Beda Demensia dan Alzheimer, Penyakit yang Rentan Menyerang Lansia
Halodoc, Jakarta – Alzheimer dan demensia sering dianggap sama, padahal keduanya berbeda. Demensia adalah kumpulan gejala yang ditandai penurunan kemampuan mengingat, berkomunikasi, dan beraktivitas. Sedangkan, Alzheimer adalah jenis demensia yang paling umum. Alzheimer dapat memburuk seiring waktu dan memengaruhi daya ingat, bahasa, dan pikiran pengidapnya.
Meskipun gejala Alzheimer dan demensia terkesan tumpang tindih, kamu perlu mengetahui perbedaanya. Apa saja?
Ketahui Karakteristik Demensia
Demensia bukan sebuah penyakit, melainkan sindrom yang terdiri dari sekelompok gejala tanpa diagnosis pasti. Sindrom ini menyebabkan penurunan kemampuan kognitif pengidapnya.
-
Gejala Demensia
Pengidap demensia cenderung sulit melacak waktu dan kehilangan arah yang sebenarnya sudah diketahui. Seiring perkembangan penyakit, pengidap demensia akan mengalami kebingungan dan sering lupa, termasuk dalam mengingat nama dan wajah seseorang. Gejala lainnya berupa ketidakmampuan dalam mengambil keputusan, membuat pertanyaan berulang, dan tidak mampu menjaga kebersihan diri.
-
Faktor Penyebab Demensia
Kebanyakan kasus demensia terjadi akibat faktor usia dan mengidap penyakit degeneratif, seperti Alzheimer, parkinson, dan huntington. Studi menyebutkan sebagian besar pengidap demensia disebabkan oleh Alzheimer. Penyebab lain demensia adalah HIV, penyakit pembuluh darah, akibat terkena pukulan, depresi, dan efek samping penggunaan obat penyakit kronis.
Baca Juga: Benarkah Demensia Hanya Terjadi pada Orang Tua?
Ketahui Karakteristik Alzheimer
Alzheimer adalah penyakit degeneratif yang ditandai dengan penurunan daya ingat. Jika dibiarkan tanpa penanganan, Alzheimer bisa menyebabkan demensia.
-
Gejala Alzheimer
Gejala awal berupa penurunan kemampuan mengingat atau mempelajari hal baru. Jika Alzheimer menyebar ke area otak yang lebih luas, gejala yang lebih berat akan muncul, seperti disorientasi, perubahan suasana hati, perubahan perilaku, serta kebingungan tentang kejadian baru maupun persepsi waktu dan tempat.
Gejala akut lainnya adalah timbulnya kecurigaan tidak berdasar terhadap anggota keluarga, teman, dan perawat. Pada stadium lanjut, gejala dapat berkembang menjadi sangat parah hingga pengidap mengalami kehilangan memori yang serius, perubahan perilaku yang ekstrem, kesulitan berbicara, menelan, dan berjalan. Gejala ekstrem lainnya adalah insomnia, halusinasi, gangguan persepsi, apati, depresi, perilaku agresif, dan kecemasan berlebih.
Baca Juga: 10 Gejala Alzheimer di Usia Muda yang Harus Kamu Ketahui
-
Faktor Penyebab Alzheimer
Alzheimer rentan terjadi pada lansia, yaitu orang yang berusia lebih dari 60 tahun. Faktor risiko lainnya berupa riwayat keluarga dengan Alzheimer, berjenis kelamin perempuan, pernah mengalami cedera kepala, punya kebiasaan merokok, serta mengidap masalah kesehatan tertentu (seperti sindrom Down, gangguan kognitif, dan diabetes tipe 2).
Jika kamu sering lupa tanpa sebab di usia muda, bicara pada dokter Halodoc untuk mencari tahu penyebabnya. Gunakan fitur Contact Doctor yang ada di Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan