Bedanya Operasi Usus Buntu dengan Laparoskopi
Halodoc, Jakarta - Apakah kamu sering mengonsumsi makanan pedas? Jika iya, kamu perlu berhati-hati, karena penyakit usus buntu bisa saja mengintai. Pengidap gangguan ini akan merasakan nyeri perut, terutama di bagian pusar. Jika kamu mengidap gangguan ini, pastikan untuk segera mengobatinya, karena usus buntu dapat pecah yang menyebabkan penyebaran bakteri dalam tubuh. Jika sudah begitu, kehilangan nyawa merupakan komplikasi paling parah yang bisa saja terjadi.
Sejauh ini, ada dua metode pengobatan yang umum dilakukan untuk mengatasi usus buntu. Keduanya, yaitu operasi usus buntu dan laparoskopi. Masing-masing prosedur penanganan akan disesuaikan pada kebutuhan, dan tingkat keparahan penyakit. Kedua penanganan tersebut memiliki perbedaan mendasar terkait cara melaksanakannya dan lainnya. Ketahui perbedaan tersebut di bawah ini!
Baca juga: Deretan Makanan Pantangan setelah Operasi Usus Buntu
Perbedaan Antara Operasi Usus Buntu dan Laparoskopi
Penyakit usus buntu merupakan gangguan kesehatan yang terjadi ketika bagian tersebut meradang dan bengkak, sehingga bakteri dapat dengan cepat berkembang biak di dalam organ. Gangguan tersebut juga dapat menyebabkan pembentukan nanah. Bakteri yang menumpuk dapat menyebabkan perasaan nyeri pada area pusar yang menyebar ke bagian kanan bawah perut. Selain itu, kamu juga dapat mengalami mual, muntah, hingga diare.
Maka dari itu, kamu harus tahu dua cara yang umum dilakukan untuk mengatasi penyakit usus buntu. Metode penanganan tersebut antara lain operasi usus buntu dan laparoskopi. Berikut ini pembahasan mengenai perbedaan dari kedua metode tersebut:
1. Operasi Usus Buntu
Salah satu cara untuk mengatasi penyakit usus buntu adalah dengan melakukan operasi usus buntu atau apendektomi. Metode ini adalah pengobatan standar yang digunakan untuk mengatasi apendisitis. Seseorang yang mengalami gangguan tersebut harus segera mendapatkan penanganan sebelum usus buntu menjadi pecah. Setelah operasi dilakukan, kebanyakan orang akan pulih tanpa mengalami komplikasi.
Hal ini dapat mengobati penyakit usus buntu dengan cara mengangkat usus buntu keluar dari tubuh. Ahli bedah akan membuat satu sayatan di sisi kanan bawah perut untuk mengangkat bagian tersebut dan menutup luka dengan jahitan. Cara ini juga dapat memungkinkan dokter untuk membersihkan rongga perut jika usus buntu ternyata sudah pecah. Dokter mungkin lebih memilih operasi usus buntu jika usus buntu sudah pecah dan infeksi telah menyebar ke organ lain.
Baca juga: Tidak Sama, Ini Bedanya Sakit Perut karena Penyakit Usus Buntu dan Maag
2. Laparoskopi
Laparoskopi juga termasuk salah satu pilihan untuk mengatasi penyakit usus buntu. Hal ini diawali dengan membuat beberapa sayatan kecil pada perut. Setelah itu, sebuah tabung kecil yang disebut kanula kemudian dimasukkan. Alat tersebut untuk mengembangkan perut dengan gas karbon dioksida. Cara ini dilakukan agar ahli beda dapat melihat usus buntu dengan lebih jelas.
Setelah membengkak, alat bernama laparoskop dimasukkan ke dalam sayatan tersebut. Laparoskopi adalah tabung dengan cahaya intensitas tinggi dan kamera resolusi tinggi di bagian depannya. Kamera akan menampilkan gambar di layar sehingga mampu menemukan penyakit usus buntu. Dengan cara ini, penyakit tersebut dapat diatasi dengan sayatan yang minimum sehingga tidak ada bekas luka yang besar pada perut.
Baca juga: Idap Gejala Usus Buntu, Kapan Harus Periksa ke Dokter?
Itulah perbedaan antara operasi usus buntu biasa dengan metode laparoskopi. Keduanya memang dapat mengatasi penyakit usus buntu, tetapi laparoskopi terbilang lebih efektif karena hanya membutuhkan sayatan kecil. Meski begitu, dokter yang akan menentukan metode yang mana yang lebih baik untuk diterapkan, terlebih lagi jika usus buntu sudah pecah.
Untuk lebih jelasnya mengenai perbedaan penanganan, manfaat, serta efek samping yang ditimbulkan, silahkan diskusikan langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Appendectomy.
Healthline. Diakses pada 2021. Laparoscopy.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan