Bayi Alami PDA, Ini Penanganan yang Bisa Dilakukan

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   15 April 2020
Bayi Alami PDA, Ini Penanganan yang Bisa DilakukanBayi Alami PDA, Ini Penanganan yang Bisa Dilakukan

Halodoc, Jakarta - Ada beberapa komplikasi kelahiran yang terjadi pada bayi sesaat setelah ia dilahirkan, salah satunya adalah Patent Ductus Arteriosus atau disingkat PDA. Kelainan jantung ini ditemukan beberapa hari atau minggu setelah bayi lahir. Ductus arteriosus adalah bagian normal dari sirkulasi darah janin sebelum bayi lahir. Ini adalah pembuluh darah ekstra yang menghubungkan dua arteri, yaitu arteri pada paru dan bagian aorta.

Arteri paru membawa darah dari jantung ke paru-paru, sementara aorta membawa darah dari jantung ke tubuh. Sebelum bayi dilahirkan atau masih berupa janin di dalam kandungan, ductus arteriosus memungkinkan darah berputar pada bagian paru-paru. Bukan tanpa alasan, ini karena janin mendapatkan suplai oksigen dari sang ibu. 

Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Mengalami PDA?

Dikutip dari Stanford Children’s Health, semua bayi dilahirkan dengan memiliki celah antara aorta dan arteri pulmonalis. Namun, celah ini akan menutup dengan sendirinya segera setelah bayi lahir karena bisa bernapas sendiri. Apabila celah tetap terbuka, maka terjadilah PDA. 

Baca juga: Benarkah Pengobatan PDA Bisa dengan Alat Amplatzer Ductal Occluder (ADO)?

Kondisi ini mengakibatkan darah ekstra mengalir ke bagian paru-paru. Jika PDA besar, akan ada terlalu banyak darah yang mengalir ke paru, sehingga pembuluh darah dan paru-paru harus bekerja lebih keras untuk menangani adanya kelebihan darah ini. Dampak yang mungkin terjadi adalah penumpukan cairan di bagian paru, yang berakhir pada bayi kesulitan bernapas dan menyusu. 

Sayangnya, PDA memang bisa terjadi pada semua bayi. Akan tetapi, anak perempuan berisiko mengalami kondisi ini dibandingkan dengan anak laki-laki. Lalu, apa yang harus dilakukan saat anak mengalami PDA?

Baca juga: Benarkah Bayi Prematur Rentan Idap PDA?

Berdasarkan laman KidsHealth, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak yang mengalami PDA, yaitu:

  • Pemberian Obat-Obatan

Pemberian obat ini bertujuan untuk membantu jantung bayi bekerja lebih baik. Pada bayi yang lahir prematur, obat diberikan untuk membantu menutup PDA dengan merangsang otot-otot di dalam PDA untuk mengencang. 

Pemberian obat yang bersifat diuretik terkadang juga diperlukan untuk membantu organ jantung dan paru-paru bekerja lebih optimal. Sifat diuretik pada obat membantu ginjal mengeluarkan cairan ekstra dari tubuh, yang mungkin diperlukan ketika jantung tidak bisa bekerja dengan baik. 

  • Kateterisasi Jantung

Kateter biasanya digunakan ketika PDA dialami pada anak berusia lebih dari 6 bulan dengan tingkat keparahan ringan. Kateter dilakukan dengan tujuan untuk menghentikan darah yang mengalir melalui PDA. Proses ini dilakukan dengan bantuan sedasi untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada bayi. 

Baca juga: Terdengar Murmur Jantung di Pemeriksaan Kehamilan, Awas Gejala PDA

  • Pembedahan

Operasi bisa menutup PDA dengan lebih baik, dan sering disarankan untuk dilakukan pada bayi berusia di bawah 6 bulan yang memiliki PDA dengan gejala besar. Namun, jika bayi tidak menunjukkan gejala, operasi bisa ditangguhkan hingga usianya 6 bulan atau 12 bulan, sementara bayi yang lahir prematur dengan PDA harus menjalani prosedur ini. 

Kenali Gejala PDA

Children’s National mengungkapkan, anak dengan kondisi PDA kecil cenderung tidak merasakan adanya gejala. Namun, jika PDA lebih besar, gejala yang mungkin terjadi seperti napas terengah dan seperti tersumbat, kelelahan, tubuh berkeringat, dan penurunan keinginan untuk makan serta menyusu.

Jika ini terjadi, segera bawa anak ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan. Jangan lupa, selalu pastikan ibu menggunakan aplikasi Halodoc setiap kali berobat ke rumah sakit, sehingga tidak perlu lagi mengantre. Jika memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, bisa langsung ditanyakan pada dokter melalui fitur chat dengan dokter

Referensi: 
KidsHealth. Diakses pada 2020. Patent Ductus Arteriosus (PDA).
Stanford Children’s Health. Diakses pada 2020. Patent Ductus Arteriosus (PDA).
Children’s National. Diakses pada 2020. Pediatric Patent Ductus Arteriosus (PDA).