Gatal dan Kemerahan.
2. Hindari penggunaan riasan mata
Selama mengalami kondisi ini, sebaiknya hindari penggunaan riasan mata.
Selain itu, pastikan untuk selalu membersihkan riasan mata menggunakan bahan dan cara yang tepat untuk menghindari kondisi ini.
3. Jangan menggaruk
Saat kamu mengalami kondisi ini, sebaiknya jangan menggaruk mata. Jika mata terasa gatal dan tidak nyaman, segera lakukan pemeriksaan di rumah sakit.
4. Hindari penggunaan lensa kontak
Jika mengalami kondisi ini, sebaiknya hindari penggunaan lensa kontak.
- Batasi penggunaan lensa kontak saat kamu mengalami kondisi ini.
- Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan sebelum menggunakan atau melepas lensa kontak.
- Pastikan cairan yang kamu gunakan untuk menyimpan lensa kontak masih dalam kualitas yang baik.
5. Istirahatkan mata
Kamu bisa mengistirahatkan mata untuk sementara dengan menghindari gadget atau memejamkan mata.
Kamu juga bisa menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi berbagai makanan dengan kandungan nutrisi yang mata butuhkan.
Hindari juga kebiasaan merokok karena paparan asap rokok dapat memicu iritasi mata.
Selain itu, ada beberapa obat sakit mata yang bisa kamu dapatkan tanpa resep dokter untuk mengatasi kondisi ini, tergantung penyebabnya.
Untuk informasi yang lebih lengkap, kamu bisa membaca artikel: 5 Pilihan Obat Sakit Mata Merah Tanpa Resep Dokter.
6. Gunakan air mata buatan
Tetes mata atau air mata buatan, secara klinis juga dikenal sebagai tetes penenang. Ini adalah obat tetes mata yang bisa kamu dapatkan tanpa resep dokter.
Obat tetes mata memiliki formulasi untuk mengembalikan kelembapan pada mata yang kering dan meradang.
Tetes mata merupakan perawatan yang umum dan perlu kamu terapkan cukup sering. Sebab, kebanyakan orang cenderung kurang memanfaatkannya.
7. Obat tetes mata antihistamin
Cara mengatasi mata merah selanjutnya, kamu bisa menggunakan obat tetes mata antihistamin.
Obat mata ini mengandung zat yang dapat mengobati gejala alergi mata, terutama gatal, kemerahan, nyeri, perih, atau bengkak.
Beberapa obat mata antihistamin ini bisa kamu dapatkan tanpa resep dokter, tapi ada juga yang memerlukan resep dari dokter.
Obat ini bekerja dengan mengecilkan pembuluh darah yang bengkak untuk mengurangi kemerahan.
Apa Kata Riset?
Sebuah studi yang dimuat dalam Macedonian Journal of Medical Sciences telah mengidentifikasi faktor sosial dan lingkungan yang dapat memengaruhi kondisi konjungtivitis atau mata merah di Yogyakarta sebab jumlah kasusnya terus meningkat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor seperti usia, jarak rumah dari sungai, jarak dari tempat pembuangan sampah sementara, serta kontak dengan teman yang terinfeksi, dapat meningkatkan risiko terjadinya konjungtivitis.
Selain itu, kebiasaan membuka jendela rumah setiap hari juga dapat berperan dalam penyebaran infeksi mata ini.
Untuk mencegah terjadinya konjungtivitis, disarankan bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih memerhatikan kebersihan lingkungan.
Dengan pencegahan yang lebih baik, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari konjungtivitis dan mencegah penyebaran lebih lanjut.
Fakta Menarik
1. Mata merah sering kali disebabkan oleh pembesaran pembuluh darah di bagian putih mata, yang bisa terjadi karena kekurangan tidur atau alergi.
2. Kondisi ini juga bisa menjadi tanda gangguan kesehatan lain, seperti infeksi atau peradangan pada konjungtiva.
Apa Saja Penyebab Mata Merah?
Sebelum mengetahui apa saja cara mengatasi kondisi ini, ketahuilah apa saja penyebab mata merah.
Secara umum, gangguan mata ini terjadi akibat pembengkakan atau melebarnya pembuluh darah pada sklera atau dasar selaput putih mata.
Kondisi ini dapat terjadi akibat sejumlah faktor, seperti:
1. Alergi
Kondisi ini terjadi ketika mata bereaksi terhadap alergen atau zat penyebab alergi.
Contohnya seperti debu atau bulu hewan, yang memicu jaringan mata melepaskan zat histamin.
2. Blefaritis
Blepharitis adalah kondisi mata umum yang membuat kelopak mata merah, bengkak, iritasi, dan gatal.
Kondisi ini dapat menyebabkan serpihan seperti ketombe berkerak pada bulu mata. Blefaritis bisa membuat tidak nyaman, tetapi masalah mata ini tidak menular.
Selain itu, blefaritis juga umumnya tidak menyebabkan kerusakan permanen pada mata.
Adapun kondisi ini biasanya terjadi ketika kelenjar minyak kecil dari kelopak mata bagian dalam mengalami peradangan.
Ini dia 5 Makanan yang Baik untuk Pengidap Blefaritis.
3. Mata merah muda (Konjungtivitis)
Mata merah muda atau konjungtivitis adalah peradangan (kemerahan) pada konjungtiva, yaitu jaringan bening yang melapisi permukaan bagian dalam kelopak mata dan lapisan luar mata.
Jaringan tersebut berfungsi untuk membantu menjaga kelopak mata dan bola mata tetap lembap.
Adapun kondisi ini dapat terjadi akibat infeksi virus, bakteri, alergen, dan penyebab lainnya.
4. Mata kering
Penyebab kondisi ini selanjutnya adalah mata kering yang bisa terjadi ketika kelenjar air mata tidak memproduksi cukup banyak air mata.
Mata merah dapat membuat mata terasa kering dan iritasi sehingga terlihat merah.
Selain itu, mata kering juga dapat menimbulkan sakit kepala. Untuk mengetahui apa alasannya, kamu bisa membaca artikel: Waspada, Mata Kering Dapat Sebabkan Sakit Kepala.
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi pemicu mata kering. Misalnya seperti penggunaan lensa kontak terlalu lama, cuaca panas dan berangin.
Namun, pada kasus yang serius, mata kering juga dapat terjadi akibat penyakit tertentu. Contohnya, yaitu penyakit Sjogren, rheumatoid arthritis dan lupus.
5. Mata kelelahan
Terlalu lama bekerja depan layar komputer dapat membuat mata lelah sehingga terasa kering atau justru berair terus-menerus. Bahkan, mata lelah juga terkadang muncul bersamaan dengan sakit kepala.
Adapun salah satu pemicu dari kondisi ini adalah kurangnya berkedip saat bekerja di depan layar komputer. Akibatnya, mata menjadi kering dan merah.
Ketahui lebih lanjut mengenai Kelelahan pada Mata beserta Gejala yang dapat Timbul.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu atau keluarga mengalami gejala ini dan tidak kunjung membaik, segera hubungi dokter spesialis mata. Sebab, beberapa gejala tersebut mengindikasikan bahwa ada kondisi atau penyakit mata tertentu yang mendasarinya.
Hubungi Dokter Ini Bila Mata Merah juga Disertai Penurunan Daya Pengelihatan
Mata yang merah yang tak kunjung hilang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman. Karena itu, sebaiknya segera hubungi dokter mata di Halodoc.
Tujuannya agar kamu mendapat saran perawatan dan penanganan yang tepat. Tak hanya itu, konsultasi dengan dokter berguna untuk mengidentifikasi penyebab dari mata merah tersebut.
Tenang saja, dokter mata di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
1. dr. Febria Restissa Sp.M
Kamu bisa menghubungi dr. Febria Restissa Sp.M untuk mencari tahu informasi seputar mata merah lebih mendalam.
Ia adalah dokter spesialis mata yang lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya pada 2011 dan 2018.
Dokter Febria Restissa Sp.M juga tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) dengan nomor STR 1621603323130387. Ia saat ini berpraktik di Tangerang, Banten.
Dengan pengalaman sebagai dokter mata selama 13 tahun, dr. Febria Restissa Sp.M mampu memberikan konsultasi di Halodoc seputar cara mengatasi mata merah.
Tak sebatas itu saja, ia juga bisa memberikan konsultasi seputar infeksi mata, gangguan retina, mata bintitan sampai penglihatan buram.
Chat dr. Febria Restissa Sp.M mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
2. dr. Lilianty Fauzi Sp.M, M.Kes
Dokter spesialis mata lainnya yang bisa kamu hubungi adalah dr. Lilianty Fauzi Sp.M, M.Kes.
Ia mendapatkan gelar dokternya di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung pada 2011 dan Universitas Sriwijaya Palembang pada 2022.
Dokter Lilianty Fauzi Sp.M, M.Kes juga salah satu anggota dari Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) dengan nomor STR 1621603422130592. Ia saat ini menjalani praktik di Bandar Lampung.
Hingga saat ini, dr. Lilianty Fauzi Sp.M, M.Kes sudah memiliki pengalaman selama 13 tahun sebagai dokter spesialis mata.
Itu sebabnya, kamu bisa bertanya seputar mata merah di Halodoc dengan dr. Lilianty Fauzi Sp.M, M.Kes.
Ia juga bisa memberikan solusi terkait masalah penglihatan lain, seperti penglihatan buram, gangguan saluran air mata, infeksi mata dan mata bintitan.
Chat dr. Lilianty Fauzi Sp.M, M.Kes mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Itulah beberapa dokter spesialis mata yang bisa kamu hubungi untuk bantu obati mata merah.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Kamu juga bisa konsultasi dengan biaya yang lebih hemat menggunakan kode kupon, klik gambar di bawah ini:
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2024. How to Get Rid of Red Eyes.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Red Eye.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Pink Eye (Conjunctivitis).
NIH. Diakses pada 2024. Blepharitis.
Suryani L, Setyandriana Y, Meida NS. Diakses pada 2024. The Social-environmental Risk Factor for Conjunctivitis.
Frequently Asked Questions
1. Apa yang harus dilakukan saat mata merah?
Jika kamu mengalami mata merah tanpa disertai gejala lain, kamu bisa mencoba beberapa langkah perawatan sederhana di rumah seperti berikut:
- Lakukan kompres bergantian dengan air dingin dan hangat selama 3–5 menit. Pastikan menggunakan kain yang lembut agar tidak melukai mata
- Hindari penggunaan gadget terlalu lama, istirahatkan matamu secara teratur
- Jangan memakai lensa kontak atau produk kosmetik untuk mata hingga kondisinya membaik.
- Jika diperlukan, gunakan air mata buatan atau obat tetes mata khusus, seperti antihistamin, untuk meredakan iritasi.
Walaupun terasa gatal, sebisa mungkin hindari menggaruk mata, karena bisa memperburuk iritasi atau menyebabkan infeksi.
2. Apakah mata merah bisa hilang sendiri?
Mata merah yang tidak disertai gejala serius, seperti nyeri, penglihatan kabur, atau pembengkakan, biasanya dapat hilang sendiri dengan perawatan ringan.
Namun, jika kondisi tidak kunjung membaik setelah beberapa hari, atau disertai gejala lain, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter spesialis mata untuk memastikan penyebab dan mendapatkan perawatan yang tepat.