Bahaya Rabies untuk Anak dan Cara Mencegahnya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   12 Mei 2023

“Rabies adalah suatu jenis virus yang bisa ditularkan pada manusia melalui gigitan atau cakaran hewan liar yang terinfeksi. Infeksi ini bisa menyebabkan dampak kesehatan serius hingga kematian, jadi penting untuk mengetahui cara mencegahnya.”

Bahaya Rabies untuk Anak dan Cara MencegahnyaBahaya Rabies untuk Anak dan Cara Mencegahnya

Halodoc, Jakarta – Rabies adalah suatu jenis virus berbahaya yang bisa tertular pada manusia melalui gigitan atau cakaran hewan liar yang terinfeksi. Virus ini menyebar melalui air liur, dan bahaya rabies bisa menyebabkan efek serius pada tubuh. 

Binatang yang berisiko menyebarkan rabies adalah kelelawar, rakun, sigung, rubah, dan monyet. Pada kasus tertentu, anjing dan kucing juga bisa menularkan rabies jika mereka tidak didomestikasi atau belum divaksin. 

Rabies bisa bersifat fatal bagi siapapun yang terkena virusnya, tidak terkecuali anak-anak. Simak berikut ini bahaya rabies yang bisa terjadi pada anak, cara penanganannya, dan cara pencegahannya.

Bahaya Rabies pada Anak

Infeksi sangat berbahaya jika terjadi pada anak, dan risiko kematian akan lebih tinggi jika sudah muncul gejala-gejala tertentu yang memicu gagal organ. Kondisi ini bisa terjadi karena setelah virus rabies masuk ke dalam tubuh, ia bisa berpindah tempat ke otak melalui saraf.

Gejala yang pengidap rasakan awalnya berupa rasa nyeri dan ngilu atau kebas di area gigitan atau cakaran hewan. Kemudian, lambat laun gejalanya bisa bertambah menjadi:

  • Rasa resah, cemas, dan agresif. 
  • Sulit menelan, khususnya air.
  • Otot berkedut.
  • Meneteskan air liur.
  • Kejang-kejang.
  • Lumpuh.
  • Koma hingga kematian.

Proses perubahan gejala ini hingga tubuh tidak lagi berfungsi bisa memakan waktu yang lama, mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan. Gejala akan tumbuh lebih cepat jika gigitan atau cakaran berada di wajah.

Apa Yang Harus Orang Tua Lakukan Jika Anak Tergigit Hewan?

Jika anak telah terserang hewan liar melalui gigitan atau cakaran, pertolongan pertama yang bisa orang tua lakukan adalah membersihkan lukanya dengan air mengalir dan sabun. Orang tua perlu segera mengontak dokter anak untuk mengecek apakah terdapat bahaya rabies.

Lalu, jika memungkinkan, tangkap hewan dengan aman untuk dilakukan pengecekan rabies di dokter hewan. Perlu orang tua perhatikan bahwa ini hanya memungkinkan jika ada alat dan kemampuan yang sesuai. Kalau hewannya adalah hewan peliharaan, dokter mungkin akan meminta orang tua mengawasi hewan tersebut terhadap tanda-tanda rabies.

Di dokter anak, anak akan menjalani pemeriksaan. Jika terdapat risiko infeksi virus rabies, ada beberapa tes yang akan dokter lakukan pada darah, air liur, kulit, Your pediatrician will examine your child. If rabies is suspected, several tests will be done on saliva, blood, skin, dan cairan serebrospinal anak. 

Cara-Cara Mencegah Infeksi Rabies

Meskipun penanganan yang tanggap terhadap gigitan hewan bisa mengontrol infeksi rabies sebelum menyebar ke otak dan menimbulkan gejala serius, yang yang lebih penting adalah mengetahui cara mencegah rabies sebelum terlambat. Berikut cara-caranya yang perlu orang tua ketahui:

1. Vaksin rabies pada anak

Untungnya, terdapat vaksin rabies yang bisa dokter berikan pada anak. Jika tergigit hewan liar, anak mendapatkan suntikan imunoglobulin rabies dan juga empat dosis vaksin rabies. Imunoglobulin rabies adalah jenis obat yang mengandung antibodi untuk melawan virus dan akan dokter suntikkan pada area gigitan. Bagi vaksin, tempat penyuntikannya adalah lengan atau kaki.

Setelah vaksin, tubuh anak akan terstimulasi untuk membentuk antibodi agar bisa melawan infeksi rabies. Vaksin dosis kedua akan dokter berikan setelah tiga hari, vaksin ketiga dalam tujuh hari, dan vaksin keempat setelah dua minggu.

2. Ajari anak untuk tidak mendekati hewan liar

Untuk mencegah anak tergigit hewan, orang tua juga bisa mengajarkan anak untuk tidak mendekati hewan liar yang mereka temukan di jalanan. Anak juga sebaiknya tidak mengganggu hewan yang sedang berdiam diri. Untuk menghindari hewan liar berada di area rumah, orang tua bisa memastikan bahwa sampah-sampah rumah tangga tertutup sempurna di tong sampah. 

3. Memberikan vaksin pada hewan peliharaan

Vaksin rabies tidak hanya tersedia untuk manusia saja, tetapi juga untuk hewan. Apabila keluarga berencana untuk mengadopsi anjing atau kucing yang anak temukan di jalan, pastikan hewan tersebut dokter vaksinasi dahulu dengan vaksin rabies agar tidak membawa virus ke dalam rumah.

Itulah yang orang tua perlu tahu tentang bahaya rabies pada anak, cara mengatasinya, dan cara mencegah bahayanya. Kalau masih penasaran tentang topik ini, ibu atau ayah bisa mencari tahu seputar Cara Merawat Anjing yang Terinfeksi Rabies.

Kalau anak mengalami gejala rabies, jangan ragu untuk meminta bantuan lebih lanjut dengan hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Sekarang kamu bisa berkonsultasi dengan praktis kapan saja dan dari mana saja.  Tunggu apa lagi? Ayo download Halodoc sekarang juga!

Referensi: 
Healthy Children. Diakses pada 2023. Rabies Infection: How to Protect Your Child
MayoClinic. Diakses pada 2023. Rabies
Stanford Medicine Department of Children’s Health. Diakses pada 2023.  Rabies in Children