Bahaya Menggunakan Krim Dewasa untuk Anak
“Bahan-bahan yang digunakan untuk krim dewasa tentu tidak dianjurkan untuk dipakai anak. Pemakaian jangka panjang bisa menimbulkan potensi efek samping berbahaya.”

Halodoc, Jakarta – Belakangan viral sebuah video di TikTok berisi seorang ibu yang mengoleskan krim wajah orang dewasa ke bayinya. Banyak yang menyayangkan perbuatan ibu tersebut ke bayinya yang baru berusia beberapa bulan.
Dalam video itu pula, si ibu memberikan keterangan jika anaknya sedang mengalami beruntusan. Masalah kulit yang menimpa anaknya tak kunjung membaik meski sudah diberikan krim khusus bayi. Lantas, ia mengoleskan krim dewasa dan mengaku jika krim tersebut mampu melembapkan kulit anaknya.
Padahal sejatinya, kandungan dalam krim wajah orang dewasa tentu tidak layak untuk kulit bayi. Jika terus dilakukan, bukan tidak mungkin Si Kecil mengalami sederetan efek samping.
Alasan Krim Dewasa Bahaya untuk Anak
Melansir dari The Health Site, bahan-bahan yang terkandung dalam produk kosmetik dewasa bisa membahayakan anak. Berikut sejumlah alasannya:
1. Bayi lebih rentan terhadap zat beracun
Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak mampu menyerap zat 10 persen lebih tinggi daripada orang dewasa. Hal ini disebabkan karena sistem metabolisme mereka yang cenderung lebih cepat. Ketika ada bahan kimia yang menempel di kulitnya, otomatis kulit bisa langsung menyerapnya.
Mungkin efeknya tidak langsung kentara. Tetapi, dampak tersebut akan sangat terasa di kemudian hari. Pada intinya, mengoleskan produk kosmetik pada kulit anak menempatkan mereka terhadap risiko zat beracun.
2. Kulit anak lebih sensitif
Anak-anak memiliki kulit yang lebih tipis dibandingkan dengan orang dewasa. Selain itu, mereka juga memiliki fungsi penghalang kulit yang lebih rendah daripada orang dewasa. Fungsi penghalang kulit bertugas menjaga kelembaban sembari mencegah masuknya zat berbahaya. Penelitian menunjukkan bahwa kulit anak-anak kurang siap untuk mempertahankan diri dari kondisi iritasi.
3. Bisa menyebabkan kekeringan dan gatal
Anak yang dipakaikan produk kosmetik secara rutin rentan mengalami kulit kering, gatal, kemerahan dan iritasi pada kulit. Pada akhirnya, seluruh kondisi tersbut dapat merusak penghalang kulit dan struktur kulit secara permanen. Alhasil, kulit menjadi lebih sensitif bahkan terhadap air biasa sekalipun.
Kandungan yang Sebaiknya Dihindari Bayi Hingga Anak-Anak
Bahan-bahan di bawah ini cenderung menyebabkan iritasi dan alergi. Itu sebabnya, sebaiknya hindari memilih produk perawatan yang mengandung bahan tersebut untuk bayi.
1. Parfum
Wewangian atau parfum dapat menyebabkan reaksi alergi, termasuk ruam dan masalah pernapasan. Jika bayi sensitif terhadap produk dengan wewangian, hindari memilih sabun dan pelembab dengan label bertuliskan parfum, campuran minyak esensial, aroma dan lain sebagainya.
2. Paraben
Zat ini sering dicampur kedalam berbagai produk perawatan kulit, seperti sabun dan sampo. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa paparan paraben dalam jangka panjang dapat memengaruhi metabolisme dan regulasi hormon. Maka dari itu, pemakaiannya sebisa mungkin dihindari.
3. Ftalat
Bahan kimia yang satu ini juga seringdigunakan dalam beberapa produk kosmetik. Penelitian menunjukkan bahwa paparan ftalat dapat menghambat pertumbuhan, memicu alergi, dan mengganggu kesehatan reproduksi.
4. Formaldehida
Formaldehida sering terkandung dalam sabun bayi cair dan tisu bayi. Senyawa ini digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Meski begitu, zat tersebut juga dapat menyebabkan iritasi kulit dan reaksi alergi pada orang yang sensitif terhadapnya.
Paparan formaldehida secara berulang dan jangka panjang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, termasuk asma dan beberapa jenis kanker.
5. Propilen glikol
Zat ini merupakan sejenis alkohol yang biasa digunakan dalam pelembab dan tabir surya. Belakangan, propen glikol sangat populer karena efeknya yang melembutkan kulit. Meski begitu, tetap ada potensi iritasi dan reaksi alergi bagi individu yang punya kulit sensitif.
6. Sulfat
Sulfat juga termasuk bahan kimia yang sering dicampur ke dalam sampo dan sabun mandi. Walaupun diklaim aman, masih ada potensi iritasi dan alergi. Jika ibu melihat tanda kemerahan, kekeringan, atau gatal setelah waktu mandi, pertimbangkan untuk beralih ke sabun lain yang tidak ada kandungan sulfatnya.
Daya tahan tubuh yang kuat juga mempengaruhi kesehatan kulit Si Kecil. Segera cek kebutuhan vitamin dan suplemen di toko kesehatan Halodoc sekarang juga. Jangan tunggu anak sakit untuk minum vitamin, download Halodoc sekarang juga!