Bayi Susah BAB, Ini Cara Mengatasinya
Halodoc, Jakarta - Memiliki bayi yang baru lahir membuat ibu memiliki tanggung jawab dan tugas baru, salah satunya rutin mengganti popoknya. Pemberian ASI eksklusif pada bayi yang baru lahir menyebabkan peningkatan pada frekuensi buang air besar bayi. Lalu, apa jadinya jika ternyata bayi susah buang air besar atau BAB? Pasti ibu menjadi bingung dan khawatir, ya, apa jangan-jangan Si Kecil mengalami sembelit?
Sebenarnya, pola buang air besar sang buah hati dipengaruhi oleh berapa usia mereka. Ketika bayi masih berusia 0 sampai 3 hari, feses yang dihasilkan berwarna gelap seperti ter atau disebut dengan meconium. Ketika ibu mulai memberikan ASI padanya, feses yang dikeluarkan menjadi lebih lembut dengan warna yang lebih cerah. Lalu, di usia antara 2 hingga 6 minggu, bayi biasanya melakukan BAB antara 2 hingga 5 kali dalam sehari. Meskipun begitu, frekuensi ini tidak terjadi pada semua bayi sehat.
Cara Tepat Mengatasi Bayi Susah BAB
Apabila sang buah hati masih berusia kurang dari 6 bulan tetapi frekuensi BAB kurang dari dua kali dalam satu hari, hal ini masih dapat dianggap normal. Ia juga tidak dianggap mengidap sembelit apabila masih sering buang air kecil dan mengalami kenaikan berat badan yang masih berada pada standar normal bayi sehat. Saat usianya menginjak lebih dari 6 minggu, frekuensi BAB menjadi lebih sedikit karena kolostrum pada ASI ibu yang semakin berkurang.
Baca juga: Kenali Hirschsprung, Kondisi yang Sebabkan Bayi Sulit BAB
Bahkan, ada pula bayi yang BAB dengan frekuensi satu kali dalam seminggu, tetapi volume feses akan banyak. Sederhananya, ketika bayi tetap memiliki berat badan ideal dan masih sering mengompol, ibu sebaiknya tidak mengira bahwa sang buah hati mengalami sembelit. Setelah anak mengenal makanan makanan padat, akan kembali terjadi perubahan pola BAB. Pun, akan terjadi perubahan karakteristik feses dan frekuensi BAB pada anak.
Bagaimana jika sang buah hati mengalami sembelit atau konstipasi? Jangan khawatir, ibu dapat melakukan cara sederhana, di antaranya:
- Memandikan Anak dengan Air Hangat
Ketika sang buah hati mandi menggunakan air hangat, tubuhnya akan menjadi lebih rileks. Salah satu dampak dari rileksnya tubuh ini adalah saluran pencernaan menjadi lebih mudah mengeluarkan kotoran. Jika diperlukan, ibu bisa memberikan pijatan ringan pada bagian perut agar feses lebih mudah keluar.
Baca juga: Normalkah BAB Cair pada Bayi? Ini Faktanya
- Cukupi Kebutuhan Cairan Anak
Salah satu cara untuk melancarkan proses pencernaan adalah mencukupi kebutuhan cairan buah hati. Ibu bisa melakukannya dengan memberi ASI lebih banyak, atau menambahkan dengan asupan air putih apabila usianya telah lebih dari 6 bulan yang dikombinasikan dengan sayuran yang sudah dilembutkan.
- Ganti Susu Formula
Apakah ibu sudah memberikan susu formula pada Si Kecil? Jika iya dan anak mengalami konstipasi semenjak mengonsumsinya, mungkin ia tidak cocok pada kandungan atau bahan dari susu formula tersebut. Tentu saja, ibu harus menggantinya, tetapi lebih baik jika ibu menanyakan pada dokter jenis susu formula yang tepat agar anak tidak sembelit. Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya jawab pada dokter seputar masalah kesehatan anak atau langsung buat janji dengan dokter anak di rumah sakit terdekat.
- Memijat Perut Anak
Jika bayi susah BAB, cobalah untuk memijat perut di bagian bawah pusar, ukur sekitar tiga jari dari bagian pusar. Berikan pijatan ringan dan lembut, serta pastikan anak sudah rileks dan tidak kesakitan ketika ibu melakukannya. Cara memijatnya adalah melingkar dari tengah ke arah luar.
Baca juga: Agar Tidak Panik, Cari Tahu Penyebab Diare pada Bayi
Itulah beberapa cara yang bisa ibu coba untuk mengatasi susah buang air besar pada bayi. Jika terjadi masalah pada pencernaannya, tidak ada salahnya untuk segera memeriksakan anak ke dokter.
Referensi:
Babycenter. Diakses pada 2020. Constipation in Babies.
Parenting. Diakses pada 2020. Constipation.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Constipation in Children.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan