Banyak Dilakukan Atlet, Efektifkah Kompres Es untuk Atasi Dislokasi Sendi?
Halodoc, Jakarta – Mungkin kamu pernah melihat seorang atlet yang dikompres es saat cedera. Cedera terjadi akibat dislokasi sendi yang menyebabkan tulang bergeser dan keluar dari posisi normalnya. Pertanyaannya adalah, seberapa efektif kompres es untuk atasi dislokasi sendi? Ini jawabannya.
Baca Juga: Mengapa Sendi Rentan Alami Dislokasi?
Kompres Es Efektif Mengatasi Dislokasi Sendi
Gejala dislokasi sendi meliputi bengkak, memar, nyeri, hingga mati rasa di area sendi yang cedera. Saat ini terjadi, segera kompres es bagian sendi yang mengalami dislokasi paling lambat 48 jam setelahnya. Kompres es bertujuan untuk mengurangi peradangan, perdarahan ke dalam jaringan, serta kejang dan nyeri yang ditimbulkan.
Suhu rendah pada es merangsang ukuran pembuluh darah menyempit dan memperlambat aliran darah pada lokasi cedera. Sebab di area tersebut, terjadi peradangan dan kerusakan pembuluh darah yang menyebabkan sel-sel darah keluar dari pembuluh darah dan membuat kulit berwarna merah kebiruan (memar). Nah, es atau air dingin mampu menurunkan jumlah darah yang keluar sehingga bengkak dan nyeri pada sendi berkurang.
Penggunaan Kompres Es Sebagai Pertolongan Pertama
Kamu perlu tahu kalau kompres es dilakukan sebagai pertolongan pertama dan menjadi bagian dalam metode RICE, kepanjangan dari:
-
Rest, mengistirahatkan bagian sendi yang cedera segera setelah terjadi dislokasi.
-
Ice, melakukan kompres es atau air dingin pada area sendi yang cedera.
-
Compression, menggunakan pembalut elastis guna mengurangi pembengkakan jaringan dan perdarahan lebih lanjut.
-
Elevation, meninggikan area sendi yang cedera dari posisi jantung agar aliran darah lebih lancar.
Baca Juga: Memar Karena Terjatuh, Kompres dengan Air Hangat atau Dingin?
Lama Penggunaan Kompres Es pada Dislokasi Sendi
Kompres es dianjurkan untuk dilakukan minimal tiga kali pada sendi yang membengkak dan meradang, setidaknya 24-48 jam setelah dislokasi sendi terjadi. Lakukan kompres es selama 10 menit, sekali satu jam. Lalu, lakukan kompres es selama 15-20 menit sebanyak tiga kali sehari. Kamu bisa melakukannya pada pagi, siang, atau sore hari setelah beraktivitas atau satu setengah jam sebelum tidur.
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu dipahami saat menggunakan kompres es pada kasus dislokasi sendi atau cedera sendi lainnya:
-
Hindari mengompres es terlalu lama atau lebih dari 15 menit. Jika ingin diulang, beri jeda 10-30 menit di antara waktu mengompres agar area yang mengalami cedera mendapatkan cukup aliran darah.
-
Balut es dengan handuk atau kain tipis sebelum menempelkannya ke kulit. Pasalnya menerapkan es langsung ke kulit berpotensi sebabkan radang beku dan kerusakan pada jaringan hingga sistem saraf kulit. Kamu bisa merendam handuk dalam baskom berisi air dingin atau es batu, lalu peras sebelum ditempelkan ke kulit. Sebaiknya hindari area mata dan luka bakar kimia pada kulit saat menggunakan kompres es.
-
Istirahat selama masa penyembuhan, setidaknya 24 jam hingga kondisi benar-benar pulih. Memaksakan diri untuk beraktivitas justru memperlambat proses penyembuhan cedera.
-
Perlu diingat bahwa kompres es hanya sebagai pertolongan pertama. Selanjutnya, kamu dianjurkan pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis. Terutama jika dislokasi sendi terjadi akibat olahraga atau kecelakaan. Hal ini dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.
Baca Juga: Ganggu Aktivitas, Ini 3 Pertolongan Pertama Dislokasi Sendi
Itu hal yang perlu diketahui tentang kompres es pada dislokasi sendi. Jika setelah kompres es dislokasi sendi yang kamu alami tak kunjung membaik, segera berbicara pada dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan