Beda Sakit Kepala Sebagai Gejala Kanker Otak dan Sakit Kepala Biasa
“Gejala kanker otak salah satunya adalah sakit kepala parah dan persisten. Namun, sakit kepala ini ada bedanya dengan sakit kepala biasa. Sakit kepala akibat kanker otak juga bisa disertai dengan gejala lain. Oleh karena itu, kamu harus segera periksakan ke dokter jika mengalami sakit kepala yang tidak biasa.”
Halodoc, Jakarta – Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 50–75 persen orang dewasa berusia 18–65 tahun di seluruh dunia dilaporkan mengalami setidaknya satu kali sakit kepala pada tahun 2015. WHO juga mencatat bahwa hingga 4 persen populasi orang dewasa dunia hidup dengan gangguan sakit kepala kronis.
Dibandingkan dengan jumlah yang sangat besar ini, dokter hanya mendiagnosis sekitar 330.000 orang dengan kanker otak atau sumsum tulang belakang pada tahun 2016. Kebanyakan sakit kepala tidak menunjukkan kanker otak. Selain itu, mengalami sakit kepala dari waktu ke waktu jarang merupakan keadaan darurat medis. Namun, gejala kanker otak bisa termasuk sakit kepala parah dan persisten.
Sakit Kepala Akibat Kanker Otak dan Gejala Kanker Otak Lainnya
Gejala kanker otak di antaranya adalah mengalami sakit kepala, kehilangan koordinasi, dan kesulitan berjalan. Selain itu, menurut American Brain Tumor Association, sekitar 50 persen orang dengan tumor otak mengalami sakit kepala. Namun, tumor otak menyebabkan jenis sakit kepala tertentu yang berbeda dari migrain atau sakit kepala tipe tegang.
Sakit kepala karena tumor otak memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Sakit Kepala yang Sangat Parah
Sakit kepala yang luar biasa parah atau persisten, terutama pada orang tanpa riwayat sakit kepala parah atau kronis.
- Mengganggu Istirahat
Sakit kepala lebih terasa menyakitkan atau intens di pagi hari, bahkan bisa membangunkan seseorang di tengah malam dan memburuk dari waktu ke waktu.
- Memburuk Saat Batuk
Sakit kepala bisa bertahan selama beberapa hari atau minggu dan memburuk ketika seseorang batuk atau mengubah posisi.
- Muntah
Sakit kepala kerap terjadi bersamaan dengan muntah
Penting untuk diingat bahwa kondisi dan faktor lain dapat menyebabkan sakit kepala dengan karakteristik serupa. Misalnya, gangguan tidur, seperti bruxism (gertakan gigi), sleep apnea, dan insomnia, juga dapat menyebabkan sakit kepala di pagi hari.
Namun, gejala kanker otak bisa berupa hal lain, seperti:
- Kelelahan.
- Kehilangan selera makan.
- Sering mual dan muntah.
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
- Kehilangan koordinasi.
- Kesulitan berjalan.
- Masalah penglihatan, pendengaran, atau bicara.
- Kejang.
- Perubahan kepribadian atau suasana hati.
- Kesulitan berkonsentrasi.
Kanker otak terjadi saat tumbuhnya tumor. Ini terjadi ketika DNA sel sehat berubah atau bermutasi sedemikian rupa, sehingga memungkinkan sel tumbuh dengan cepat. Tumor otak mengacu pada massa sel abnormal yang dapat berkembang di berbagai area otak.
Tumor otak terbentuk tanpa penyebab yang diketahui. Namun, perubahan tertentu dalam DNA sel mempengaruhi gen yang mengontrol pertumbuhan dan pembelahan sel. Seseorang juga dapat mewarisi perubahan gen yang menyebabkan kanker. Perubahan genetik juga dapat terjadi akibat paparan jangka panjang terhadap zat yang merusak DNA, seperti asap tembakau dan radiasi.
Tumor otak mungkin jinak (non-kanker) atau ganas (kanker). Kedua jenis tumor otak dapat meningkatkan tekanan di dalam tengkorak, menyebabkan sakit kepala, kelelahan, bahkan koma. Tanpa pengobatan, tumor otak dapat menyebabkan kerusakan otak jangka panjang.
Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, maka ada baiknya untuk segera tanyakan pada dokter di Halodoc. Ambil smartphone-mu dan download aplikasi Halodoc untuk menikmati layanan kesehatan hanya di genggaman!
Referensi:
American Cancer Society. 2020. Signs and Symptoms of Adult Brain and Spinal Cord Tumors.
Medical News Today. Diakses pada 2021. Brain Tumor Headaches: Signs, Symptoms, and More.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan